Sabtu, 28 Januari 2012

Fenomena Kehidupan di Rumah Susun

Pepatah bilang, "love thy neighbour." Bagaimana jika mereka gemar karaoke di pagi hari dan punya bayi yang tak henti menangis?


IBARAT NEGARA, rumah susun adalah sebuah republik egaliter yang kaya warna dan cerita berkat keragaman latar belakang, suku bangsa dan profesi warga yang menghuninya.


Bayangkan, satu saat Anda mendapati tetangga sebelah adalah seorang pengacara yang punya ritual berkaraoke lagu-lagu Panbers sebelum pergi ke kantor di pagi hari. Dan ketika dia pindah, unit itu ditempati pasangan muda dengan balita yang hobi menangis semalaman, bahkan ketika sang ayah sudah mati-matian mengajaknya bermain sampai pukul satu pagi.


"Untung kita cuma sementara tinggal di sini. Bisa gila kalau setiap hari bangun terpaksa karena tangisan Bonny", kata istri saya bersungut. Saya hanya menanggapi perkataannya dengan senyum kecut. Ketika pertama kali memutuskan tinggal di salah satu blok Rumah Susun Petamburan, Jakarta, saya memang berjanji kepadanya bahwa unit di lantai lima itu hanya akan menjadi tempat tinggal sementara sebelum kami membeli rumah baru.


Kenyataannya? Sudah hampir enam bulan kami tinggal disini dan bayangan punya rumah sendiri makin hari makin buram saja. Harga rumah yang merambat naik -- bahkan di pinggiran kota sekalipun - membuat kami tidak punya pilihan lain kecuali memperpanjang kontrak sewa unit berkamar satu itu setiap tiga bulan sekali.


"KALAU KAMPUNG gua nggak kena gusur, gua mungkin nggak akan punya tetangga atau teman yang bekerja sebagai wartawan, pengacara atau juga polisi. Orang-orang yang selama ini hanya gua baca dan dengar keberadaannya, sekarang tinggal di depan atau samping unit gua. Tinggal di rusun bikin gua dapat ilmu banyak," kata Phi'ay, 33 tahun, pria Betawi yang membantu saya mencari unit kosong untuk ditempati awal tahun lalu.


Bersama istri dan dua orang anaknya, Keluarga Phi'ay adalah segelintir warga "terprogram" (istilah korban gusuran yang mendapat ganti rugi berupa satu unit rumah susun yang dibangun di atas lahan gusuran) yang masih tinggal di rumah susun dengan 600 unit itu. Selebihnya memilih menjual unit mereka kepada warga pendatang yang kemudian menempatinya sendiri atau menyewakannya kepada orang lain - seperti saya dan istri.


Bisa jadi, yang dimaksud Phi'ay dengan ilmu aneka topik obrolan yang mengalir  setiap kali tetangga-tetangganya, termasuk saya, nongkrong di teras depan unitnya. Saya sendiri baru mengembangkan hobi happy hour murah meriah ini beberapa minggu terakhir. Dan ternyata, bukan hanya Phi'ay yang "menimba" ilmu lewat obrolan ngalor-ngidul itu. Saya pun jadi tahu dan mengenal beragam karakter menarik yang mendiami enam blok rumah susun kami. Anthony, 50 tahun, misalnya, adalah warga negara Belanda yang "terdampar" di rumah susun karena bercerai dengan istri pertamanya. Krisis perkawinan tersebut, sialnya, juga menjadikan Anthony terdepak dari rumah seluas 600 meter di pinggiran Jakarta yang dibelinya dari honor menjadi pengajar bahasa Inggris privat selama hampir 15 tahun.


Anthony kini tinggal di lantai lima bersama istri keduanya, hidup dari honor mengajar yang berkurang drastis -meski jumlah Rp. 8 juta per bulan masih membuat mulut kami, peserta tongkrongan, ternganga. Jika dulu kemana-mana naik mobil dengan sopir pribadi, Anthony kini tidak malu menyetop taksi atau naik busa Patas ke tempat mengajar. "Nggak takut kepanasan dan bau matahari?" tanya saya iseng. "No, no, no. Turun dari bus, saya cari gedung perkantoran terdekat dan duduk lima menit di lobi. Panas hilang, armpit saya kering lagi," kata Anthony sambil "mengepakkan" lengannya dengan jenaka.


Biasanya, acara nongkrong di hari kerja berakhir sebelum pukul dua belas malam dan diperpanjang sampai menjelang subuh jika keesokan harinya libur. "Hidup di rumah susun sebenarnya tidak beda dengan area perumahan lain. Kita punya tetangga dan ada sejumlah aturan main yang harus dipatuhi. Bedanya, disini ketika membuka pintu depan, ada sekitar 10 unit dalam jarak pandang Anda yang membuka pintu unit mereka juga," kata Mantri, 35 tahun, pegawai perusahaan farmasi yang juga tinggal di rusun sejak tahun lalu.


Awalnya Mantri tinggal satu blok dengan saya. Gara-gara sebuah "insiden", dimana anak Mantri yang baru berumur empat tahun secara tak sengaja menyaksikan adegan 17 tahun ke atas yang dilakukan oleh tetangga mereka. Mantri cabut dan pindah ke blok sebelah. "Jika saya punya cukup uang, saya ingin pindah dari rumah susun ini. Lingkungannya kurang cocok untuk membesarkan anak."


BENAR KATA PHI'AY, hampir semua profesi terwakili di rumah susun kami ini, mulai dari pekerja pagi sampai pekerja malam -- profesi yang membuat Mantri terpaksa pindah unit. Saya tak sengaja menemukan fakta ini ketika satu pagi iseng menaiki semua lantai di enam blok rusun, sebagai ganti aktivitas jogging  pagi di seputar Stadion Senayan.


Dan ungkapan "birds of the same feather flock together" ternyata berlaku juga di sini.


Blok satu sampai blok tiga sebagian besar dihuni oleh pekerja pagi, mulai dari pegawai pemda, wartawan, manajer pemasaran sampai penjaga butik bermerek. Blok empat, entah kenapa lebih variatif. Kapster salon, mahasiswa, warga asing yang berprofesi sebagai pedagang, sampai bartender. Di blok enam, sebagian besar penghuninya tidur lelap di pagi hari dan baru mulai bekerja ketika malam beranjak larut. Pukul setengah tujuh pagi, dengan napas tersengal, saya sudah sampai di blok empat dan terkejut menyaksikan sebuah salon lantai satu sudah mulai beroperasi dan pemiliknya tengah serius memotong rambut seorang langganan.


Dua tahun lalu, Devi, 35 tahun, adalah seorang pekerja seksual yang beroperasi di Taman Lawang dan bolak-balik menghuni Panti Sosial Kedoya, Jakarta Barat, jika musim pembrengsongan (razia) tiba. Kehidupan di jalan yang makin membahayakan membuat Devi memutuskan memakai uang tabungannya untuk memulai hidup baru di rumah susun. Ruang tengah berukuran 2,5m x 2m dijadikannya salon kecantikan yang siap melayani penghuni rusun selama 24 jam non-stop. Mata saya tertumbuk pada deretan foto-foto Devi dengan para mantan pacar -kebanyakan berasal dari Eropa - yang menghiasi dinding salon, berdampingan dengan ijazah kursus tata rambut.


"Di sini saya bisa cari makan dengan buka salon 24 jam, tanpa harus menghadapi cibiran masyarakat sekitar. Di pemukiman lain, siapa yang bisa jamin keamanan usaha seorang waria?" kata Devi sambil asyik merapikan potongan rambut kliennya. Awalnya, Salon Devi hanya buka sampai pukul delapan malam. "Tapi pukul dua atau lima pagi ada saja yang datang untuk potong rambut. Ya sudah, saya putuskan buka salon non-stop. Rezeki, kan nggak boleh di tolak ya, Mas?"


MESKI SADAR UNIT yang mereka tempati hanya seluas 21 m persegi, semangat wiraswasta warga rusun cukup mengagumkan, apapun alasan dibalik itu. Pagi itu saya menghitung tidak kurang dari 20 unit yang membuka usaha warung makan, 12 agen laundry, 10 wartel, 4 salon dan... sebuah spa!


Naik ke lantai lima di blok empat, saya disambut sebuah kandang kucing setinggi tubuh saya yang berisi tiga ekor kucing anggora yang tampak malas. Pemiliknya adalah lajang berusia 34 tahun yang rela merogoh kocek sebesar Rp. 35 juta untuk membeli unit yang dia tempati dari pemilik asli, sekaligus mengubahnya menjadi hunian layaknya apartemen. "Biar hanya rumah susun, kenyamanan tetap yang utama," ujar Gatur sambil mempersilahkan saya masuk melihat-lihat unitnya.


Dengan biaya renovasi sama dengan harga beli unit, Gatur merombak total ruangan dengan membobok dinding pemisah antara ruang tengah dan kamar tidur, sehingga ruang tengah menjadi lapang dan kucing-kucing anggoranya dapat lalu-lalang dengan bebas. Sedang bagian atas unit yang tingginya tak lebih dari satu setengah meter, dijadikan Aris kamar tidur lengkap dengan balkon mini berhias jejeran tanaman dalam pot.


Saya pun tidak berani membandingkan kenyamanan unit Aris dengan unit yang saya tempati. Ketika saya menuruni lantai lima, di tembok samping tertera peraturan Pemda yang melarang perombakan sebuah unit tanpa berkonsultasi dengan pengelola rumah susun.


HARI INI saya absen dari kegiatan nongkrong malam di unit Phi'ay. Mungkin karena terlalu lelah sehabis naik turun lima lantai di enam blok tadi pagi. Mungkin juga karena sibuk memikirkan jawaban untuk pertanyaan setengah bercanda dari istri saya, "Berapa lama lagi, nih, kita jadi warga negara Republik Rumah Susun?"


Di teras luar, tetangga kami yang berasal dari Timur Tengah sedang beradu mulut dengan kekasihnya. "Please, don't angry. I still love you, Mahmood. You still love me, ya?" tanya si kekasih dengan bahasa Inggris terpatah-patah. Saya kini tidak tahu, mana yang lebih mengganggu tidur malam kami; tangisan bayi rewel atau isak menghiba seorang wanita kepada kekasihnya.


Sebagai warga negara republik rusun yang cinta damai, hal terbaik yang dapat kami lakukan adalah menutup telinga rapat-rapat sambil mencoba tidur di tengah konflik antarbangsa yang kian menghebat itu.


Selamat datang di Republik Rumah Susun.


Source: Reader's Digest Indonesia - Agustus 2005

Kenali Gejala Demam Berdarah

DEMAM berdarah dengue (dengue hemmorrhagic fever), yang disebabkan oleh virus (terbanyak di Indonesia dengan tipe 3) dan ditularkan melalui nyamuk, memang banyak mencemaskan masyarakat di negara tropis, Gejalanya tidak khas, sebab itu sering kali sulit dideteksi sejak dini. 


Namun gejala yang patut dicurigai bisa dilihat sbb:


1. Demam tinggi (turun sebentar kemudian tinggi kembali) selama 2-7 hari.


2. Penderita mengeluh pusing, persendian sakit, nafsu makan hilang disertai muntah.


3. Pada panas kedua timbul bercak-bercak perdarahan pada kulit (petechiae) yang kalau ditekan tidak mau hilang. Kalau bercak-bercak tidak nyata, tapi dicurigai kenal penyakit ini, dengan uji torniquet, mengikatkan tali elastik pada lengan penderita selama lima menit, bintik-bintik akan tampak lebih jelas.


4. Penderita yang lebih parah sering mengeluh sakit ulu hati disertai gelisah, banyak keluar keringat tapi kulit terasa dingin.


5. Pada stadium selanjutnya timbul bercak-bercak perdarahan berupa memar (ecchymosis) atau perdarahan dari hidung, gusi, muntah darah, buang air besar berwarna kehitaman.


Nyamuk Aedes Aegypti, Sumber Penyakit Demam
Berdarah
"Perjalanan penyakit demam berdarah dengue ini memang sulit diduga," kata dr. Tatang Kustiman Samsi, dari RS. Sumber Waras, Jakarta. "Kadang-kadang penderita datang pagi tanpa menunjukkan gejala perdarahan dan hasil pemeriksaan laboratorium pun normal, namun sore harinya kembali dengan gejala demam berdarah. Sebab itu orang tua perlu waspada, bila anaknya menunjukkan gejala demam tinggi yang terus turun-naik selama 2 - 7 hari, di sertai gejala lain tadi."


Pada penderita yang penyakitnya masih ringan, perdarahan kulit disebabkan karena terjadinya kelainan dinding pembuluh kapiler dan menurunnya jumlah sel darah pembeku (trombosit), yang merupakan awal kebocoran dinding pembuluh darah. Terjadinya perdarahan yang hebat ini karena mekanisme yang lebih komplkes, yang meliputi terganggunya fungsi trombosit dalam sistem pembekuan darah dan berkurangnya kadar zat pembeku dalam plasma.


Penderita sebaiknya lekas di bawa ke rumah sakit, sebab ia bisa mengalami renjatan (dengue shock syndrome) yaitu nadinya melemah dan tekanan darah tak terukur. Kalau dibiarkan bisa berakibat fatal.


Virus hilang sendiri


Selama perawatan di rumah sakit, tindakan yang dilakukan ialah pengawasan yang cermat dan teratur serta pengobatan yang sifatnya suportif simtomatis untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat. Obat untuk membunuh virus dengue memang belum ada, di samping itu virus dalam darah telah menghilang pada hari kelima demam.


Pengawasan yang dilakukan adalah pemeriksaan berkala terhadap kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (jumlah sel darah merah), dan jumlah trombosit. Di samping itu pengawasan berkala terhadap nadi, tekanan darah, perdarahan yang mungkin terjadi, dan keadaan umum penderita.


Sedangkan pengobatannya meliputi pemberian infus untuk mengatasi kekurangan cairan. Infus ini berupa larutan elektrolit atau plasma ekspander (untuk mempertahankan air dalam pembuluh darah) dan plasma darah. Diberikan pula obat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah intravaskuler, bahkan kini telah diselidiki pula obat untuk mengatasi kebocoran dinding pembuluh darah (carbozochrome sodium sulfonate). Bila perlu, ditambah dengan transfusi darah sesuai kebutuhan, misalnya plasma saja, eritrosit, atau suspensi trombosit saja.


Darah penderita penyakit ini sudah mengandung virus dalam waktu 1 - 2 hari, sebelum terserang demam dan berada dalam darah selama 4 - 7 hari. Pada saat itu penderita menjadi sumber penularan. Bila penderita digigit nyamuk, maka virus akan masuk ke dalam lambung. Virus ini memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh nyamuk, termasuk kelenjar air liurnya.


Bila nyamuk pembawa virus ini mengigit orang sehat, maka nyamuk akan mengeluarkan air liurnya agar darah tidak beku. Bersama air liur ini ikut ditularkan virus ke dalam pembuluh kapiler.


Nyamuk penyebar demam berdarah dengue (vektor) adalah nyamuk Aedes aegypty yang banyak hidup di Asia Tenggara dan Pasifik. Nyamuk ini berukuran kecil, warnanya hitam, seluruh tubuhnya belang-belang. Anehnya, yang menggigit manusia hanya yang betina.


Nyamuk ini beraksi pada siang hari, baik di dalam maupun di luar rumah pada tempat yang agak gelap. Bagi hewan ini darah manusia berfungsi untuk mematangkan telur agar dapat dibuahi pada saat perkawinan. Ia mempunyai kebiasaan menggigit berulang kali, bisa beberapa orang sekaligus dalam waktu singkat. Malam hari mereka beristirahat di dalam rumah. Bertengger pada benda-benda yang digantung, terutama di tempat gelap. Nyamuk betina hidup selama kurang lebih 10 hari, masa yang cukup untuk pertumbuhan virus dalam tubuhnya yang bersifat infektius itu. Lalu nyamuk betina yang berbahaya ini, bertelur tiga hari setelah mengisap darah. Selama 24 jam kemudian, dia menghisap darah lagi dan bertelur lagi.


Source: Majalah Intisari, April 1995

Mengobati Hipertensi Dengan Usaha Sendiri

ANDA mempunyai penyakit tekanan darah tinggi, mudah marah, dan cepat tersinggung? Bila sedang emosi, otot-otot sekitar leher menjadi kaku, pikiran panas, dan tidak terkendali. Tentu hal semacam ini menyiksa diri. Di bawah ini ada cara menanggulanginya, yakni dengan meditasi yang harus dilakukan secara rutin. Dalam 3 - 4 bulan hasilnya bisa Anda rasakan.


1. Ambillah posisi duduk bersila yang santai, tegakkan tulang punggung, dan pandangan ke arah depan.


2. Ambil napas panjang melalui hidung, kemudian mata mulai ditutup perlahan-lahan sampai Anda merasa nyaman.


3. Angkat kedua tangan lurus ke depan setinggi bahu, lalu ambil napas panjang (8 hitungan) melalui hidung, dan simpanlah napas itu (8 hitungan) di dalam dada.


4. Setelah napas disimpan, hembuskan napas melalui mulut perlahan-lahan (8 hitungan). Pada saat yang bersamaan bukalah kedua tangan melebar ke kiri dan ke kanan sehingga membentuk sudut 180 derajat.


5. Setelah posisi tangan bersudut 180 derajat dan napas yang disimpan habis disimpan, hiruplah napas panjang lagi (8 hitungan), sejalan dengan itu gerakan tangan kembali ke posisi nomor 3.


6. Selanjutnya, ulangilah gerakan tersebut mulai dari ambil napas (tangan bergerak menutup), tahan napas, dan hembuskan napas (tangan bergerak melebar).


Sebaiknya meditasi ini dilakukan setiap hari selama kurang lebih 20 menit, bisa dipagi hari atau di waktu luang. Pilihlah tempat yang tenang dan bersih. Tapi, jangan khawatir, jika pada permulaan latihan tangan terasa pegal dan kaku. Itu tidak apa-apa. Selamat mencoba.


Source: Majalah Intisari, no.372 - Juli 1994

Sarapan Memang Perlu

BANYAK di antara kita tidak mempedulikan sarapan. Padahal, sarapan sangatlah penting. Alasannya sederhana. Sepanjang malam hingga pagi hari tubuh berpuasa dan tak mendapatkan konsumsi makanan. Selama masa itu terjadi upaya untuk memelihara sumber energi oleh tubuh. Kadar gula darah menjadi rendah sehingga kita kurang energi. Ini tentu tidak sehat.


Nah, agar metabolisme tubuh tetap berjalan mulus, segeralah makan dalam jangka waktu satu jam setelah bangun tidur. Ini disarankan Daniel Kirschenbaum, PhD., guru besar di Northwestern University. Yang menjadi masalah, banyak yang belum tahu cara sarapan terbaik. Termasuk soal menu yang tepat untuk sumber energi sarapan.


Pastikan makanan untuk sarapan berkadar lemak rendah. Makanan rendah lemak berefek positif bagi kesehatan secara keseluruhan, kecepatan pemakaiannya lebih tinggi, meskipun kita mengonsumsi kalori lebih daripada yang dibutuhkan.


Konsumsilah kalori ekstra dari sumber karbohidrat karena tubuh akan cepat membakarnya. Menambahkan 100 kalori ekstra dari lemak, misalnya justru akan membuat sebagian besar (sekitar 97 kalori) tak terbakar dan tersimpan dalam lemak tubuh. Makanan rendah lemak seperti pasta, sayuran, dan buah juga akan membuat vitalitas kita lebih optimal dan untuk beraktivitas sepanjang hari.


Setelah sarapan, makanlah sedikit dengan frekuensi sering. Lima kali makan dalam sehari adalah frekuensi ideal dengan porsi makan siang lebih banyak dari waktu makan lainnya. Sedangkan untuk mengendalikan bobot badan, mengonsumsi makanan ringan pada malam hari merupakan cara terbaik.


Cukupkan kebutuhan lemak baik. Sumbernya a.l. ikan dari laut dalam seperti salmon, tuna segar, dan mackerel; serta sari kacang kedelai. Hindari konsumsi lemak secara berlebihan, terutama lemak jenuh dan sebagian minyak terhidrogenasi, yang bersumber dari beberapa jenis margarin dan snack.


Jangan lupa mengonsumsi teh hijau. Setidaknya, suatu penelitian di Swiss yang dilaporkan tahun 2000, membuktikan teh hijau meningkatkan metabolisme tanpa mempengaruhi kecepatan kerja jantung. Kandungan zat didalamnya juga membakar lemak.


Source: Majalah Intisari, no.429 - April 1999

Kamis, 26 Januari 2012

Awal Mula Di Kenalnya Kemeja Pria

SEJAK ribuan tahun lalu manusia telah mengenal pakaian. Masyarakat Timur Tengah, Eropa dan Amerika Utara tercatat paling banyak sumbangannya dalam perkembangan pakaian modern seperti yang kita kenal sekarang.


Banyak peninggalan masa lalu, seperti permata atau logam, bisa ditemukan utuh, namun tidak demikian dengan pakaian, yang diduga terbuat dari kain atau kulit. Meski ada juga pakaian yang justru diselamatkan oleh iklim, misalnya iklim kering di Mesir. Informasi pun hanya di dapat dari gambar pada vas, patung, atau lukisan dinding. Meski tampaknya berwarna putih atau pucat, boleh jadi sebenarnya warna cerah yang telah pudar. Sesungguhnya ada masyarakat yang telah mengenakan pakaian warna-warni. Seperti pada lukisan dinding di situs Kota Pompeii yang ditemukan tahun 1700-an.


Kemeja Lena telah dikenal sejak dinasti XVIII Kerajaan Mesir kuno. Kemeja itu hanya sepotong kain segi empat yang dilipat setengah panjang. Setelah dijahit tepi kiri-kanan, kemeja diberi lubang untuk leher dan lengan. Selain yang kutungan, ada juga yang berlengan.


Kecuali Mesir, pakaian mirip tunik itu juga umum dikenakan di Samaria, Babilonia, Suriah, Ibrani, Yunani, dan Persia. Bahan paling sering digunakan adalah wol bulu domba ternakan sendiri. Selain secara blong, pemakai kemeja juga sering mengikat bagian pinggangnya dengan sabuk lebar. Sedangkan masyarakat Yunani biasanya akan mengikat di pundak dengan bros.


Masyarakat Persia dikenal sebagai perintis cara memotong dan mengenakan pakaian pas badan. Dengan alasan kepraktisan, pakaian pas lebih enak dipakai saat berburu dan menunggan kuda. Pola pakaian ketat itu diperkirakan berkembang menjadi pakaian Barat.


Di Abad Pertengahan (500 - 1500), seiring dengan perkembangan kota, muncul toko-toko yang dikelola oleh penenun, penjahit, dan pengrajin pakaian. Sejak 1100, kualitas pakaian pun meningkat, karena pengrajin mulai terampil memotong, mengepas, dan menghias pakaian. Kebanyakan pakaian terbuat dari lena atau wol, tapi ada juga yang dari sutera atau bahan halus lain yang didatangkan dari Asia, Italia, dan Spanyol. Hiasan pakaian pada tahun 1300-an biasanya berupa lusinan kancing dan aksesori seperti benang emas, mutiara, batu permata, juga bulu binatang.


Menjelang akhir Abad Pertengahan, pakaian dijahit relatif ketat. Untuk itu, konsentrasi dicurahkan pada kerah, misalnya yang dilakukan orang Normandia yang demam kerah pita dan manset pada abad XIV. Juga mode di Eropa pada akhir 1500 yang terpengaruh gaya Spanyol yang kaku dan formal, misalnya kerah dihiasi kerut-kerutan. Namun, dalam seabad gaya itu digeser oleh pengaruh Perancis berupa kerah rebah dari rendah dan lena. Sepuluh dekade kemudian kerah syal menggeser kerah rebah. Meski banyak pilihan, ada juga yang memilih model sederhana. Misalnya, masyarakat puritan di Inggris dan Amerika terhadap kerah rebah putih.


Pada abad XVII kemeja mulai di bordir, berenda, dan berumbai. Aksesoris itu akan menghiasi dada pemakai saat mengenakan jaket berlubang leher sangat rendah yang lagi mode. Selain meriah, mode kemeja ini jadi lambang aristokrasi. Terbukti dengan munculnya larangan bagi orang biasa mengenakan pakaian yang rumit di Inggris.


Tahun 1700-an banyak perubahan terjadi. Di antaranya, tahun 1764 dengan penemuan penenun Inggris James Hargraves berupa mesin yang bisa memintal sejumlah benang sekaligus. Tahun 1774 - 1779, penenun lainnya, Samuel Crompton, mengembangkan mesin yang mampu memproduksi sejumlah benang setara pekerjaan tangan 200 orang. Sedangkan Pendeta Inggris Edmund Cartwright pada tahun 1780-an merancang alat tenun bertenaga uap, Hasilnya, penenun Inggris mampu memproduksi kain dengan harga murah. Meski telah ada teknologi baru, pecahnya Revolusi Perancis tahun 1789 tetap saja membuat kaum pria Perancis berubah selera dengan hanya mengenakan pakaian sederhana berwarna pucat.


Tahun 1800-an, industri pakaian berkembang pesat di Eropa dan AS. Dua warga AS - penemu Elias Howe dan ahli mesin Isaac Singer - mengembangkan mesin jahit canggih untuk ukuran saat itu. Mesin itu diakui menjadikan proses pembuatan pakaian lebih mudah. Banyak perusahaan pakaian jadi di dirikan. Kerah hias tinggi diganti dengan kerah dan dasi.


Malah sejak 1950-an pria mulai menggemari kemeja berwarna-warni untuk padanan setelan jas. Tak hanya permainan warna, tahun 1960-an para pria makin bebas dalam memilih kemeja dari bahan apapun. Tahun 1970, kemeja pria tampil dengan garis dan corak warna yang sangat bervariasi. Malah kaum wanita juga tak lagi tabu mengenakan blus dengan garis bentuk serupa kemeja pria.


Source: Majalah Intisari, no.412 - November 1997

Ilusi Jarak dan Bulan Berlari

SERING dikatakan mata dapat menipu kita, terutama kalau berhubungan dengan volume dan jarak benda. Bulan di cakrawala nampak lebih besar dibandingkan dengan ketika berada di langit. Padahal besarnya bulan yang sebenarnya tetap sama. Yang lebih aneh, bulan pun seperti selalu menguntit saat kita melakukan perjalanan dengan kendaraan bermotor di malam hari.


Sebaliknya dalam kecepatan tinggi, secara sepintas pepohonan dan rumah-rumah tampak "berlarian" di kiri-kanan jalan. Tak jarang kita merasa pusing bila memperhatikannya. Lain halnya bila kita melihat pohon dan rumah yang terletak di kejauhan, mereka akan bergerak lebih lambat, meski kendaraan dalam kecepatan yang sama. Perbedaan jarak inilah yang diduga mempengaruhi mata seseorang dalam menentukan besar ukuran benda-benda di sekelilingnya.


Berdekatan dengan gunung, akan menimbulkan perasaan kagum akan ukurannya yang bak raksasa sedang duduk diam. Begitu kita menjauhinya, gunung tersebut seakan mengecil.


Bila gunung yang tampak kecil saat dilihat dari jarak sekian puluh kilometer itu saja sebenarnya punya ukuran yang sangat besar, bisa dibayangkan ukuran sesungguhnya bulan. Dari jarak 384.000 km dari bumi, bulan masih tampak begitu besar. (Diameter sebenarnya kurang lebih 3.360 km!)


Dalam keadaan seperti inilah mata kita sering "menipu". Hal itu dikuatkan oleh astronom Jeff Kanipe bahwa "ilusi jarak itu berpengaruh pada ukuran sebenarnya, dan jarak antara yang dilihat dengan yang melihatlahnya yang membuat bulan seakan selalu mengikuti".


Fenomena yang disebut parallax ini sering digunakan untuk menentukan pengaruh perubahan posisi suatu benda oleh perubahan letak sang peneliti. Dengan mengukur besarnya pengaruh parallax inilah para astronom dapat menentukan jarak antara sebuah benda luar angkasa dengan penelitinya.


Source: Majalah Intisari, no.364 - November 1993

Selasa, 24 Januari 2012

Fenomena Menjelajah Waktu (True Story) (BAGIAN 2)

Suara masa lalu atau masa depan


Dua contoh kejadian di atas berhubungan dengan keadaan di masa lampau, namun kekacauan waktu pun bisa terjadi dengan menggambarkan keadaan di masa depan.


Suatu kejadian yang "diramalkan" oleh seseorang yang mengalami kekacauan waktu biasanya akan terjadi dengan tepat, terinci seperti yang "diramalkan"nya. Biasanya pula perbedaan waktu antara "ramalan" dengan kejadian sesungguhnya tidak lama. Hanya sampai hitungan jam atau hari. Jarang sekali yang berjarak waktu sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kecuali yang di alami Tessa G. dan R.H. Hodgskin dari Birmingham.


Dalam suatu kesempatan berlibur di London tanggal 20 April 1975, kedua gadis itu mengunjungi The Tower of London, monumen bersejarah yang tak lepas dari peristiwa sedih dan teror yang menimpanya. Namun saat berada di menara bercat putih itu yang mereka rasakan adalah ketenangan dengan hanya beberapa orang pengunjung.


Setelah beberapa waktu mengamati koleksi senjata di sana-sini, mereka merasakan suatu tekanan udara aneh yang tiba-tiba menyergap mereka. Bergegas mereka berusaha keluar dari ruangan itu. Namun ketika berada di tengah-tengah tangga, tiba-tiba Tessa menengok ke arah Hodgskin, "Aku mendengar banyak kanak-kanak berteriak." Hodgskin bingung karena ia tidak mendengar apa-apa, hanya dengung pembicaraan beberapa pengunjung di lantai bawah.


Lukisan Salvador Dali "Kacaunya kekuatan daya ingat",
menggambarkan mimpi buruk yang terangkai dengan jam yang
luluh. Hal ini mewakili tidak adanya batas kaku akan waktu
ciptaan manusia
Beberapa menit kemudian Tessa menjerit karena mendengar jeritan anak-anak meminta tolong. Tetap saja Hodgskin tak bisa membantu karena ia tak mendengar apa-apa. Saat itu mereka belum menyadari adanya kekacauan waktu yang menimpa Tessa. Namun Tessa sangat yakin telah mendengar tangisan anak-anak yang sangat mengganggu itu. Anehnya, teriakan-teriakan itu langsung hilang saat mereka keluar ruangan.


Beberapa bulan kemudian, ketika kedua gadis itu telah melupakan apa yang mereka alami, sebuah bom yang ditanam oleh teroris meledak di Menara Putih itu. Ledakan itu sempat mengambil beberapa korban jiwa dan korban luka-luka termasuk di antaranya anak-anak.


Apa sesungguhnya yang didengar oleh Tessa? Pantulan suara-suara yang mengenaskan dari peristiwa sedih beberapa tahun sebelumnya? Ataukah itu jeritan anak-anak yang menjadi korban bom yang melewati batas waktu sehingga terdengar di masa sebelumnya?


Kasus lain menimpa seorang pemuda dari Bourne End. Pemuda yang juga anggota Angkatan Udara Inggris, RAF, ini dikirim bertugas seiring dengan pecahnya perang tahun 1939.


Beberapa bulan kemudian teman wanitanya dalam keadaan antara sadar dan tertidur melihatnya terkapar penuh luka di atas sebuah rakit. Melihat keadaannya, tipis kemungkinannya untuk bisa bertahan hidup. Samar-samar pemuda itu memintanya untuk memberitahukan saudara perempuannya bahwa ia telah ditembak jatuh dan selama berhari-hari terapung-apung di atas rakit itu. Beberapa hari kemudian gadis ini mengunjungi rumah keluarga pemuda itu, malah ia bertemu sang pemuda dalam keadaan sehat. "Mimpi konyol!" ujar gadis itu terhadap mimpinya.


Dua tahun berlalu sebelum akhirnya ia membaca di sebuah koran tentang sesosok mayat pemuda ditemukan di atas rakit. Kasus aneh yang jarang sekali terjadi karena beda waktu "mimpi" dan kejadian sesungguhnya yang cukup lama.


Gelombang penyampai informasi


Beberapa penelitian yang mencoba mengungkapkan kasus ini menemukan beberapa ciri yang sering kali muncul dalam masalah kekacauan waktu, yaitu pemicu untuk "menyalakan" peristiwa itu, sejumlah peristiwa mendadak yang dialami pelaku, sensasi merasakan kehidupan di tempat yang punya hubungan dengan masa lalu atau masa depan, perasaan menjadi satu bagian dari pengalaman atau peserta kejadian itu, dengan jelas dirasakan hilangnya suara-suara masa kini, dan munculnya sinar-sinar aneh yang biasa jadi batas antara dua perbedaan keadaan waktu, biasanya sinar ini berwarna keperakan.


Sementara ciri-ciri fisik yang dirasakan adalah pelaku bisa melihat, kadang mendengar, dengan cara yang tidak biasa, dan merasa kehilangan arah. Tak sedikit mereka yang merasakan seperti terjadi gempa bumi atau petir yang menggelegar. Beberapa merasakan kesemutan atau seperti terjun ke dalam lubang yang dalam. Para ahli menilai semua itu sebagai pengaruh dari gelombang listrik berperan dalam peristiwa itu.


Contoh munculnya pemicu adalah seperti yang dialami Anne May dan Joan Forman. Peristiwa yang dialami oleh Anne May ditandai dengan adanya batu tempat ia bersandar. Batu ini yang diduga sebagai pemicu keadaan transisi, seperti tombol yang ditekan untuk menyalakan TV. Sedangkan Joan diduga telah menginjak tempat tertentu dan tepat saat ia melangkah dari tempat itu semua yang ia lihat lenyap.


Ada juga yang mengaitkan pengaruh gelombang elektromagnetik dengan tersedianya informasi di suatu tempat. Di perkirakan setiap benda (sebut sebagai sumber I) yang ada disekitar kita mengandung informasi yang terus-menerus menyampaikan pesan mengenai ciri fisiknya (warna, bentuk, tekstur, situasi) dengan perantaraan gelombang tertentu yang belum juga dapat dideteksi. Beberapa informasi ini lalu ditangkap dan diserap oleh benda (sumber II) di sekitarnya, dan pada saat tertentu ia meneruskan gelombang ini. Setiap orang yang berada di sekitar itu pada saat tertentu tersebut, dan tingkat gelombang otak yang sama dan tepat untuk menerima gelombang itu maka akan mendapatkan gambaran atau suara yang dikirimkan oleh benda pertama.


Contoh singkatnya, pada saat seseorang marah atau tertekan bisa saja ia mengirimkan gelombang-gelombang ke udara yang akan ditangkap oleh benda-benda yang suatu saat akan meneruskannya lagi ke orang-orang tertentu.


Lalu gelombang jenis apa yang bisa menyampaikan gambar dan suara melewati batas waktu? Meskipun belum terdeteksi, hal ini membuat para ahli menarik kesimpulan bahwa semua benda mengeluarkan gelombang.


Teori lain yang dinamakan teori mekanika kuantum mendasarkan pemahaman atas banyaknya atom di muka bumi ini, sedangkan elektron yang terdapat didalam atom itu mampu bergerak maju dan mundur. Hal ini pula yang menyebabkan suatu benda mampu bergerak maju maupun mundur.


Kalau benar, kita dan seluruh isi dunia ini sudah bisa ditentukan jalan hidupnya terlebih dahulu dan masa depan kita sudah terpampang di depan mata, bahkan dilihat oleh para pendahulu kita.


Source: Majalah Intisari, no.364 - November 1993

Fenomena Menjelajah Waktu (True Story) (BAGIAN 1)

Fenomena alam yang unik bisa menghadirkan seseorang dalam setting dan kehidupan masa lalu. Sebaliknya terkadang malah menyeretnya pada kejadian yang akan datang. Nah, sebelum terjebak dalam kekacauan waktu ada baiknya kita kenali dulu misteri ini.


BAGI banyak orang, waktu sudah menjadi hal yang rutin. Jarum jam terus bergulir. Hari berganti, bulan berubah, dan tahun pun berlalu. Tapi benarkah waktu hanya sesederhana itu? Waktu ternyata mempunyai dimensi yang sangat luas. Ukurannya tidak hanya seujung jarum jam.


Bocah tumbuh dewasa, musim berganti, alat transportasi berkembang, menunjukkan adanya perubahan waktu. Perjalanan waktu memang dapat diukur dengan berbagai perangkat alat, tak hanya dengan jam dan kalender.


Demikian pula urut-urutan kronologis kejadian tidak hanya dibentuk oleh waktu, tapi juga oleh makrokosmos yang menghasilkan mekanisme tertentu, yang berbeda dengan perilaku waktu seperti dikenal orang. Kenyataan ini sangat bertentangan dengan konsep waktu yang ada. Inilah yang disebut dengan fenomena kekekacauan waktu, dimana dua dimensi waktu bekerja bersama-sama. Subjek mendapatkan dirinya ada di masa sekarang atau masa lalu secara bersama-sama. Pengalaman ini menimbulkan teka-teki, karena ada kalanya orang bisa saja kehilangan orientasi ruang waktu.


Berbeda setengah abad


Batu monolit di Clava Cairns, Inverness yg diduga
berfungsi sebagai pemicu kekacauan waktu yg dialami
Anne May
Kasus aneh pertama yang berkaitan dengan kekekacauan waktu menimpa Squirrel, seorang lelaki tua kolektor koin. Tahun 1973 ia akan membeli kantung tempat koin-koinnya yang dia dengar-dengar dijual di sebuah warung di Great Yarmouth, Norfolk (Inggris). Seakan pernah kesana, ia tahu persis barang-barang yang di jual di sana. Ia sempat takjub dengan jalan berbatu di depan toko itu. Bagian depan toko dicat warna-warni. Ruangannya dihiasi dengan bingkai foto motif bunga, kotak uang model kuno dan satu tempat yang penuh dengan tongkat. Sebelum sempat mengamati semuanya, muncul seorang wanita yang mengenakan rok hitam dan blus berlengan panjang. Rambut wanita yang rupanya penjaga toko itu disanggul tinggi.


Perlu dicatat tahun 1973 mode paduan kaus dengan rok sedang melanda kaum wanita. Begitupun penampilan wanita tadi tidak membuat Squirrel merasa aneh. Ketika Squirrell menanyakan kantung untuk koin-koinnya, wanita itu mengeluarkannya dari sebuah kotak berisi macam-macam barang. Sementara Squirrell menandainya dengan angka, si penjaga mengatakan kalau orang-orang di kapal juga sering membelinya untuk tempat mata kail.


Saat Squirell akan membayar, wanita itu menyebut harga dalam shilling (uang kuno). Hal ini tidak mengejutkan bagi Squirell yang menganggapnya bercanda. Sebaliknya justru si pelayan yang terheran-heran ketika Squirell memberikan koin logam senilai 5 pence (uang sekarang). Toh si penjaga tak memberikan komentar. Selain transaksi yang aneh, suasana di dalam warung yang hening dan tiadanya suara dari luar sempat menimbulkan teka-teki dalam diri Squirell.


Seminggu kemudian, Squirell sempat terkejut saat kembali ke warung untuk membeli kantung koin. Semuanya tampak jauh berbeda dengan yang ia lihat sebelumnya. Jalan berbatu jadi beraspal, sedangkan barang-barang di dalam warung tampak tua dan kotor. Pelayan di warung bukan lagi si wanita bersanggul melainkan seorang tua. Ia menolak cerita Squirrell bahwa seorang wanita muda melayaninya minggu lalu. Benar-benar seperti mimpi buruk. Yang paling mengejutkan ketika si pelayan mengatakan, di warung itu tidak pernah disediakan kantung koin. Pemilik warung pun membenarkan apa yang dikatakan penjaga tokonya.


Dalam seminggu saja seolah jalan tua, warung dengan penjaga toko yang berpakaian ala Edwardian, dan barang dagangannya telah hilang. Semua tampak tidak sesuai dengan yang pernah dipikirkannya.


Dengan penasaran Squirell melihat tanggal pembuatan kantung koin terakhir di pabriknya. Ternyata, kantung semacam yang digunakannya dibuat tahun 1920. Sungguh aneh dan tidak masuk di akal, kekacauan waktu yang nyata-nyata menimpa waktu lampau di atas waktu sekarang.


Apakah Squirell berjalan ke masa lalu? Tapi bagaimana mekanismenya?


Bersandar di batu


Pada 29 Mei 1973, seorang guru Norwegia, Ny. Anne May, dan suaminya mengunjungi Clava Cairns di Inverness, salah satu kumpulan dari tiga kuburan kuno yang dibuat pada awal zaman perunggu (1800 - 1500 SM). Hari itu udara cerah, burung-burung berkicauan, sementara Ny. May berjalan mengelilingi sebuah batu, lalu berbalik menuju ke sekumpulan monolit yang membentuk lingkaran. Lalu ia bersandar di sebuah tugu batu yang menghadap arah timur laut. Ia memejamkan mata dan mulai memusatkan pikiran. Ketika membuka matanya, ia melihat sekelompok orang yang mengenakan semacam tunik dari bulu dengan celana yang diikat-ikat saling silang. Orang-orang yang berambut gelap panjang ini berjalan maju perlahan-lahan untuk memindahkan sebuah batu monolit. Pemandangan yang aneh ini mungkin telah lama terjadi, tapi tak seorang pun bisa melihatnya. Namun dalam waktu singkat Ny. Anne Mary telah kembali lagi ke abad XX.


Ini contoh lain yang bisa menjelaskan apa yang terjadi saat muncul kekacauan waktu. Pelaku sangat tertarik sekelilingnya, namun tak berkonsentrasi atas benda-benda itu. Kekacauan waktu hanya bisa terjadi di tempat-tempat dan saat tertentu - yaitu saat tubuh Ny. Anne Mary menyentuh monolit - seketika itu pula terjadi perubahan peristiwa dari masa sekarang ke masa lalu, juga sebaliknya dari masa lalu ke masa kini.


Joan Forman, peneliti mengenai kekacauan waktu, pun pernah mengalami hal serupa saat mengunjungi Haddon Hall di Derbyshire. Pada suatu hari libur, pergilah ia ke sebuah rumah yang sudah lama ia kunjungi. Saat di halaman gedung itu ia berhenti sejenak untuk mengamati bentuk arsitekturnya. ketika ia memasuki gerbang, tiba-tiba ia melihat empat orang anak di tangga batu paling atas - satu balita, dua anak laki-laki yang lebih besar, dan seorang anak perempuan yang kira-kira berumur 9 tahun. Sayang, gadis kecil itu tiba-tiba berbalik memunggunginya.


Joan hanya sempat memperhatikan bahwa anak perempuan yang berambut pirang sepanjang bahu itu mengenakan topi belanda berwarna putih sementara gaunnya yang terbuat dari sutera berwarna hijau keabu-abuan dihiasi dengan kerah renda. Anak-anak yang tampaknya sedang bergurau itu tertawa terpingkal-pingkal, sementara Joan hanya bisa melihatnya dengan keheranan. Tiba-tiba anak perempuan yang paling tua berbalik. Joan berharap akan melihat seorang anak yang cantik menarik, tapi yang dilihatnya saat itu justru raut muka lebar, hidung pesek, dan rahang besar. Saat dia melangkah maju, segera pemandangan itu hilang. Begitupun ia masih ingat semua kejadian itu, tawa bahagia anak-anak dan wajah pucat si anak perempuan berambut pirang.


Joan lalu menjelajahi seluruh bagian dalam rumah untuk mencari potret, sebagai tanda bahwa anak itu benar pernah tinggal di Haddon. Di antara lukisan leluhur yang tergantung di dinding tampak gambar seorang anak berambut pirang memakai topi belanda dan rok panjang dari sutera berwarna hijau keabu-abuan dengan kerah renda. Wajah kekanak-kanakannya sama seperti yang dia lihat di luar. Menurut penjaga rumah itu, anak itu bernama Lady Grace Manners.


Bersambung - FENOMENA MENJELAJAH WAKTU (BAGIAN 2)

Senin, 23 Januari 2012

Sejarah Lem Dan Kegunaannya

MASIH ingat waktu dulu orang terbiasa merekatkan amplop dengan mengoleskan beberapa butir nasi? Memang, tanaman biji-bijian, termasuk nasi, adalah salah satu penyedia bahan dasar lem. Kanji alias karbohidrat yang diekstrak dari tanaman pun bisa didapat dari jagung, beras, gandum, dan kentang.


Selain kanji, ada beberapa jenis lem lain. Salah satunya lem dari binatang. Lem ini berbahan dasar protein dan yang diekstraksi dari rebusan tulang kulit, kuku, dan tanduk.


Hasil ekstraksi yang dimasak hingga membentuk bahan gelatin itu banyak dipakai dalam industri kayu dan mebel. Lem protein lain diambil dari kulit dan tulang ikan. Sedangkan lem kasein berasal dari protein yang diisolasi dari susu. Hasilnya, lem yang tahan air. Pertama kali lem ini dipakai melekatkan kertas rokok. Selain cepat lengket, lem ini amat irit. Satu gram lem bisa untuk merekatkan 2.000 batang rokok.


Lem sellulosa dari polimer alamiah ada pada pohon dan tanaman berkayu. Lem ini biasanya untuk menempelkan plastik selofan pada bungkus rokok, dan wallpaper agar mudah dilepas.


Konon lem sudah ada sejak tahun 4000 SM. Pada situs dari zaman prasejarah ditemukan jenazah bersama makanan dalam tempat keramik pecah, yang direkatkan kembali dengan resin dari getah pohon. Di kuil Babilonia pun ditemukan sejumlah patung dengan biji mata dari gading yang ditempelkan dengan tar di rongga mata. Ini bukti, "lem" tar mampu bertahan selama 6.000 tahun.


Namun, referensi tertulis pertama tentang cara membuat dan memakai lem baru muncul tahun kurang lebih 2000 SM. Sejumlah lukisan dinding menampilkan secara mendetail proses pemakaian lem pada kayu. Berbagai benda seni dan perabot dari makam para Firaun Mesir menampilkan peran lem binatang sebagai perekat atau pelapis.


Di tahun 1 - 500, semenjak Romawi dan Yunani mengembangkan seni vernis dan pelapisan kayu, makin berkembang pembuatan lem dari binatang dan ikan. Bangsa Romawilah yang pertama kali memanfaatkan tar dan lilin lebah untuk mendempul papan di perahu dan kapal. Pada masa ini pula ditemukan lem baru, yakni "lem" putih telur. Lucunya, lem ini mengandung bahan alamiah "aneh" seperti darah, tulang, kulit, susu, keju, sayuran, dan biji-bijian. 


Selain untuk merekatkan, lem juga ampuh membuat orang jadi tersohor. Konon, Jenghis Khan bisa mengalahkan musuh-musuhnya karena kekuatan senjata pasukannya. Busur mereka dari kayu jeruk lemon yang sudah dilapisi zat tertentu, lalu dengan lem batang itu disatukan dengan tanduk kerbau. Sayangnya, ramuan lem itu tak tercatat baik.


Demikian pula formula lem untuk melapis kayu yang sudah diproses khusus untuk membuat biola ajaib Antonio Stradivari. Meski sudah dicari dengan alat paling canggih pun, formula itu belum juga tersingkap.


Perubahan fenomenal sejarah lem terjadi tahun 1700-an, saat berdiri pabrik lem komersial pertama di Belanda yang memproduksi lem binatang. Setengah abad kemudian paten pertama dikeluarkan di Inggris untuk lem dari ikan. Dengan cepat disusul terbitnya sejumlah paten untuk lem berbahan karet alam, tulang hewan, ikan, kanji, dan kasein. Sedangkan pabrik pengolahan lem  berbahan itu mulai banyak berdiri di AS tahun 1990-an.


Pengaruh Revolusi Industri tampak dengan ditemukannya bahan dasar baru lem, yakni plastik. Tahun 1920 - 1940-an plastik dan karet sintetis mulai diproduksi. Maka, lem pun menjadi lebih kuat, lentur, cepat menempel, tahan terhadap suhu dan bahan kimia.


Maka, kebutuhan apa pun, dari kuku patah hingga untuk operasi kecil, sudah ada jenis lemnya. Di jamin bakal lengket, persis "kayak perangko".


Source: Majalah Intisari, no.450 - Januari 2001

Talenan Kayu Lebih Sehat

ZAMAN modern sering disebut juga sebagai zaman atom. Di beberapa daerah di Indonesia seperti di Nusa Tenggara Timur masih sering terdengar orang menyebut bahan yang terbuat dari plastik sebagai bahan atom. Ember plastik disebut ember atom, sisir plastik sebagai sisir atom, dan seterusnya. Plastik, atau atom, sering diidentifikasikan dengan makna modern.


Itulah sebabnya orang banyak beralih ke barang-barang dari plastik sampai ke papan potong alias talenan. Talenan yang dulu terbuat dari kayu, akhir-akhir ini banyak diganti bahannya dari plastik yang umumnya berwarna putih bersih. Konon, bahan itu dipilih karena membersihkannya lebih mudah, karena sisa makanan segera terbuang. Sementara talenan kayu harus dikerok dengan pisau atau parang dulu untuk melepaskan sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela serat kayu. Selain itu masyarakat takut serpihan kayu akan ikut terkonsumsi bersama makanan yang dicincang di atasnya dan hal itu menganggu kesehatan.


Tapi, dalam kenyataannya, justru terjadi sebaliknya. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan Dean Cliver dan mahasiswanya dari Universitas Wisconsin di Madison, AS. Eksperimen dilakukan terhadap empat macam talenan plastik dan tujuh macam talenan kayu. Selain itu masyarakat umum takut serpihan kayu akan ikut terkonsumsi bersama makanan yang dicincang di atasnya dan hal itu mengganggu kesehatan.


Tapi, dalam kenyataannya, justru terjadi sebaliknya. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan Dean Cliver dan mahasiswanya dari Universitas Wisconsin di Madison AS. Eksperimen dilakukan terhadap empat macam talenan plastik dan tujuh macam talenan kayu. Masing-masing talenan dikontaminasi dengan tiga jenis bakteri yang biasanya menyebabkan keracunan makanan, yakni Salmonella, Listeria, dan Escherichia coli. Talenan dikeram selama semalam pada suhu kamar dengan kelembapan biasa maupun tinggi. Ternyata 99,9% bakteri yang berada di talenan kayu segera mati dalam tempo tiga menit. Sebaliknya, bakteri yang ada di talenan plastik berkembang biak.


Jadi, talenan kayu jauh lebih aman dan sehat dibandingkan dengan talenan plastik. Tentu saja dengan catatan faktor kebersihan patut diberi prioritas.


Source: Majalah Intisari, No.364 - November 1993

Pandai Mengobrol Kunci Sukses

MUNGKIN Anda sering iri pada orang yang dalam pertemuan, wawancara atau perjamuan dengan lincah bisa memecahkan kekakuan, membuat orang lain merasa santai menjelang perundingan atau diskusi. Tak pelak lagi, orang seperti itu memiliki rasa percaya diri yang kuat karena terampil menjalin "obrolan ringan", suatu jalur baru di jalan menuju keberhasilan komunikasi. Menurut ahli obrolan ringan, Georgette McGregor, "Dulu berkomunikasi merupakan suatu kemewahan, tetapi kini menjadi keperluan. Kita harus menceritakan ihwal kita. Bila tidak, kita bisa kehilangan waktu dan uang."


Georgette adalah konsultan manajemen yang mengajar seni pembuka dalam percakapan sehari-hari di berbagai perusahaan terkenal di AS bersama Joseph A. Robinson, Ph.D., dia menulis Buku Matriks Komunikasi: Kiat Menang Lewat Kata.


Cerita kejutan


Menurut Georgette, "Obrolan ringan adalah tahap awal pada waktu kita bertemu dan menyapa orang lain, meliputi berbagai pertukaran informasi yang bisa, meski tidak selalu, menjurus kepada pembicaraan besar, seperti kesepakatan atau negosiasi bisnis."


Obrolan ringan bisa berlangsung dalam berbagai cara. Dalam suatu jamuan makan bisnis di mana suasana cenderung membosankan, seorang manajer tiba-tiba membelokkan pembicaraan dengan berpaling kepada rekan yang duduk di sebelah kanannya dan bertanya, "Tahukah Anda bahwa angsa mempraktekkan monogami?" Gelak tawa yang kemudian meledak memicu diskusi hangat tentang kebiasaan seks hewan, yang dengan segera mengubah suasana sekeliling meja makan. Ketika kemudian ditanya, si manajer mengakui  bahwa dia menyimpan sejumlah topik kejutan, "Sekadar untuk menghidupkan suasana." Tetapi banyak tenaga eksekutif yang tidak begitu luwes atau pandai dengan membuka percakapan seperti manajer tersebut. Menurut Georgette, "Saya perhatikan bahwa orang mahir menjalin pembicaraan serius berkat latihan. Namun, mereka bingung kalau harus sekedar mengobrol ringan."


Kemampuan menjalin obrolan ringan menunjukkan bahwa Anda merasa betah di segala tempat dan tidak ambil pusing terhadap omongan orang. Anda mampu menikmati suasana. Kemampuan itu juga mempunyai tujuan lebih penting lagi. Obrolan ringan, menurut Georgette, adalah cara untuk saling mengukur dan menguji sejauh mana kita mau melibatkan diri.


Obrolan ringan merupakan suatu jalan untuk menemukan landasan pertemuan. Kunci pembuka yang efektif --- membuat orang lain merasa santai -- yang bisa membuka pintu untuk masalah-masalah yang lebih penting.


Ada beberapa cara khusus untuk pandai mengobrol. Menurut Georgette, "Salah satu kunci dalam seni omong-omong ialah memusatkan perhatian pada lawan bicara. Jadilah pendengar yang baik dan aktif. Tunjukkan sikap terpesona pada lawan bicara."


Georgette menasehati seorang wanita eksekutif yang pendiam, yang merasa canggung dalam pertemuan-pertemuan dengan direktur perusahaannya, untuk menjadi pendengar yang penuh perhatian -- dan mempraktekkan obrolan ringan pada setiap kesempatan.


Karena wanita tersebut iri pada rekan-rekannya yang mampu mengobrol santai dengan sang bos. Georgette menganjurkannya untuk mencatat aneka lelucon menarik tentang berbagai topik yang bisa menjadi pembuka pembicaraan.


Salah satu pertanyaan pertama yang dilontarkan Georgette pada para klien adalah, "Sampai sejauh mana Anda merasa nyaman dalam segala macam situasu?" Dia berkata, "Banyak orang tidak mau datang sendiri ketempat yang belum mereka kenal. Mereka takut tidak menemukan kawan mengobrol atau takut untuk memperkenalkan diri."


Panduan obrolan ringan


Bila Anda canggung menghadapi orang-orang yang tidak Anda kenal, tidak tahu apa yang harus Anda ceritakan pada atasan atau merasa tidak nyaman di antara rekan bisnis seusai pertemuan, jurus-jurus obrolan ringan di bawah ini mungkin bisa membantu Anda:


1. Siapkan dua atau tiga topik obrolan.


Georgette menasihatkan, "Setiap kali keluar rumah, Anda harus mempunyai sejumlah bahan obrolan. Lontarkan sebuah topik dan bersiaplah untuk membicarakannya lebih lanjut." Bahannya bisa meliputi topik yang Anda baca di korang atau majalah, gosip dan lelucon yang Anda dengar dari sana-sini.


2. Buat notes obrolan ringan. Anda juga bisa mengkliping kartun, atau artikel menarik lain dan menempelkannya di buku, kemudian ceritakan pada orang-orang lain.


3. Ubah pola pikiran Anda. Buanglah gagasan, "Saya tidak pandai mengobrol." Sebaliknya, carilah bahan yang bisa Anda sumbangkan untuk menghidupkan obrolan.


Menghadiri jamuan ataupun pertemuan bisnis dalam keadaan siap akan meningkatkan kemahiran Anda mengobrol. Anda mungkin tidak memerlukan topik "tendangan pembuka", tetapi siapkan saja kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.


Bahan pembicaraan yang sudah Anda kuasai tentu sangat menolong, karena Anda bisa menanggapi pandangan dan pertanyaan orang lain. Bila "tendangan" Anda tidak berhasil membuka "saluran", jangan bingung, cobalah topik lain.


Banyak orang sukses menyadari pentingnya obrolan ringan dan berusaha untuk menguasai seni mengobrol. Sebagaimana Georgette menekankan, "Obrolan ringan membuat hidup lebih berbobot."


Source: Majalah Intisari, no.325 - Agustus 1990

Minuman Bersoda Merapuhkan Tulang

MINUMAN ringan memang menyegarkan. Tapi, kebanyakan minum minuman ringan ternyata merugikan tubuh. Minuman jenis ini memang tidak menimbulkan rasa tak nyaman di pagi hari seperti kalau habis menenggak minuman keras. Ia tidak menimbulkan risiko terserang penyakit paru-paru dan juga tidak mengandung lemak maupun kolesterol. Namun, dari hasil penelitian baru terungkap bahwa kecanduan minuman bersoda bisa melemahkan tulang.


Grace Wyshak dari Harvard's School of Public Health bersama satu tim peneliti mewawancarai 5.398 orang wanita. Pertanyaan yang diajukan antara lain menyangkut gaya hidup, diet, keikutsertaan mereka dalam atletik semasa di perguruan tinggi, dan keretakan tulang. Ternyata, di antara para mantan atlet perguruan tinggi itu, para peminum soda memiliki kemungkinan mengalami retak tulang pertama kali setelah usia 40 tahun dua kali lebih besar daripada yang bukan peminum soda. Pada usia itu wanita memang mulai mengalami kemungkinan retak tulang akibat kerapuhan tulang.


Menurut Rose Frisch dari Pusat Studi Kependudukan Harvard, hasil penelitian itu merupakan penemuan yang mengejutkan, "Sekaligus menyulitkan, sebab banyak atlet minum sejumlah besar minuman ringan," kata Frisch yang juga salah seorang penulis hasil penelitian itu. Buat mereka yang bukan atlet, minum minuman ringan tidak mendatangkan efek yang jelas. Barangkali, menurut Frisch, karena mereka tidak minum minuman itu sebanyak para atlet.


Menurut Frisch, efek tersebut mungkin hanya dari satu jenis minuman ringan, yaitu cola yang umumnya mengandung asam fosfor yang biasa dicampurkan untuk menimbulkan rasa asam pada minuman. Penelitian terhadap binatang, dan juga sejumlah laporan kasus terhadap manusia, menunjukkan bahwa fosfor menganggu penyerapan kalsium yang dibutuhkan tubuh untuk membangun tulang.


Source: Majalah Intisari, no.325 - Agustus 1990

Minggu, 22 Januari 2012

Bahaya Menipisnya Lapisan Ozon

KARENA peringatan akan bahaya sinar ultraviolet (UV) tidak digubris, WHO menekankan lagi untuk sekian kalinya, penyinaran UV yang berlebihan itu benar-benar mengganggu kesehatan. Itu gara-gara bolongnya lapisan ozon yang melindungi bumi kita di stratosfer sejauh 16 - 48 km. Di Indonesia, kebolongan ini sudah "bukan berita" lagi.


Anda sendiri mungkin juga tak perlu penjelasan lagi, bahwa menipisnya lapisan ozon itu karena menumpuknya bahan kimia perusak ozon didekat strastofer itu, seperti freon bekas yang dibuang dari alat AC mobil yang diservis misalnya, freon   dalam aerosol kaleng hair spray, dan obat serangga (yang juga berhamburan ke udara dan berkumpul di angkasa tinggi sana), dan freon dalam pabrik pembuatan busa styrofoam, penyekat bermacam-macam barang dagangan.


Daerah yang terkena musibah memang hanya negara industri yang masyarakatnya memakai freon banyak sekali demi hidup nyaman. Eropa Barat misalnya, Rusia, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Tapi juga Brasil, Afrika Selatan, dan Australia.


Indonesia tidak menderita radiasi UV karena pemakaian freon tidak seberapa. Hanya 1 - 5 ribu ton setahun, dibandingkan dengan negara industri yang 100 ribu ton setahun.


Namun demikian, siapa tahu besok (kapan-kapan) pemakaian freon di Indonesia meningkat (kalau bahan itu masih diimpor terus, meskipun di negeri asalnya sudah dilarang pemakaiannya). Maka, bahaya UV yang sama akan menimpa kita juga, kalau kita tidak menghiraukan peringatan WHO.


Makin banyak freon yang dibuang dari alat AC mobil (yang makin bejibun), lemari es rumah tangga penduduk (yang makin makmur), dan hair spray ibu-ibu (yang makin banyak menyasak rambut di salon), makin besar kemungkinan freon bekas itu nomplok di lapisan ozon pelindung bumi di atas kawasan Nusantara kita.


Klor dari freon ini merampas satu atom oksigen dari ozon, untuk membentuk klormonoksid. Molekul ozon yang tadinya beratom oksigen tiga itu berubah menjadi molekul oksigen biasa yang beratom dua. Ia tidak mampu menahan sinar UV, dan dengan kekuatan penuh, sinar ini menimpa orang mandi matahari yang sengaja berpakaian minim. Tanpa kacamata penolak sinar. Akibatnya, mata membentuk katarak yang membuat lensa keruh. Penglihatan jadi kabur, dan kalau tidak diobati bisa buta.


Kulit tubuhnya menderita berbagai bentuk kanker, sedangkan kekebalannya terhadap penyakit menurun.


"Omong kosong!" sergah sementara orang yang tidak apa-apa sesudah mandi matahari dengan pakaian minim.


"Kita memang tidak menghadapi sinar maut yang satu kali tembak sudah bikin mata buta atau kanker kulit!" jawab Michael Kurylo dari NASA, Amerika Serikat. "Kena sinar berulang kali dalam jangka panjanglah yang membuat begitu!"


Karena itu, di negara industri yang penduduknya suka berjemur di pantai atau tepi kolam renang hotel pegunungan, diperingatkan agar berhati-hati. Mereka seperti meremehkan bahaya itu.


Untunglah para petani Indonesia kita sejak dulu sudah menjaga dirinya jangan sampai kepanasan di tengah hari bolong. Bekerja di ladang selalu mulai pagi-pagi benar, memakai pakaian berbudaya, dan caping penutup kepala yang lebar tepiannya. Mereka berhenti sekitar pukul 10.00 untuk beristirahat, makan siang dan bekerja lagi di bawah naungan pohon yang rindang. Baru sesudah matahari condong ke Barat sekitar pukul 15.00-lah mereka turun ke ladang lagi, menyelesaikan pekerjaan.


Kesadaran petani terhadap bahaya sinar matahari ini patut diteladani. Meskipun situasi kita berbeda, tapi aturan jangan sampai berlama-lama berada di terik matahari itu patut direnungkan. Kalaupun terpaksa berada di lapangan yang panas, tidak usah malu-malu memakai payung, atau topi yang lebar tepiannya.


Source: Majalah Intisari, no.372 - Juli 1994

Jumat, 20 Januari 2012

Insomnia Dan Rahasia Tidur Nyaman (BAGIAN 2)

TES yang pernah dilakukan terhadap beberapa ratus pria yang bersedia menjadi sukarelawan untuk tidak tidur selama berhari-hari menunjukkan, setelah 4 - 8 hari, memang tidak terjadi kemerosotan fisik yang berarti. Namun, dalam 24 jam saja tidak tidur, gejala gangguan mental serius sudah terlihat, seperti cepat marah, memori hilang, timbul halusinasi, ilusi, dll. Meski begitu, dengan tidur kembali keesokan harinya semua gangguan itu hilang. Malah ada ahli menyatakan, mendingan orang tidak makan dan minum daripada tidak tidur. Tes laboratorium pada hewan menunjukkan mereka bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum daripada tidak tidur. Tes laboratorium pada hewan menunjukkan, mereka bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum sampai 20 hari, tapi tidak tidur hanya bertahan tidak lebih dari lima hari.


Sejumlah ahli yang memonitor aktivitas tubuh menuju tidur menambahkan, saat tidur pikiran dan otot-otot kita saling merangsang. Ketegangan otot menyebabkan korteks terus aktif sedangkan ketegangan otak menyebabkan otot terus aktif. Kelelahan akan mengurangi irama kerja otot, demikian juga di kala beristirahat, sehingga semua ini akan menurunkan kegiatan dalam korteks.


Menurunnya aktivitas dalam korteks akan membiarkan otot-otot kita semakin rileks. Begitu rangsangan antara pikiran dan otot menurun, kita akan mengantuk lalu tertidur. Selagi tidur, jantung kita lebih lamban, tekanan darah menurun, dan pembuluh-pembuluh darah melebar. Suhu badan turun sekitar 0,5 derajat Fahrenheit tetapi perut dan usus tetap bekerja. Sementara tidur, tubuh sekali-kali bergerak. Gerakan sebanyak 20 - 40 kali masih dianggap normal. Terganggu insomnia berarti kerja pikiran dan otot tidak berjalan seiring. Pikiran kita akan sulit tertidur bila otot masih tegang. Sebaliknya, akan sulit bagi otot untuk tertidur jika pikiran masih terjaga, tegang, dsb.


Menurut Roan, dikatakan sehat dan normal bila begitu naik ke atas tempat tidur dengan tatanan rapi, bantal enak dan empuk, kurang lebih selang 30 menit sudah tertidur, bahkan ada orang begitu mencium bantal dalam 3 - 5 menit langsung tertidur.


Gerak bola mata cepat


"Tidur itu ada stadiumnya, tidur dangkal dan tidur dalam," kata Roan. Saat mulai tertidur hingga sekitar 1 - 1,5 jam kemudian, stadium tidur dangkal berubah menjadi dalam. Saat mencapai tidur dangkal kedua kalinya, bola mata tampak bergerak cepat (rapid eye movement sleep = REM Sleep), Ini berlangsung selama 15 - 20 menit, kemudian masuk lagi ke stadium tidur yang lebih dalam. Setelah lewat 1 - 2 jam, timbul kembali tidur REM tahap 2, yang berlangsung 15 - 20 menit. Selama 7 - 8 jam tidur bisa 4 - 5 kali tidur REM.


Tidur REM beberapa kali harus terjadi selama tidur. Kalau tidak, tidur berikutnya akan kacau. Seandainya selama dua minggu selalu terbangun atau dibangunkan dalam stadium tidur REM, dua minggu berikutnya badan menuntut  tidur REM lebih banyak atau sering mengantuk. Kalau dalam keadaan normal tidur REM hanya 25% dari seluruh tujuh jam tidur, bila selama dua minggu terganggu, membutuhkan sampai 65%. Tidur REM ini memberikan ciri beberapa gangguan jiwa tertentu. Seseorang yang depresi, tidur REM yang 4 - 5 kali selama 7 jam, bergeser lebih dekat dengan awal tidur. Pada lansia, tidur REM bergeser dekat pagi hari.


Saat tidur terjadi pula perubahan gelombang listrik otak. Kalau dalam keadaan siaga (melek), frekuensi gelombang otaknya tinggi. Dalam keadaan istirahat dan memejamkan mata, otak mengeluarkan gelombang alfa dengan frekuensi 8 - 13 Hz. Menuju stadium tidur lebih dalam, gelombang otak akan memperlambat diri, menjadi 3 - 7 Hz. Gelombang ini disebut gelombang theta. Selanjutnya, bila tidur sangat dalam, timbul gelombang delta, 1 - 4 Hz. Menurut beberapa peneliti, semakin banyak gelombang kecil per detiknya, semakin banyak gelombang kecil per detiknya, semakin lelap dan tenang tidur seseorang. Di kalangan penggemar meditasi, gelombang delta justru dicari karena membawa ketenangan sangat tinggi. Bila terjadi sebaliknya, tidur akan kurang lelap.


Betapapun masalah yang dihadapi seseorang, usahakan untuk mengatasinya sendiri tanpa bantuan obat. Misalnya, untuk membantu mengusir pemicu stress, ambillah selembar kertas, tuliskan masalahnya sebelum naik ke tempat tidur. Kalau Anda membawa pekerjaan kantor ke rumah, singkirkan pekerjaan beberapa jam sebelum jam tidur. Kalau masalah belum teratasi, tenangkan pikiran, bawalah tidur masalah Anda. Keesokan harinya, di kala pikiran lebih terang dan tubuh lebih segar, masalah akan lebih mudah teratasi. Percayalah!


KIAT TIDUR NYAMAN

AGAR tidur terasa nyaman, C. Molloy dalam Singer Media dan Drs. Hartono Hdw. memberikan sejumlah saran.

1. Perhatikan ukuran kasur, apakah cukup besar? Pastikan tempat tidur cukup besar apalagi untuk berdua. Kasur yang memenuhi syarat, tidak terlalu empuk karena bisa menyebabkan sakit punggung. Juga tidak terlalu kaku karena bisa menyebabkan sakit pada leher dan bahu.

2. Bantal tidak kalah penting, karena secara otomatis bantal ikut menentukan posisi tidur kita. Bantal gepeng berkualitas rendah bisa mengganggu tulang belakang. Pilihlah yang padat empuk. Alas kepala yang nyaman memberikan takanan tepat pada kepala sehingga sirkulasi darah akan leluasa bergerak. Kebiasaan posisi tidur miring, membutuhkan bantal yang menyangga kepala dan leher. Kebiasaan posisi tidur lurus, diperlukan penyangga utama, terutama pada leher lurus, diperlukan penyangga utama, terutama pada leher bagian bawah. Posisi tidur tengkurap dengan kepala miring tidak terlalu disarankan karena bisa mengakibatkan rasa sakit.

3. Selain kasur dan bantal, bahan sprei hendaknya yang lembut. Sentuhan pada kulit yang memberikan pengaruh pada suhu tubuh, ikut mempengaruhi kenikmatan tidur.

4. Kamar tidur untuk tidur saja, tidak untuk bekerja.

5. Usahakan jadwal makan, tidur, bangun yang teratur.

6. Jangan menonton film tegang atau menyedihkan menjelang tidur.

7. Olahraga atau senam bisa membantu menghilangkan tekanan mental dan ketegangan otot. Setiap hari tambahkan barang setengah jam kegiatan fisik. Lakukan kegiatan fisik pagi atau sore hari, jangan malam hari sebab adrenalin tubuh akan bergerak cepat.

8. Hentikan merokok. Kalau sulit, kurangi rokok pada malam hari. Nikotin dalam rokok dapat mengusir rasa kantuk atau pun tidur nyenyak. Jauhkan minuman mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat, paling tidak empat jam sebelum tidur. Kalau malam hari lapar, bisa makan pisang yang mengandung asam amino tryptophan. Hati-hati dengan obat flu yang mengandung phenylpropanolamine atau perangsang lain yang dijual bebas di pasaran. Sulit tidur adakalanya merupakan efek sampingan dari obat.


9. Hindari juga minuman beralkohol, terutama malam hari. Sebab minuman itu menyebabkan kita sering terbangun malam hari dan bisa menyebabkan insomnia.


10. Teknik relaksasi, meditasi, yoga, atau mendengarkan rekaman suara ombak atau alunan musik yang menenangkan bisa membantu tidur nyaman. Relaksasi otot progresif sangat tepat menjelang tidur. Pejamkan mata dan santaikan badan mulai dari ujung jari kaki. Lakukan terus sampai Anda mampu merilekskan seluruh tubuh hingga ketegangan menurun.


11. Kalau tidak bisa tidur, jangan mengatakan, "Saya harus mencoba tidur". Dalam kenyataan, semakin dicoba semakin sulit. Jika sampai tidak mengantuk sama sekali, tinggalkan tempat tidur. Kerjakan sesuatu yang tidak menegangkan sampai mengantuk.


12. Hindari terlalu lama tidur siang atau sore hari. Jangan mencoba menebus tidur yang terasa kurang. Jangan pula khawatir kalau sekali-kali tidur kurang dari 8 jam.


13. Hindari terlalu lama tidur siang atau sore hari. Jangan mencoba menebus tidur yang terasa kurang. Jangan pula khawatir kalau sekali-kali tidur kurang dari 8 jam.


14. Hindari suara ribut atau lampu yang terlalu terang.


OBAT-OBATAN PENGANTAR TIDUR

MESKIPUN tidak dianjurkan, kini banyak beredar ragam obat yang bisa mengantar orang ke peraduan dengan cepat. Ada yang dijual bebas, ada pula yang mesti dengan resep dokter. Obat apa pun yang ingin dimintai jasanya, hendaklah selalu dikonsultasikan dengan ahlinya. Ingat, makan obat dalam jumlah banyak justru bisa membahayakan tubuh.

Berikut ini macam-macam obat yang sering dipakai sebagai pengantar tidur:

1. Obat bebas (biasanya obat flu) yang mengandung antihistaminika (obat alergi) seperti difenhidramin, doksilamin dan sejenisnya. Efek sampingan obat ini, menimbulkan rasa mengantuk pada orang tertentu. Ada kalanya pusing atau perasaan gelisah.

2. Obat penenang (biasanya dari turunan benzodiazepin) yang tergolong obat keras dan harus dibeli dengan resep dokter: klordiazepoksida, diazepam, Nipam dan sejenisnya. Obat penenang ini bila digunakan lama bisa menyebabkan impotensi pada pria.

3. Obat tidur turunan barbital, juga tertolong obat keras, harus dengan resep dokter dan mempunyai dosis maksimal. Bila melebihi dosis, akan teracuni, ketagihan, dan berakibat fatal.

4. Obat L-tryptophan, yakni golongan asam amino alami, dalam jumlah besar dapat menyebabkan rasa mual. Zat ini juga terdapat dalam daging kalkun dan susu.

5. Melatonin, tergolong obat hormon, kini banyak dijual di Indonesia sebagai obat impor. Melatonin harus diminum malam hari. Selain menormalkan tidur akibat jet-lag, konon dapat digunakan sebagai obat awet muda, bila dicampur seng, karena merangsang tumbuhnya kelenjar Thymus.

Source: Majalah Intisari, no. 412 - November 1997

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes