Sabtu, 31 Desember 2011

Menghadapi Psikotes dan Wawancara

Banyak calon karyawan yang "alergi" dan grogi bila harus menghadapi psikotes dan wawancara. Padahal, kalau bisa tampil percaya diri, hasilnya tentu akan maksimal. Untuk sampai ke sana kuncinya sederhana saja: spontan, jujur, dan tidak tegang.

TAK GAMPANG mendapatkan pekerjaan, apalagi di tengah muramnya kondisi keuangan macam sekarang. Lalu, masih adakah tempat bagi para pencari kerja??
Tentu saja ada. Cuma harus diperebutkan oleh lebih banyak orang dengan persyaratan kerja yang semakin ketat. Karena itu mengetahui tiga mata rantai pokok penerimaan karyawan menjadi sangat penting. Ketiga hal itu adalah menulis surat lamaran, menghadapi psikotes, dan wawancara.

Kemampuan khusus

Surat lamaran sebenarnya data atau identitas diri pelamar yang disampaikan pada perusahaan atau instansi yang membuka lowongan kerja. Bagi si penerima, surat lamaran itu berfungsi untuk mengetahui apakah pelamar memenuhi kualifikasi jabatan yang ada atau tidak. Jadi sebenarnya surat lamaran merupakan pintu untuk memasuki dunia kerja.

Karena itu, surat lamaran yang baik merupakan modal awal yang menentukan. Surat lamaran cukup ditulis dalam satu lembar kertas dan secara jelas mengemukakan maksud serta menyebutkan bidang kerja yang diinginkan. Misalnya saja sebagai pialang, manajer investasi, reporter, pembawa acara, desainer, management trainee, dsb. Jangan sekali-kali menyerahkan posisi atau menyebutkan bidang kerja yang terlalu umum karena kurang berharga di mata si penerima kerja. 

Tak soal apakah lamaran kemudian akan ditulis dengan tangan, mesin tik, atau komputer. Cuma kalau menggunakan komputer ada baiknya pemilihan tipe hurufnya standar, misalnya Roman atau Times New Roman. Sementara bila ditulis tangan, diusahakan ditulis sendiri dan serapi mungkin. Pemilihan kertas sebaiknya formal dengan penampilan yang cukup baik. Jangan asal kertas kosong. Format kertas kuarto rasanya lebih pas, karena umumnya menjadi standar instansi swasta atau pemerintah.

Surat lamaran itu kemudian disertai dengan daftar riwayat hidup yang menyebutkan nama, alamat, tempat tanggal lahir, hobi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja (kalau ada). Perlu juga di lampirkan ijazah terakhir dan transkrip nilai. Tanpa bermaksud menonjolkan diri, bisa juga disebutkan ketrampilan khusus yang dikuasai, misalnya juara tenis tingkat kabupaten, juara pidato, dsb. Di tengah tumpukan berkas lamaran yang umumnya mirip dan monoton, pelamar dengan kemampuan khusus itu ada kemungkinan dilirik. Surat lamaran itu bisa ditujukan kepada bagian personalia atau alamat lain yang diminta oleh si pencari kerja.

Tak perlu belajar

Mata rantai kedua yang harus dihadapi pencari kerja berupa pemeriksaan psikologi atau sering disebut dengan psikotes. Tentu saja kalau lamaran kerjanya diterima. Psikotes pada dasarnya mengukur tiga hal dominan, yakni taraf kecerdasan atau IQ, kinerja (sikap kerja), dan kepribadian atau stabilitas emosi.

Dari hasil tes ini taraf kecerdasan pelamar dapat digolongkan ke dalam kelompok tertentu misalnya:
rata-rata cukup atau di atas rata-rata. Potensi diri juga bisa dideteksi. Ini untuk mengetahui apakah pelamar cukup tekun atau tidak dalam mengerjakan tugas rutin yang menjadi tanggung jawabnya. Termasuk di dalamnya ketelitian dan kegigihan dalam menyelesaikan tugas.

Dari sisi kepribadian bisa dilihat misalnya apakah emosinya stabil. Kemudian daya tahan terhadap stress dan tingkat penyesuaian diri. Soalnya, kalau ada hambatan kepribadian, prestasi kerja yang ditampilkan tidak akan optimal kendati punya IQ tinggi dan sikap kerjanya positif. Seperti hasil penelitian akhir-akhir ini mengenai emotional quotient (EQ) yang menyimpulkan, orang-orang yang berhasil bukan karena IQ yang tinggi namun karena EQ yang baik.

Apakah pelamar perlu belajar atau mempersiapkan diri dengan buku-buku tes psikologi yang dijual di pasaran? Tidak perlu, karena malah akan mengganggu konsentrasi. Sebab pada dasarnya psikotes bukan ujian, juga bukan tes untuk mengukur hasil belajar. Tetapi mengukur potensi diri yang sudah ada pada setiap orang. Jadi persoalannya bagaimana bisa mengeluarkan potensi itu seoptimal mungkin pada saat menjalani tes.

Walhasil persiapan menghadapi psikotes sebenarnya sederhana saja yakni cukup istirahat, sehat jasmani, tidak cemas, makan cukup istirahat, sehat jasmani, tidak cemas, makan cukup, dan datang paling lambat 30 menit sebelum tes dimulai.

Di samping itu pada saat mengerjakan soal-soal, sebaiknya berpegang pada beberapa kiat berikut:

1. Kerjakan sesuai perintah atau instruksi tanpa harus mengarang-ngarang atau sok tahu.

2. Spontan dan jangan berpikir terlalu lama karena akan menghabiskan waktu.

3. Percaya pada diri sendiri dan tidak perlu melihat pekerjaan teman.

4. Jika penjelasan atau instruksi dianggap tidak jelas, harus berani bertanya.


5. Berkonsentrasi pada psikotes yang dijalani tanpa harus mengingat-ingat psikotes yang pernah diikuti atau mengingat-ingat buku-buku psikotes yang telah dibaca.


6. Usahakan bekerja semaksimal mungkin. Jangan menyerah sebelum waktu habis, sehingga hasil yang ada mencerminkan kemampuan Anda yang sebenarnya.


7. Jangan terlalu tegang karena malah akan merusak konsentrasi. Akan lebih baik bila tampil tanpa beban, kendati tetap harus serius.


Tampil apa adanya


Tes tertulis psikotes itu kemudian akan dicocokkan dengan hasil wawancara. Jadi, wawancara berfungsi menambah data dan melengkapi serta melakukan pengamatan langsung pada si pelamar. Kendati hanya dipakai sebagai pelengkap, wawancara tak boleh dianggap enteng karena bisa menggugurkan calon.


Dalam hal ini sewaktu wawancara, pelamar sebaiknya berpakaian rapi, bertingkah laku sopan, tampil apa adanya, jawaban pertanyaan hendaknya singkat, jelas, dan jujur.


Tak jarang pewawancara menanyakan latar belakang pendidikan dan pribadi. Karena itu perlu dipersiapkan beberapa hal, misalnya pengetahuan tentang disiplin ilmu yang dimiliki, pengetahuan tentang posisi yang akan dimasuki, pengalaman kerja, data pribadi, gaji yang dikehendaki, prestasi, dan minat kerja.


Yang juga penting adalah menghilangkan kecemasan baik sewaktu menghadapi psikotes maupun saat wawancara. Karena siapa pun yang bisa tampil apa adanya umumnya bisa mengeluarkan semua potensinya. Cara-cara mengatasi rasa cemas atau grogi antara lain: jangan berpikir bisa atau tidak, jangan berpikir lulus atau tidak, sehingga pelamar bisa tampil tanpa beban.


Kalau selama ini Anda selalu gagal dalam wawancara atau psikotes, mungkin karena Anda masih terlalu tegang. Kini saatnya untuk tampil penuh percaya diri dan meraih sukses.


10 KIAT PENCARI KERJA

DISAMPING memperhatikan hal-hal teknis di atas, pencari kerja juga perlu mencermati beberapa hal berikut ini, yang tampaknya sepele tapi penting.

1. Siap biaya

Untuk membuat berkas lamaran dan kelengkapannya tentu dibutuhkan biaya. Apalagi kalau jumlahnya sampai puluhan atau ratusan berkas. Untuk itu perlu disediakan dana untuk melegalisasi dokumen, fotokopi, cuci-cetak foto, perangko, pengurusan surat, transportasi, dan biaya penginapan. Ada baiknya menyisihkan biaya untuk melamar pekerjaan dengan cara mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak perlu.

2. Jaga kondisi fisik dan mental

Menganggur berkepanjangan bisa menimbulkan stress bahkan putus asa. Akibat lebih jauh, badan bisa tak terurus dan jatuh sakit. Ada baiknya menjaga kondisi badan agar tidak sakit. Sayang bukan kalau tiba-tiba datang surat panggilan untuk mengikuti tes atau wawancara tak bisa dipenuhi tak bisa dipenuhi gara-gara sakit?

3. Siapkan persyaratan lamaran

Seandainya ada waktu luang, tak ada salahnya menyiapkan persyaratan lamaran kerja. Misalnya, saja melegalisasi ijazah dan transkrip nilai, mengurus SKKB, kartu kuning, afdruk foto, dsb. Dengan persiapan itu kita tidak kelabakan bila sewaktu-waktu ada lowongan kerja.

4. Siap di tempat

Bagi yang belum memperoleh pekerjaan tentu tidak betah bila harus terus-menerus ngendon di rumah. Tapi mau tidak mau mereka harus siap berada di rumah bila sewaktu-waktu datang surat panggilan. Ingat, panggilan bisa datang mendadak, tak peduli yang bersangkutan berada di tempat atau tidak. Bila akan bepergian selama beberapa hari, sebaiknya meninggalkan pesan yang jelas. Sehingga bila suatu ketika ada surat panggilan bisa cepat di hubungi.

5. Mencari informasi dan mempelajari materi tes

Surat pemberitahuan untuk mengikuti tes atau wawancara datangnya kerap tak terduga. Akibatnya, tak ada kesempatan untuk belajar dan mengumpulkan informasi. Untuk itu kalau ada waktu senggang, ada baiknya mengumpulkan informasi atau materi yang berhubungan dengan soal-soal tes yang ada di buku, media cetak, media elektronik, brosur, iklan, dsb.

6. Meninjau lokasi tes

Bagi yang belum tahu lokasi tes, sebaiknya lokasi terlebih dahulu. Apalagi bagi mereka yang berasal dari luar kota. Ini penting agar saat tes tidak akan tersesat. Lama perjalanan juga harus diperhitungkan dari tempat tinggal ke lokasi.

7. Perlengkapan alat tulis

Bawalah alat-alat tulis selengkap-lengkapnya plus cadangannya. Jangan mengandalkan pinjaman dari peserta lain. Ini untuk menghindari teguran atau diskualifikasi gara-gara dianggap mengganggu jalannya tes.


8. Bawa cadangan berkas lamaran


Meskipun sewaktu memasukkan lamaran berkasnya sudah lengkap, bisa terjadi peserta diminta mengumpulkan beberapa kelengkapan lagi. Untuk itu sewaktu mengikuti tes atau wawancara, bawalah juga satu set berkas lamaran. Ini perlu apabila ternyata berkas lamaran dinyatakan kurang lengkap yang mungkin karena kurang telitinya panitia dalam menyeleksi berkas lamaran sehingga ada surat atau dokumen yang hilang.


9. Bawa makanan kecil atau permen


Tes atau wawancara bisa berlangsung sampai sore atau bahkan malam hari. Untuk itu tidak ada salahnya peserta membawa satu atau dua potong roti, permen, dsb. yang sewaktu-waktu bisa dikonsumsi apabila tidak sempat mencari makan di luar. Jangan sampai konsentrasi terganggu lantaran perut kosong. Bila ada kesempatan untuk beristirahat, gunakan waktu untuk mengisi perut.


10. Siap menerima kegagalan


Siapa pun ingin sukses. Tetapi banyak yang mengalami kegagalan meskipun sudah sampai pada seleksi tahap akhir. Karena itu mental harus disiapkan untuk menerima kegagalan. Yakinlah masih ada kesempatan untuk menyongsong keberhasilan.


Source: Majalah Intisari, no.414 - Januari 1998

Jumat, 30 Desember 2011

Kenali Ragam Komplikasi Diabetes (BAGIAN 2)

PENDERITA DM mempunyai kecenderungan 25 kali lebih mudah terserang kebutaan. Akibat kadar gula dalam darah mendadak tinggi, lensa mata berubah cembung dengan keluhan pandangan mata kabur. Kalau didiamkan, penderita akan sering mengeluh kacamatanya tak lagi jelas. Tapi dengan perawatan yang baik penglihatan akan pulih dalam waktu 2 - 4 minggu. Bila terjadi katarak, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter mata untuk kemungkinan operasi.


Dalam soal mata, yang perlu diwaspadai ialah rasa sakit yang hebat di sekitar mata akibat meningkatnya tekanan bola mata. Sebab itu merupakan salah satu pertanda glaukoma - penglihatan secara berangsur-angsur menghilang dan menjadi buta jika tidak diobati.


Umumnya retinopati diabetik ini mengancam penderita DM yang sudah lama (10-15 tahun). Masalahnya, terjadi penyempitan dan kebocoran pembuluh darah kapiler retina. Kebocoran ini mengakibatkan perdarahan yang akan menutup sinar yang menuju retina. Penderita DM dengan komplikasi retinopati memerlukan perawatan dan pengobatan secara cermat, baik terhadap penyakit DM-nya maupun kondisi matanya yang perlu pengawasan dokter mata. Pada stadium tertentu kelainan ini dapat diobati lewat tembak laser.


Yang juga bisa terjadi pada penderita DM menahun ialah gangguan pembengkakan organ telinga. Ini menyebabkan pendengaran sering terasa mendenging. Kalau tidak dirawat dengan baik, mudah rusak.


Kesehatan mulut juga menuntut perhatian. Pada penderita DM menahun acap kali lidah menjadi lebih besar atau terasa tebal. Ada kalanya timbul gangguan indera pengecapan. Keadaan ludah pun sering lebih kental sehingga mulut terasa kering (xerostomia diabetik). Atau sebaliknya, produksi ludah berlebihan (hipersalivasi diabetik). Keadaan yang demikian bisa mengganggu kesehatan rongga mulut serta menimbulkan bau mulut kurang sedap.


Gigi penderita DM menahun gampang goyah atau lepas. Sedangkan gusinya mudah bengkak dan gampang terkena infeksi. Karena itu kebersihan gigi dengan menggosoknya setiap kali selesai makan dan mengontrolnya secara berkala ke dokter gigi sangat dianjurkan.


Lebih mudah kena PJK


Kontrol terhadap ksehatan organ lain macam paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan lambung pun hendaknya jangan sampai dilupakan. Dibandingkan dengan orang sehat, penderita DM dua kali lebih mudah terkena PJK sebab lebih mudah terjadi penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Karena nutrisi dan oksigen yang diterima otot jantung berkurang, kapiler jantung pun bisa gampang rusak.


Selain itu, penderita DM punya kecenderungan 17 kali lebih mudah mengalami gangguan fungsi ginjal atau mengidap batu ginjal (nefropati diabetik), bila kurang merawat diri. Ini karena infeksi berulang serta penyempitan pembuluh darah kapiler dalam ginjal.


Saluran kencing pun perlu perhatian karena kandung kemih melemah akibat otot polos serta saraf yang memeliharanya mengalami gangguan. Sifat kontrol sarafnya sering ikut terganggu sehingga air seni tanpa terasa keluar dengan sendirinya.


Pada pengidap DM menahun, otot serta saraf lambungnya juga mudah terganggu akibat gangguan proses pengosongan lambung dan makanan lebih lama tinggal didalamnya. Bisa terjadi komplikasi pada otot serta sistem saraf usus, khususnya usus besar. Kadar glukosa tinggi dalam darah pun bisa menjadi bahan toksis sehingga mudah merusak saraf penderita DM menahun.


Yang paling dicemaskan penderita pria kalau sampai terjadi gangguan seksual dalam jangka waktu lama. Bila sampai terjadi impotensi, menurut dr. David, tidak perlu diobati dengan suntikan hormon seks pria (testosteron) karena biasanya hormon testosteron pada penderita DM masih normal. Yang rusak hanya sarafnya.


Gangren (kematian dan pembusukan jaringan) pada kaki juga merupakan komplikasi yang ditakuti. Untuk menghindarinya, penderita sebaiknya setiap hari tidak lupa memeriksa kakinya. Gosok kaki dengan minyak perawatan kaki untuk menjaga kulit tetap lunak, tidak kering. Hindari menyikat, mengiris kulit kaki, memotong kuku terlalu pendek sebab akan lebih memudahkan terjadinya infeksi.



DIET DAN OLAHRAGA

OLAHRAGA secara teratur bagi penderita DM sangat dianjurkan. Dr. Sadoso Sumosardjuno, pakar kesehatan olahraga, menyarankan agar berolahraga 6 hari seminggu dalam proses sedang. Jenisnya aerobik seperti jalan kaki atau senam, paling tidak 20 - 45 menit/hari.

Denyut nadi dikontrol kira-kira 60% melebihi denyut nadi maksimal normal (tidak melebihi 85% denyut nadi maksimal). Antara 60% - 80% denyut nadi maksimal ini disebut zone latihan. Denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia (dalam tahun).

Namun jangan lupa melakukan pemanasan dan cooling down (menurunkan intensitas latihan secara bertahap). Satu sampai tiga jam sebelum berolahraga berat yang berlangsung lama, dianjurkan menyantap snack setiap 30 menit. Juga banyak minum air putih (dingin atau tidak).

"Sebelum mulai berolahraga perlu diketahui keadaan fisik dan status penyakitnya secara pasti," tambah dr. David. Jangan memilih olahraga yang berhenti mendadak seperti tenis atau badminton. Sebaiknya tidak berolahraga di ruang ber-AC atau terlalu panas. Jika menggunakan suntikan insulin, kadar gula darah harus dipantau sendiri sebelum, selama, dan sehabis olahraga. Jika kadar gula 250 mg% ke atas, olahraga ditunda dulu.

Dalam hal diet, perhatikan konsumsi takaran karbohidrat. Menurut dr. Elvina Karyadi, M.Sc., ahli gizi, ada 2 golongan karbohidrat, yakni kompleks dan sederhana. Bila mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti pada roti, nasi, atau kentang, zat ini akan diuraikan menjadi rantai tunggal glukosa kemudian baru diserap ke dalam aliran darah. Kadar gula memang akan naik, tapi tidak cepat. Bila mengkonsumsi makanan berkarbohidrat sederhana, seperti selai, jeli, sirup, limun, es krim, kadar gula darah segera naik memasuki sistem darah.


Sebab itu penderita DM dianjurkan tidak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat sederhana. Sebaliknya, mengkonsumsi sumber karbohidrat berserat alami seperti roti biji gandum, biskuit berserat, sayuran, kacang-kacangan, dan buah segar (kadar gula rendah).


Dr. David menganjurkan kepada penderita DM di Indonesia, gunakan komposisi 68% kalori karbohidrat, 20% kalori lemak, dan 12% kalori protein.


Pada dasarnya, diet diabetes terdiri atas 3 kali makan utama dan 3 kali makan antara (snack) dengan jarak 3 jam. Contohnya:


1. Pukul 06.30 -- makan pagi.
2. Pukul 09.30 -- makanan kecil atau buah.
3. Pukul 12.30 -- makan siang
4. Pukul 15.30 -- makanan kecil atau buah.
5. Pukul 18.30 -- makan malam
6. Pukul 21.30 -- makanan kecil atau buah.


Setiap kali makan dalam jumlah porsi kecil sampai sedang agar tidak membebani pankreas. Buah-buahan yang dianjurkan, pepaya, kedondong, pisang, apel, tomat, semangka yang kurang manis. Yang dilarang, sawo, mangga, jeruk, rambutan, durian, anggur.


Dalam melaksanakan diet diabetes sehari-hari hendaknya mematuhi pedoman diet 3), yakni jumlah kalori, jadwal diet, dan jenis makanan yakni jumlah kalori, jadwal diet, dan jenis makanan yang boleh dan yang tidak.


Penentuan gizi penderita DM dilaksanakan berdasarkan BBR (Berat Badan Relatif) dengan rumus:


BBR = BB = Berat Badan (kg)
                                            --------------------------- x 100%
                                            TB - 100 TB = Tinggi Badan (cm)

Tentu saja untuk mengukur sendiri batasan diet yang dilakukan agak sulit tanpa bantuan ahli gizi atau dokter yang merawat penderita. Sebab masih ada lagi kriteria lain yang harus dipertimbangkan yakni kurang tidaknya berat badan, ringan tidaknya penyakit, kurus tidaknya penderita, komplikasi yang ada dll.

Apabila penderita mengerti tentang penyakitnya dan berusaha melakukan tindakan preventif, pasti dapat menekan biaya pengobatan ataupun bahaya yang mengancam dirinya.

Source: Majalah Intisari, no.403 - Februari 1997


ASI MENCEGAH DIABETES

Diabetes Mellitus juga bisa timbul karena autoimun dimana tubuh sendiri membentuk autoantibodi melawan autoantigen (self-antigen). Dalam keadaan normal seharusnya tubuh tidak memproduksi antibodi anti terhadap antigen jaringan tubuh sendiri. Namun dalam keadaan tertentu bisa terjadi penyimpangan tersebut. Menurut sebuah penelitian, ini bisa terjadi pada bayi yang sejak dini diberi susu formula (berasal dari susu sapi). Mereka akan lebih mudah menderita DM daripada bayi yang mendapat ASI.

ASI sebagai makanan cair bayi yang baru lahir memang lebih sesuai dibandingkan dengan susu sapi. Masalahnya, dalam susu sapi terdapat paling sedikit 20 macam protein asing, Lima protein di antaranya bersifat alergenik (dapat menimbulkan reaksi alergi). Namun belum jelas antigen protein yang mana pada susu sapi yang sangat mirip dengan antigen protein sel Langerhans  pada pankreas manusia.

Yang jelas dengan pemberian susu formula yang mengandung antigen susu sapi, tubuh bayi berespons menghasilkan antibodi susu sapi. Karena antigen tersebut sangat mirip dengan antigen protein sel Langerhans, antibodi anti-antigen susu sapi ini juga akan menyerang antigen protein sel Langerhans. Maka dikhawatirkan bisa timbul kerusakan pada sel Langerhans karena penyakit autoimun ini.

Sedangkan kerusakan sel Langerhans pada usia lanjut karena faktor degeneratif sering dihubungkan dengan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang telah kehilangan pasangan elektronnya dan sangat reaktif serta terkenal sebagai penyebab utama mutasi genetik melalui mekanisme yang diinduksi oleh perubahan lingkungan hidup. Molekul radikal bebas ini bagaikan ikan hiu yang kelaparan dan baru staabil bila memangsa sel-sel di sekitarnya. Radikal bebas bukan makhluk hidup seperti virus atau bakteri yang terdiri atas sejumlah molekul, tetapi merupakan satu molekul yang besarnya jauh lebih kecil daripada virus atau bakteri.

Molekul radikal bebas yang menempel pada membran sel menyebabkan membran sel menjadi kaku sehingga fungsinya sebagai filter yang menyeleksi bahan-bahan yang masuk ke dalam sel atau yang dikeluarkan dari dalam sel menjadi terganggu. Akibatnya, sel mudah mati karena hasil metabolisme terus tertimbun dalam sel (sulit dikeluarkan) dari bahan yang dibutuhkan sel kulit masuk ke dalam sel.

Penyebab terbentuknya radikal bebas bisa karena stress, radiasi, merokok atau menghirup asam rokok, udara berpolusi serta makanan berlemak yang digoreng atau dipanggang dan minuman yang terkontaminasi pestisida atau klor.

Faktor stress bisa menyebabkan kadar gula darah tiba-tiba meningkat, karena bisa terbentuk radikal bebas yang merusak sel Langerhans atau karena stress memacu pengeluaran hormon adrenalin. Hormon adrenalin ini mengubah cadangan glikogen dalam hati menjadi glukosa sehingga kadar gula segera meningkat.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan darah saja sebetulnya belum dapat disimpulkan seseorang menderita DM, karena masih ada lagi gejala "4 banyak" yang menyertainya , yakni banyak minum, banyak makan, banyak kencing, dan banyak keringat.


Source: Majalah Intisari, no.403 - Februari 1997

Kenali Ragam Komplikasi Diabetes (BAGIAN 1)

Cangkok insulin dari sel hewan membawa harapan baru bagi penyembuhan penderita penyakit diabetes. Namun, kalau belum sampai ke sana, aturlah agar kadar gula darah tidak terlalu tinggi atau rendah sehingga bisa terhindar dari berbagai komplikasi yang acap lebih berat dari pada penyakit sendiri.


DUNIA KEDOKTERAN Selandia Baru pada awal tahun 1997 telah memperkenalkan pengobatan diabetes dengan pencangkokan insulin dari sel hewan. Bisa jadi Prof. Bob Elliot dari Fakultas Kedokteran Universitas Auckland merupakan orang pertama yang melakukan cara itu.


Sel berasal dari hewan babi ini ditandai dengan titik-titik di sekitar kelenjar pencerna utamanya yakni pankreas. Dengan bahan seperti gel untuk mencegah kerusakan, sel ini disuntikkan ke dalam rongga perut manusia yang hanya berlangsung 5 menit.


Satwa tersebut terpilih sebagai donor karena setelah penelitiannya sejak 10 tahun lalu Elliot berpendapat, donor ini dinilai paling bersahabat bagi tubuh manusia. Namun diharapkan nantinya tidak hanya babi, tapi juga sapi yang bisa di ambil selnya untuk pengobatan kencing manis.


Sel-sel ini akan memproduksi sekitar seperempat insulin dari yang dibutuhkan pasien, paling tidak 7 bulan setelah menerima pencangkokan sel.


Sampai sekarang untuk menanggulangi kekurangan insulin, cara yang masih dilakukan yakni dengan menambah insulin dari luar. Padahal berbagai insulin sintetis yang selama ini digunakan dinilai para ahli di Inggris tidak selalu menjamin keamanan. Apalagi di tahun 1994 di negeri itu di temukan seorang gadis kecil berusia 8 tahun meninggal dalam tidurnya karena mengalami penurunan kadar gula (hipoglikemik) secara drastis sehabis mendapatkan terapi insulin sintetis keluaran baru. Rupanya, insulin buatan ini terlalu cepat menguras habis gula dalam darah sehingga penderita mengalami koma akibat kehabisan zat gula.


Diakui, sejak ditemukan insulin (obat yang dibuat dari hormon insulin alami) pada 1921 oleh Frederick Banting dkk. dari Kanada, angka kematian, keguguran pada ibu penderita diabetes serta komplikasi akibat diabetes, memang menurun.


Menyusul kemudian tahun 1954 Franke dan Fuchs menemukan tablet OHO (obat hipoglikemik oral) untuk menanggulangi diabetes.


Meski demikian, menurut laporan WHO pada awal 1997 silam terdapat sekitar 120 juta penderita diabetes dan diperkirakan akan naik menjadi 250 juta pada tahun 2025. Kenaikan ini antara lain karena usia harapan hidup semakin meningkat, diet kurang sehat, kegemukan, serta gaya hidup modern.


Di Indonesia, menurut survei pada tahun 1993, prevalensi penyakit diabetes dikota-kota besar: 6 - 20 tahun 0,26%, usia di atas 20 tahun 1,43% dan usia di atas 40 tahun 4,16%. Sedangkan di pedesaan, usia di atas 20 tahun 1,47%.  Diperkirakan jumlah seluruh penderita diabetes di Indonesia sekitar 2,5 juta orang.


Sepintas, penyakit ini tidak terlalu mencolok gejala maupun penderitaannya. Tapi, menurut dr. David Handoyo Mulyoni, DSPD dari Klinik Medis Raden Saleh, Jakarta, kalau tidak hati-hati (sehingga kadar gula jadi terlalu tinggi, hiperglikemia; atau terlalu rendah, hipoglikemia) akan menimbulkan komplikasi yang berat.


Biang Keladi dan gejalanya


Orang Mesir pada tahun 1552 SM sudah mengenal penyakit yang ditandai dengan seringnya kencing dalam jumlah banyak, penurunan berat badan cepat, dan rasa sakit. Pada tahun 400 SM seorang penulis India, Sushrutha, menamai gejala penyakit ini honey urine disease (kencing madu). Tahun 200 SM penyakit ini pertama kali disebut Diabetes Mellitus (diabetes = mengalir terus; mellitus = manis), DM.


Biang keladi DM yang juga populer dengan sebutan kencing manis ini ialah kurang aktifnya produksi hormon insulin dari sel kelenjar Langerhans pada organ pankreas. Macetnya produksi ini bisa karena menyusutnya jumlah sel penghasil hormon insulin sejak seseorang dilahirkan (bawaan; keturunan), serangan virus, atau penyakit degeneratif. "Bahkan juga akibat penyakit autoimun," tambah Paul Zakaria daGomez, dokter imunologi dari RSAB Harapan Kita, Jakarta (baca "ASI Mencegah Diabetes").


Namun ada juga orang yang mengidap DM meski insulinnya cukup. Ini karena reaksi tubuh terhadap kehadiran insulin kurang efisien; tubuh tidak mampu mengoksidasi glukosa menjadi energi. Keadaan ini biasanya menyerang orang setengah baya ke atas, karena faktor degenerasi, kurang olahraga, kegemukan, dsb.


"Gejala akut DM pada satu penderita dengan penderita lain memang tidak selalu sama," tegas David. Namun, ada gejala khas yang sering kurang dirasakan seperti terus-menerus lapar (polifagia), haus (polidipsia), serta banyak kencing (poliuria). Dalam fase ini umumnya berat badan penderita terus naik, karena jumlah insulin dalam tubuhnya masih mencukupi.


Bila dalam keadaan demikian penyakit belum juga terdeteksi, akan timbul gejala yang disebabkan kurangnya insulin. Pada tahap ini nafsu makan penderita mulai berkurang, kadang kala disertai mual. Tapi penderita tetap doyan minum, banyak kencing, tapi cepat merasa capek dan lemas. Berat badan pun menurun drastis (5-10 kg dalam waktu 2 - 4 minggu).


"Bila tidak diobati sesuai petunjuk dokter, penderita akan semakin sering merasa mual diikuti muntah, bahkan pingsan atau koma karena kadar gula terlalu tinggi (umumnya melebihi 600 mg%)," David mengingatkan.


Sedangkan pada diabetes kronis biasanya gejala timbul secara perlahan, antara lain berupa sering kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk jarum, rasa tebal di kulit, mudah kram, mengantuk, mata kabur, gatal sekitar kemaluan (terutama wanita), gigi mudah goyah dan lepas, kemampuan seksual menurun, bahkan impoten. Pada ibu hamil sering terjadi keguguran yang mengakibatkan kematian janin dalam kandungan. Kalau bayi dilahirkan selamat pun berat lahir bayi lebih dari 4 kg.


Hiploglikemia lebih berbahaya


Tidak mudah mengerem angka penderita diabetes yang terus melaju, apalagi pada kasus bawaan. Namun yang lebih penting bagaimana mengupayakan agar penderita bisa hidup seperti orang sehat: tetap produktif dan tidak menderita. Caranya, dengan selalu menjaga agar terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi, dengan mengikuti dan mempertahankan gaya hidup sehat.


Dr. David dalam makalahnya pada suatu ceramah tentang diabetes beberapa waktu lalu, memberikan angka komplikasi menahun (kronis) pada berbagai rumah sakit umum di kota-kota besar di Jawa. Angka komplikasi tertinggi adalah penurunan kemampuan seksual (50.9%). Selanjutnya, neuropati simtomatik atau komplikasi saraf (30,6%), retinopati diabetik (penyempitan sampai kerusakan pembuluh darah mata (29,3%), katarak (16,3%), TBC paru-paru (15,3%), hipertensi (12,8%), penyakit jantung koroner, PJK, (10%), disusul gangren diabetik - ujung jari menghitam dan menjadi borok - (3,5%).


Sedangkan dua macam komplikasi akut yang sering terjadi, menurut David, adalah reaksi hipoglikemik dan koma diabetik. Reaksi serentak oleh tubuh yang kekurangan gula ini adalah rasa lapar, gemetar, keringat dingin, dan pusing. Dalam keadaan seperti ini, penderita harus cepat diberi makanan berupa roti atau pisang. Jika masih belum tertolong, berikan minuman teh manis satu atau dua gelas.


Sedangkan reaksi hipoglikemik mendadak dengan tanda-tanda pingsan, biasanya akibat minum obat anti-diabetes yang dosisnya terlalu tinggi, terlambat makan, atau latihan fisik yang berlebihan. Kalau demikian, si penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan serta infus glukosa.


Yang tidak kalah bahayanya bila sampai terjadi hiperglikemik akibat kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi. Gejalanya antara lain nafsu makan menurun drastis, haus luar biasa, dan kencing banyak. Selanjutnya mual, muntah, napas cepat dan dalam. Ada pula yang dibarengi panas badan. Jika mendapati pasien demikian, mesti langsung dimintakan pertolongan darurat di rumah sakit terdekat. Namun keadaan di mana kadar gula darah terlalu rendah (koma hipoglikemia), menurut dr. daGomez, jauh lebih berbahaya daripada jika kadar gula darah terlalu tinggi (koma hiperglikemia). Sebab, pada keadaan hipoglikemia jaringan otak mudah rusak dan kerusakan jaringan saraf bersifat irreversible, tak terpulihkan.


Cegah kebutaan


Kalau komplikasi akut datangnya mendadak, tidak demikian dengan komplikasi kronis yang sebenarnya dapat dicegah. Komplikasi itu antara lain bisa berupa rambut yang mudah rontok. Ini dapat diatasi dengan perawatan teratur menggunakan vitamin dan mineral serta hair tonic.


Bersambung - Kenali Ragam Komplikasi Diabetes (BAGIAN 2)

Kamis, 29 Desember 2011

ANTIOKSIDAN, Resep Sehat dan Umur Panjang (BAGIAN 2)

CONTOH antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng dan tembaga. Selenium (Se) juga berperan sebagai anti-oksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala dan penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.


2. Antioksidan sekunder


Antioksidan ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.


3. Antioksidan tersier


Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit kanker, misalnya.


Hasil berbagai penelitian dengan menggunakan hewan percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, katarak serta penyakit degeneratif lain.


Anggur merah vs jantung koroner


Lebih dari 200 penelitian secara epidemiologi menyatakan, diet makanan yang mengandung beta karoten dapat menurunkan risiko penyakit kanker. Beta karoten konon mampu mencegah kerusakan sel normal dan sel ganas dengan cara meningkatkan keutuhan sel-sel normal dan mengusahakan agar sel-sel kanker tersebut bertindak sebagai sel normal.


Vitamin C juga berperan dalam menurunkan risiko kanker saluran pencernaan. Dikatakan pula adanya hubungan antara asupan vitamin E yang rendah dan risiko kanker payudara, paru-paru, tenggorokan, dan mulut.


Beberapa studi mengungkapkan peranan antioksidan untuk mencegah penyakit jantung. Oksidasi LDL (low density lipoprotein) menyebabkan kerusakan dinding pembuluh arteri yang berarti proses awal dari aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri).


Pertahanan antioksidan secara alami dalam LDL kolesterol dengan jumlah yang cukup dapat melindungi LDL dari proses oksidasi tapi masih dipertanyakan apakah perlindungan ini terjamin pada setiap orang. Antioksidan akan terbanyak dalam LDL adalah vitamin E. Sehingga penambahan suplemen vitamin E dalam makanan dapat meningkatkan kandungan vitamin E dalam LDL serta meningkatkan perlindungan terhadap proses oksidasi. Beta karoten merupakan antioksidasi yang cukup kuat yang secara teoritis juga dapat melindungi oksidasi LDL.


Anggur merah telah terbukti dapat mencegah penyakit jantung koroner karena kandungan flavonoidnya. Sebagai contoh, Perancis, dibandingkan negara Eropa lain atau Amerika, jumlah penderita PJK-nya lebih kecil dikenal dengan istilah the French Paradox) karena suka sekali minuman anggur merah. Padahal konsumsi lemak mereka lebih besar, lebih banyak merokok dan kurang bergerak. Anggur merah memang mempunyai kandungan senyawa fenol lebih tinggi daripada anggur putih. Fenol ini mempunyai efek kardioprotektif (flavonoid) yakni antioksidan yang sangat kuat. Ia dapat mencegah oksidasi LDL 20x lebih kuat daripada vitamin E.


Senyawa flavonoid ini telah terbukti secara in vitro mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan (relaksasi) pembuluh darah dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.


Sayangnya, flavonoid pada anggur dan sayuran bentuknya kompleks sehingga sangat sulit dicerna dan diserap. Sedangkan pada saat fermentasi anggur merah, kompleks ini terurai sehingga mudah diserap tubuh.  Ditambah lagi adanya alkohol (10%) dalam anggur membuat kandungan flavonoid stabil.


Berdasarkan penelitian, paparan senyawa radikal bebas, sinar ultraviolet, dan asap rokok dapat menyebabkan oksidasi protein pada lensa mata sehingga lama-kelamaan menimbulkan katarak. Penelitian epidemiologis menyatakan, katarak meningkat di negara-negara yang tinggi kebiasaan merokok serta paparan sinar mataharinya.


Asupan vitamin C dan E yang rendah pada diet makanan disertai kadar vitamin C yang rendah dalam darah, akan mempermudah seseorang terkena katarak (kekeruhan lensa mata). Apalagi ditambah dengan kebiasaan merokok.


Khasiat tempe dan ikan laut


Selain berbentuk zat gizi seperti vitamin C dan D, anti-oksidan dapat pula berupa zat non-gizi seperti pigmen (karoten, likopen, flavonoid, kloforofil) dan enzim (glutation peroksida, koenzim, Q-10 atau ubiquinon). Karoten banyak pada wortel, ubi rambat, semangka, bayam, kangkung, jeruk. Likopen pada tomat. Flavonoid pada wortel, jeruk, brokoli, kol, mentimun, bayam, tomat, merica dan terung.


Bila konsumsi mineral seperti seng, selenium, tembaga, vitamin E dan C serta beta karoten cukup, maka tidak di perlukan suplemen. Suplemen berupa pil, kapsul, dll. hanya diberikan bila makanan berantioksidannya belum memenuhi angka kebutuhan gizi yang dianjurkan.


Dalam makanan sehari-hari antioksidan banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan. Sedangkan tempe dan ikan laut dapat memusnahkan atau meminimalkan pembentukan radikal bebas.


Selama lebih dari setengah abad antioksidan telah dimanfaatkan dalam pengolahan pangan untuk menghambat kerusakan makanan. Biasanya antioksidan ini ditambahkan pada makanan yang mengandung lemak atau minyak, buah segar atau sayuran agar tidak cepat rusak. Senyawa ini juga dapat untuk mencegah perubahan warna dan rasa yang disebabkan oksigen di udara (pada apel, pisang yang mengandung enzim tertentu).


Selain pada bahan makanan, antioksidan seperti vitamin E juga sebagai supplemen diet untuk mengatasi proses oksidasi dalam tubuh. Belakangan malah antioksidan digunakan dalam produk kosmetik.


Source: Majalah Intisari, no.407 - Juni 1997

Rabu, 28 Desember 2011

ANTIOKSIDAN, Resep Sehat dan Umur Panjang (BAGIAN 1)

Untuk mendapatkan tubuh sehat dan umur panjang, orang melakukan banyak hal. Mulai dari olahraga, menyantap makanan tambahan, sampai bedah kosmetik untuk mengencangkan kulit yang mulai keriput. Padahal itu hanya permukaan. Yang lebih penting justru bagaimana kita memerangi radikal bebas yang merusak tubuh dari dalam. Antara lain dengan anti-oksidan.


MEWUJUDKAN kualitas hidup yang lebih baik di usia lanjut memang tidak mudah tanpa didukung usaha sejak dini di usia muda.


Saat ini kelebihan gizi yang mengakibatkan tinggi prevalensi penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, kencing manis, rematik sudah dirasakan sampai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Belum lagi akibat yang ditimbulkan oleh lingkungan tercemar, kesalahan pola makan dan gaya hidup yang justru merangsang tumbuhnya radikal bebas (free radical) yang merusak tubuh kita.


Kondisi ini mendorong peneliti baik ahli gizi maupun dokter menggali teori dasar radikal bebas serta mencari bagaimana cara mengendalikan produksi radikal bebas pada tubuh kita.


Penelitian di bidang gizi ortomolekuler pada tingkat sel membuktikan, antioksidan dapat melindungi jaringan tubuh dari efek negatif radikal bebas. Ternyata, gangguan atau ketidakmampuan sistem anti-oksidan tubuh inilah yang menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif.


Apa itu radikal bebas?


Radikal bebas merupakan asam atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil (mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan), sehingga untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan. Senyawa radikal bebas tersebut timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernapas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari atau radiasi kosmis.


Karena secara kimia molekulnya tidak lengkap, radikal bebas cenderung "mencuri" partikel dari molekul lain, yang kemudian menimbulkan senyawa tidak normal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting dalam tubuh. Radikal bebas inilah biang keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit lever, jantung koroner, katarak, penyakit hati dan dicurigai proses penuaan dini ikut berperan.


Sebenarnya, reaksi pembentukan radikal bebas merupakan mekanisme biokimia  tubuh normal. Radikal bebas lazimnya hanya bersifat perantara yang bisa dengan cepat diubah menjadi substansi yang tak lagi membahayakan tubuh. 


Namun, bila radikal bebas sempat bertemu dengan enzim atau asam lemak tak jenuh ganda, maka merupakan awal dari kerusakan sel yang antara lain:


1. Kerusakan DNA (deoxy nucleic acid) pada inti sel


Senyawa radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan DNA di samping penyebab lain seperti virus, radiasi, dan zat kimia karsinogen. Bila kerusakan tidak terlalu parah, masih dapat diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Namun, bila sudah menyebabkan rantai DNA terputus di berbagai tempat, kerusakan ini tidak dapat diperbaiki lagi sehingga pembelahan sel akan terganggu. Bahkan terjadi perubahan abnormal yang mengenai gen tertentu dalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit kanker.


2. Kerusakan membran sel


Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas. Kalau ini terserang struktur dan fungsi membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel pada jaringan tubuh.


3. Kerusakan protein


Terjadinya kerusakan protein akibat serangan radikal bebas ini termasuk oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan tempat protein itu berada. Contohnya, kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan katarak.


4. Kerusakan lipid peroksida


Ini bisa terjadi bila asam lemak tak jenuh terserang radikal bebas. Dalam tubuh kita, reaksi antar zat gizi tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksidasi yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab terjadinya berbagai penyakit degeneratif (kemerosotan fungsi tubuh).


5. Proses ketuaan


Umumnya, semua sel jaringan organ dapat menangkal serangan radikal bebas karena di dalamnya terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawan. Namun, karena manusia secara alami mengalami degradasi seiring dengan peningkatan akibat radikal bebas itu sendiri, otomatis pemusnahannya tidak pernah mencapai 100% meski secara teori dapat dipunahkan oleh berbagai anti-oksidan. Belum lagi adanya rangsangan untuk membentuk radikal bebas yang berasal dari lingkungan sekitar. Karena itu, secara perlahan-lahan tapi pasti, terjadi kerusakan jaringan oleh radikal bebas yang tidak terpunahkan.


Kerusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran dalam sel. Yang ingin awet muda tentu perlu banyak mengkonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini.


6. Dapat menimbulkan autoimun


Dalam keadaan normal, antibodi hanya terbentuk bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Autoimun adalah terbentuknya antibodi terhadap suatu sel tubuh biasa dan hal ini dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya.


Antioksidan pelindung kesehatan


Tanpa disadari dalam tubuh kita secara terus-menerus terbentuk radikal bebas  melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respons terhadap pengaruh dari luar tubuh: polusi lingkungan, ultraviolet, asap rokok, dll.


Sebab itu tubuh kita memerlukan suatu substansi penting yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam negatif senyawa ini.


Sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada dalam tubuh kita. Dari asal terbentuknya, anti oksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler (di luar sel) ataupun dari makanan. Dari sini antioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:


1. Antioksidan primer


Antioksidan primer ini bekerja untuk mencegah pembentuk senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi.


Bersambung - ANTIOKSIDAN, Resep Sehat dan Umur Panjang (BAGIAN 2)

Selasa, 27 Desember 2011

Manfaat dari Air Susu Ibu (ASI)

KAMPANYE tentang manfaat ASI yang gencar dilakukan pemerintah baik lewat depkes, rumah sakit, dan posyandu, terkadang masih terbentur pada pandangan keliru yang terlanjur diyakini sebagian kaum wanita tentang efek pemberian ASI pada bayinya. Alasannya macam-macam. Takut kebebasannya nanti terpasung, apalagi mereka yang bekerja. Khawatir berat badan sulit turun dan bentuk payudaranya tidak bisa pulih seperti semula. Padahal ASI jelas banyak manfaatnya bagi sang bayi maupun sang ibu. Khasiat ASI tidak ada bandingannya sebagai antibodi penolak kuman maupun sebagai makanan bergizi paling tinggi.

Menit-menit setelah dilahirkan sebenarnya bayi sudah dapat bereaksi terhadap dunia sekitarnya. Perilaku ini sangat penting untuk menjalin hubungan emosional dan sosial antara ibu dan si bayi. Tentu saja pengenalan pertama adalah wajah sang ibunda. Sebab itu ibu perlu langsung memberikan kasih sayang dengan usapan pada kepala serta mukanya. Dengan demikian sang bayi akan segera mengenal ciri khas ibunya: baunya, kehalusan, kehangatannya, dll. Hubungan ini akan semakin intim bila sang ibu memberikan ASI.

Selain itu ASI juga merupakan makanan bayi yang tak ternilai khasiatnya. Zat kolostrum berwarna kekuningan yang keluar dari ASI beberapa hari setelah seorang ibu melahirkan banyak mengandung karotena, protein, serta sedikit karbohidrat dan lemak. Kolostrum antara lain juga berfungsi untuk membersihkan usus bayi dari mekonium, sekaligus merangsang pertumbuhan bakteri yang berguna dalam usus sehingga si bayi tak mudah terkena infeksi.

Selain mengandung zat kekebalan imunoglobulin G (IgG) sebanyak 500 mg per 100 ml, ada juga zat-zat seperti SIgA, IgM, dan lgD yang berguna untuk menghancurkan berbagai mikroorganisme baik virus maupun bakteri. Komponen lain berupa C3, C4, lisozim, dan zat-zat kekebalan seluler limfosit dan makrofag yang sangat bermanfaat untuk mekanisme pertahanan tubuh.

Sebab itu, usahakanlah 30 menit setelah bayi lahir, ia sudah harus menemukan puting susu ibu dan mulai berlatih mengisap kelenjar susu. Apalagi secara menyeluruh ASI mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi selama 3 - 4 bulan.

ASI mudah diserap, karena perbandingan cairan protein/casein (lemak susu) adalah 80/20, sedangkan pada susu sapi 40/60. Makanan dari ibu ini tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal. Di samping itu ASI mengandung lipase yang memecah trigliserida menjadi asam lemak gliserol. Laktosa dalam ASI mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa, sementara zat laktofering-nya berguna untuk mengikat zat besi.

Selain bisa mengurangi insiden karies gigi dan posisi rahang yang tidak normal, ASI yang mengandung sekitar 13 macam hormon, antara lain EGF ini pun berfungsi untuk regenerasi mukosa usus setelah diare.

Keberhasilan menyusui tergantung pada interaksi refleks ibu - bayi. Refleks yang terjadi pada ibu dinamakan refleks prolaktin dan oksitosin sedangkan pada bayi disebut refleks menghisap dan menelan (rooting reflex). Refleks-refleks ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran laktasi atau mampu menyusui bayi.

Mengukur ASI

Umumnya kemampuan ibu memberikan laktasi pada kehamilan kedua lebih baik dan lebih banyak dibandingkan dengan kehamilan pertama. Pasalnya, pada kehamilan kedua tubuh sudah lebih "terlatih" dan "berpengalaman". Namun bila ditinjau dari segi fisiologik, kemampuan laktasi bisa didukung pula oleh faktor endokrin, nutrisi selama kehamilan, dan kontrasepsi.

Kecukupan ASI dapat diperkirakan bila pemberian ASI berlangsung sekitar 10 menit setiap payudara. Atau dapat pula di ukur dari lamanya sang bayi ingin disusui kembali. Bila produksi ASI cukup, umumnya bayi baru minta disusui kembali setelah 2 - 3 jam. Sebaliknya, bila setelah 1 jam diberi ASI bayi lapar kembali yang sering ditandai dengan menangis berarti produksi ASI kurang. Kecukupan pemberian ASI bisa juga diukur dari kenaikan berat badan bayi selang beberapa minggu. Produksi ASI yang normal setelah bayi berusia 2 minggu dapat mencapai 125 - 130 ml setiap kali menyusu dengan kenaikan berat badan sebanyak 750 g per bulan untuk trisemester pertama. Pada usia 4 - 5 bulan, berat badan bayi sudah harus mencapai 2 kali berat lahir dan menjadi 3 kali setelah bayi setahun.

Sebab itu sayangilah bayi Anda, berikanlah ASI secukupnya walaupun makanan tambahan berupa sari buah, makanan lumat, dan makanan lembek tetap perlu setelah bayi berusia 3 - 4 bulan. Tumbuh kembang sang bayi banyak tergantung pada sang Ibu!

Betapa tinggi khasiat ASI tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan menurut laporan WHO (World Health Organization) salah satu upaya menurunkan morbiditas (8-20%) serta mortalitas (24 - 27%) bayi khususnya sampai usia 6 bulan, dengan menggalakkan penggunaan ASI ini.

Source: Majalah Intisari, no.386 - September 1995

GINKGO BILOBA Sebagai Obat Pikun

Ekstrak daun Ginkgo biloba dapat mendobrak kemacetan sirkulasi darah ke otak. Orang yang tadinya mulai sering lupa = karena kemacetan darah itu, tidak jadi pikun, kalau minum ekstrak daun ini.


LUPA itu memang menjengkelkan. Sudah hampir ingat pada sesuatu yang ingin dikatakan, tetapi otak tetap di blok, tidak ingat lagi. Kalau ini terjadi hanya kadang-kadang saja, orang masih belum panik. Tetapi kalau itu terjadi berkali-kali dalam waktu singkat, orang mulai prihatin.


Laris manis


Di Jerman, "penyakit" lupa dicegah dengan ekstrak daun Ginkgo biloba yang khasiatnya sudah diteliti sejak tahun 1960. Ditemukan bahwa ekstrak itu membantu kelancaran peredaran darah perifer di daerah akral (anggota badan) yang jauh dari jantung, seperti ujung jari, ujung kaki, daun telinga. Kelancaran ini membuat orang segar kembali dan tidak lekas capek. Apakah dengan itu "penyakit" sering lupa juga bisa disembuhkan?


Pohon Ginkgo Biloba
Ekstrak itu kemudian diakui oleh pemerintah Jerman sebagai obat pikun, dan disetujui untuk "dilempar" ke tengah masyarakat. Dicetak sebagai tablet dan dragee, ekstrak yang sudah dikeringkan itu dipasarkan dengan berbagai merek di pasar swalayan. Jutaan butir ditelan setiap hari oleh para manula Jerman yang dalam usia senjanya masih ingat tetap bugar dan tidak ingin sebentar-sebentar lupa, sebentar-sebentar lupa.


Uji coba yang sudah dilakukan di New York Institute for Medical Research menunjukkan, ekstrak Ginkgo murni dengan nomor pendaftaran obat EGb 761 buatan Jerman, memang benar berkhasiat terhadap pasien penyakit Alzheimer, tetapi kerjanya lamban sekali. Enam bulan sampai satu tahun baru tampak ada efeknya. Khasiatnya hanya tampak pada orang-orang tertentu.


Penelitian itu menimbulkan kontroversi. Mengapa meneliti obat pikun saja kok sampai meneliti khasiatnya terhadap penyakit Alzheimer? Penyakit ini lebih parah daripada penyakit cuma sering lupa.


Ternyata, alasannya karena penyakit Alzheimer sudah ada uji standarnya yang bisa dipakai untuk mengukur kesembuhan. Sedangkan "penyakit" sering lupa tidak ada.


Pasien percobaan yang sudah diberi ekstrak Ginkgo selama 52 minggu, ternyata hanya 27% yang memperoleh kesembuhan sebanyak 4 point dalam skala pengukur penyakit Alzheimer. Yang diukur ialah memori, penalaran, dan tingkah laku menjaga diri. Padahal daun Ginkgo itu di Jerman tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer, melainkan mengembalikan kebugaran tubuh saja, termasuk otak, sehingga mencegah penurunan daya ingat.


Sementara penelitian masih dilanjutkan di Amerika, ekstrak Ginkgo dalam berbagai kepekatan, kemurnian (dicampur dengan tanaman lain, bahkan ada yang diberi protein, vitamin, dan mineral) yang sudah beredar luas di Eropa dan Amerika.


Hanya kekurangan oksigen


Hasil uji coba terhadap Alzheimer itu didiskusikan di kalangan American Medical Association, pada 21 Oktober 1997 yang lalu. Ketua tim peneliti, Pierre Le Bars, memberi penjelasan bahwa uji coba itu lebih banyak menimbulkan teka-teki daripada memberi penjelasan bagaimana duduknya perkara kok sampai daun itu bisa menghambat penurunan daya ingat pada pasien penyakit Alzheimer.


Penyakit ini sejenis dementia (gangguan kronis dalam proses mental) karena otak sedang sakit organis, seperti rusak di pondoki parasit misalnya, atau terganggu oleh tumor. Gejalanya selain sering lupa, juga disorientasi (tak tahu lagi dimana sedang berada, sehingga tak mampu menemukan jalan kembali), tak mampu bernalar, dan tak mampu menjaga (mengendalikan) diri.


Mekanisme kerja daun Ginkgo terhadap otak penderita Alzheimer belum jelas, walaupun sudah berhasil menghambat laju penyakit itu. Ada suatu zat yang niscaya berperan dalam hal ini, yang untuk sementara waktu diberi nama ginkgoild dan bilobalid (sejenis flavon glikosida). Tetapi, apalah arti sebuah nama! Dua buah, malahan!


Dalam uji coba di Jerman sebelumnya, yang dilakukan terhadap orang-orang yang sering lupa, diasumsikan bahwa penyebab gangguan itu bukan otak yang sudah rusak seperti pada penderita Alzheimer, tetapi cuma kekurangan oksigen. Otaknya tidak apa-apa.


Kekurangan ini gara-gara pembuluh darah ke otak sudah banyak yang menyempit karena dinding bagian dalamnya ditempeli endapan kapur dan kolesterol jahat. Kejadian ini terdapat pada orang-orang yang sudah lanjut usia, 60 tahun ke atas.


Kekurangan oksigen di daerah otak karena peredaran darah agak terganggu ini menimbulkan kemunduran daya pikir, malas berpikir atau telmi (telat mikir). Daya konsentrasi pikiran juga berkurang, dan akhirnya daya mengingat-ingat nama, istilah, tanggal, dan lainnya juga amburadul.


Memang kekurangan itu belum sampai menimbulkan rasa muter-muter, pingsan, atau stroke. Sebab, darah masih beredar memasok oksigen ke dalam otak, tetapi pasokannya yang kurang. Kalau dibiarkan berlarut-larut tanpa usaha menormalkan kembali pasokan oksigen seperti semula (misalnya dengan olahraga pernapasan secara teratur, jalan kaki pagi teratur, jalan kaki pagi teratur juga, berenang ringan seminggu sekali, dan pantang merokok sama sekali), sering lupa itu makin parah. Seorang profesor yang menunjukkan gejala sering lupa dikatakan pikun. Bukan karena pandainya, tetapi karena tuanya. Keadaan ini berhasil dihambat dengan ekstrak Ginkgo biloba.


Diduga sari daun itu mampu mengencerkan darah, sehingga aliran yang semula  lamban di daerah otak menjadi lancar. Istilah "mengencerkan darah" memang gambaran yang terlalu disederhanakan. Penjelasan yang lebih ilmiah ialah, sari daun itu menghambat pembentukan PAF (platelet activating factor), PAF sengaja dibentuk secara imunologis oleh sejumlah platelet (butir darah merah), agar darah lebih kental, untuk menghambat perdarahan pada dinding pembuluh darah yang luka, misalnya. Kekentalan ini menghambat peredaran. Apalagi kalau pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena "pengapuran".


Kalau pembentukan PAF dihambat oleh sari daun Ginkgo, darah tidak jadi mengental. Alirannya ke otak lancar kembali, dan otak tidak kekurangan oksigen lagi.


Pohon berdaun suplir


Seperti apa pohon anti-pikun itu?


Batangnya bisa sampai 24 m tingginya, dengan cabang yang sama kakunya dengan batang. Pucuk batangnya merincing seperti lembing, dan semuanya ditutup oleh daun kecil-kecil yang melembutkan sosok pohon itu, tanpa menyembunyikan bentuk dasarnya bentuk dasarnya. Daunnya seperti suplir postar, sampai orang Inggris menyebutnya Maidenhair tree.


Warnanya hijau kekuning-kuningan, dan bentuknya seperti kipas terbelah, dengan urat daun yang menyebar secara radial. Menurut versi orang Cina, bentuk daun itu seperti kaki bebek, sampai para penulis mereka abad XVI menyebutnya pohon kaki bebek.


Nama gin go diciptakan oleh orang Jepang sebagai versi mereka dari nama Cina yin kuo (buah perak). Buahnya memang putih mengkilat seperti perak.


Gara-gara buah inilah pohon itu diperkebunkan orang untuk dipanen bijinya. Biji yang sudah dibakar amat populer di Tiongkok kuno sebagai pengiring minum bir kalau orang mau kongkow-kongkow. Peranannya seperti kacang bawang dan biji mete zaman sekarang.


Dunia barat baru mendengar tentang pohon itu ketika Engelbert Kaempfer menulisnya dalam laporan misi diplomatiknya ke Tokyo tahun 1690. Dokter perusahaan dagang Belanda yang ditempatkan di Jepang ini diakui sebagai penemu Ginkgo biloba. Ia pula yang membawa tanaman itu untuk pertama kalinya ke Utrecht, Belanda, pada 1730, bersama bibit pohon magnolia dan ceri Jepang.


Kew Gardens di Inggris membeli bibit Ginkgo biloba pada 1754 dari seorang penangkar bibit di London. Di Kebun Raya Kew Gardens inilah, ia dibaptis sebagai adiantifolia (berdaun suplir Adiantum). Memang ia satu-satunya pohon di dunia yang daunnya seperti paku.


Gara-gara pohon itu, para taksonomis tumbuh-tumbuhan sepakat untuk menciptakan nama familias Ginkgoaceae. Satu-satunya familias di dunia yang anggotanya cuma satu, Ginkgo biloba.


Hanya jantan yang menyenangkan


Pohon itu juga "sakti". Jenis-jenis lain yang hidup sezaman dengan dia sudah punah pada akhir zaman Trias, era Mesozoicum (190 juta tahun yang lalu), tetapi ia tetap bertahan, hidup terus sampai zaman modern sekarang ini, sebagai semacam fosil  hidup. Tidak jelas dalam sejarah, ia bisa bertahan begitu lama dari zaman ke zaman. Tetapi para ilmuwan tidak pernah kehabisan teori.


Diduga, bertahannya karena yang tumbuh di pegunungan tinggi jarang terserang hama (termasuk manusia) dan polusi udara. Mereka yang kemudian menurunkan Ginkgo generasi muda pada zaman-zaman kemudian yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Di antara generasi baru ini malah ada yang tenang-tenang saja disiksa dalam pot pinggir jalan dalam kota yang tercemar berat oleh udara knalpot kendaraan macet (di Fifth Avenue, New York).


Sebelum jenis-jenis pohon runjung Conifera berkembang, pohon berdaun suplir sudah menguasai daratan Amerika, Asia dan Australia. Ketika umat manusia muncul di pentas dunia, pohon itu "mengungsi" ke hutan-hutan Pegunungan Chekiang di sebelah timur, dan Sechuan di wilayah barat Cina. "Mengungsi" dalam hal ini ialah bertahan di daerah "pengungsian", sedangkan rekan-rekannya di daerah lain sudah punah oleh berbagai sebab.


Untung ada pecinta lingkungan dan "pelestari sumber daya alam" yang menanamnya di taman-taman kuil di Cina, dan kemudian di Jepang. Ini menurut penuturan beberapa penulis Cina abad VIII.


Tanpa mereka, mungkin kita tidak akan mewarisi jenis pohon ini di dataran rendah tempat pemukiman orang.


Selain sebagai tanaman obat, pohon antipikun ini juga ditanam sebagai penghias taman. Didaerah beriklim empat, saat yang paling cantik dari penampilan pohon itu ialah akhir musim gugur, ketika daunnya yang hijau berubah kuning mentega yang cemerlang. Keindahannya memang sebentar, karena daun itu segera gugur. Tetapi pertumbuhannya yang penuh, dan lebih leluasa bergoyang-goyang itu benar-benar mengesankan.


Di Amerika dikembangkan varietas yang tumbuh tegak, untuk ditanam sebagai penghias tepi jalan. Tetapi yang lebih indah sebenarnya varietas yang tumbuh melebar, atau yang daunnya menggelantung lebih luwes.


Pohon ini berumah dua. Bunga jantannya tinggal di rumah (pohon) lain, tidak serumah dengan bunga betina. Sayang, pohon betina ini berbau busuk kalau buahnya sudah masak. Orang lebih suka menaman pohon jantan di halaman rumah, daripada memelihara pohon betina.


Source: Majalah Intisari, 414 - Januari 1998

Senin, 26 Desember 2011

Menghindari Rasa Bosan

DALAM HIDUP INI, kita selalu dihadapkan pada dua hal, yakni hal yang menarik dan hal yang membosankan. Faktor penyebab kebosanan antara lain saat kita melakukan pekerjaan rutin, berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan, atau tidak ikhlas dalam bekerja atau beramal.


Berdasarkan faktor-faktor penyebab itu, ada beberapa cara untuk mengatasinya:


1. Belajar terus, entah di lembaga pendidikan atau belajar sendiri (autodidak). Lewat belajar, Anda akan menemukan hal-hal yang menarik dan mengasyikkan.


2. Tekuni hobi Anda. Hobi, selain untuk mengisi waktu luang, juga berfungsi sebagai sarana hiburan, untuk memperoleh kegembiraan.


3. Bekerjalah dengan antusias, karena obat kejenuhan dan kekhawatiran adalah bekerja keras.


4. Lakukan perjalanan. Dengan melakukan perjalanan akan ditemukan suasana baru yang menarik perhatian Anda.


5. Ikhlas dalam bekerja dan beramal. Orang yang ikhlas melakukan sesuatu, hatinya akan tenteram dan ceria.


6. Ciptakan variasi atau suasana baru sehingga Anda tidak terjebak dalam kerutinan yang mengakibatkan kebosanan.


7. Lakukan sesuatu yang menyenangkan. Senangi hal yang Anda kerjakan dan berikan perhatian melebihi yang diminta.


Source: Majalah Intisari, no.414 - Januari 1998

Kiat Menghemat BBM (Bahan Bakar Minyak)

CARA dan sikap yang baik serta pengetahuan yang cukup dalam mengendarai dan memperlakukan kendaraan dapat membantu mengurangi biaya perawatan, polusi udara, dan menghemat bahan bakar minyak (BBM).

Beberapa "mitos" berikut ini perlu ditinjau lagi, sementara cara mengendarai dan merawat kendaraan dengan benar bisa diikuti :

1. Memanaskan mesin di pagi hari.

Teori ini tidak tepat benar. Memanaskan mesin kendaraan di pagi hari itu buang waktu dan BBM dengan percuma. Juga menimbulkan polusi. Tetangga, dan keluarga Anda terpaksa menghirup udara pagi bercampur asap knalpot. Sebaiknya langsung saja jalankan kendaraan perlahan-lahan selama beberapa menit sampai temperatur mesin cukup dan kendaraan dapat dijalankan dengan normal.

2. Menghidupkan mesin dalam keadaan berhenti.

Sebaiknya tidak menghidupkan mesin dalam keadaan berhenti lebih dari 3 menit. Apalagi dengan AC menyala. Jika terpaksa berhenti lebih lama dari itu, mesin hendaknya dimatikan. Cara ini menghemat BBM dan mengurangi pencemaran udara.

3. Memeriksa tekanan ban secara berkala.

Tekanan ban yang tidak cukup membuat ban cepat aus akibat tingginya gesekan ban dengan permukaan jalan. Juga bikin boros BBM karena hambatan gerak yang lebih tinggi.

4. Merawat kendaraan secara teratur.

Selain menghemat BBM, memeriksa saluran bahan bakar, saluran udara, dan setelan mesin secara teratur dapat memperpanjang umur kendaraan. Gantilah pelumas mesin secara berkala. Pelumas yang baik akan menciptakan lapisan di antara roda-roda gigi dalam mesin yang akan mengurangi gesekan antar-logam sehingga mencegah keausan.

5. Menghentikan kendaraan secara tiba-tiba.

Jika tidak terpaksa sebaiknya jangan mengerem secara mendadak. Hal ini akan mempercepat ausnya bantalan rem dan membuang energi yang tidak perlu.

6. Melajukan kendaraan secara bertahap.

Buatlah percepatan secara bertahap, dimulai dengan memindahkan gigi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Selain menghemat BBM, juga membuat mesin lebih awet.

7. Membuat perencanaan setiap hari.

Jika mungkin, rencanakanlah perjalanan Anda untuk menghindari jalan-jalan macet. Selain bisa menimbulkan stress pada pengendara, kemacetan dapat memboroskan BBM disamping memperpendek usia mobil.


Source: Majalah Intisari, no.386 - September 1995

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

DAFTAR ISI

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes