Tampilkan postingan dengan label Menu Sahur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menu Sahur. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Februari 2012

Kurma Mencegah Serangan Stroke

Kandungan kalorinya yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh memang cocok kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa: kurma bisa menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.


BUAH-BUAHAN dikenal sebagai sumber utama vitamin, terutama vitamin C dan mineral. Sudah begitu, kandungan energi atau kalorinya pun rendah, sebab lemak yang dikandungnya juga rendah. Namun, ada pengecualian, misalnya kurma.


Kandungan lemak pada kurma juga bisa diabaikan. Namun, karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang tinggi pula. Malah paling tinggi di antara keluarga besar buah-buahan. Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah.


Itulah sebabnya kurma menjadi istimewa. Apalagi beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan stroke.


Cukup lima butir sehari


Dari penelitian terhadap pola makan yang dilakukan terhadap 859 orang pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di California Utara, AS, diketahui, perbedaan kecil konsentrasi kalium pada pola makan bisa memprediksi mereka yang diperkirakan berpeluang meninggal akibat stroke 12 tahun kemudian. Tak ada seorang pun yang asupan kaliumnya paling tinggi (lebih dari 3.500 mg setiap hari) meninggal akibat stroke.


Sebaliknya, orang yang secara teratur mengonsumsi kalium paling rendah (kurang dari 1.950 mg setiap hari) mempunyai risiko stroke fatal jauh lebih tinggo dibandingkan dengan yang lain. Di antara mereka yang konsumsi kaliumnya paling rendah, harapan meninggal akibat stroke 2,6 kali pria dan 4,8 kali pada wanita.


Makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi, biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke. Para peneliti menyimpulkan, dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal, bisa diturunkan sampai 40 persen. Batas krisis 400 mg kalium itu mudah sekali Anda penuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja, atau setara dengan lima butir kurma.


Makanan tinggi kalium, menurut Dr. Louis Tobian, Jr., pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS, juga bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang.


Untuk membuktikan hal itu, Dr. Tobian melakukan eksperimen pada dua kelompok tikus yang terserang hipertensi. Satu kelompok tikus diberi diet tinggi kalium dan kelompok lain diet kalium normal. Hasilnya luar biasa. Di antara kelompok tikus yang mendapat asupan kalium tinggi, tak satu pun mengalami perdarahan otak. Sementara 40 persen pada kelompok tikus yang mendapat kalium normal menderita stroke ringan yang dibuktikan dengan adanya perdarahan pada otak.


Dari hasil penelitian itu Dr. Tobian lalu menarik kesimpulan, konsumsi ekstra kalsium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.


Jadi jelas, kurma yang secara tradisional disuguhkan sebagai salah satu hidangan untuk berbuka puasa di Bulan Ramadhan, bukan makanan pembuka puasa yang biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial anti stroke dan anti serangan jantung. Meski demikian, untuk memastikan dampak positif kurma, agaknya masih perlu dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian.


Memiliki aktivitas seperti aspirin 


Selain kalium, yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengandung salisilat. Zat ini dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.


Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi, dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Kecuali itu, menurut Nurfi Afriansyah, staff peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, seperti dikutip Ayahbunda, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos, menurunkan tekanan darah).


Sementara itu Jean Carper lewat bukunya Food, Your Miracle Medicine menyatakan, kurma mempunyai aktivitas seperti aspirin. Kurma kering, katanya, sangat tinggi kandungan salisilat alias aspirin alaminya. Buah ceri, prune, dan kismis kering yang juga kaya akan kalium ikut beruntung karena mereka juga mengandung salisilat.


Orang yang peka dengan aspirin, kalau menyantap makanan mengandung salisilat, akan bereaksi mirip dengan orang minum aspirin. Karena itu, pakar kesehatan yang mendalami alergi biasanya akan mewanti-wanti mereka yang peka terhadap aspirin supaya menjauhi makanan mengandung salisilat, termasuk kurma.


Di lain pihak, para pakar tergugah rasa ingin tahunya terhadap perkembangan bahwa salisilat pada makanan bisa memberikan prestasi yang sama dengan minum aspirin. Memang, ada studi yang membuktikan, aspirin reguler dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per hari) sanggup membantu mencegah serangan jantung dan stroke.


Berdasarkan hal itu, para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat dalam makanan yang dikonsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.


Komposisi gizi


Buah kurma bisa disantap langsung dalam keadaan kering atau segar. Di samping itu, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti aneka produk roti, permen, es krim, selada dan sirup.


Di negeri Arab kurma bahkan mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Buah berbentuk silinder dengan biji beralur tunggal ini biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu.


Nilai gizi utama yang diandalkan memang kandungan karbohidrat sederhananya, alias gulanya, yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar dari sekitar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari).


Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan). Namun, satu varietasnya yang bernama Deglet Noor yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga sebagai gula pasir).

Menurut dr. Anwar El Mufti dari Mesir, seperti dikutip Harian Buana Minggu, kurma mengandung zat gula 70%.


Sebagian besar zat gula yang terdapat di dalamnya sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur.


Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, direktur jenderal British Nutrition Foundation, seperti dikutip Panasea, akan diserap tubuh dalam 20 - 30 menit. Tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45 - 60 menit. Makanya, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat.


Keunggulan kurma lainnya, mengandung berbagai vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin, dan riboflavin dalam jumlah yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat andal. Selain itu, buah ini ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, vitamin B1, asam nikotinat, serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai.


Dalam setiap 100 g kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, tiamin 0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, niasin 2,20 mg, serta kalium 666 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi jantung.


Riboflavin dan niasin, misalnya, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara tiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam bentuk dan memelihara kulit yang sehat. Tiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.


Kurma juga mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium, dan kalsium. Mineral-mineral itu sangat diperlukan oleh tubuh. Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya perdarahan rahim.


Source: Majalah Intisari, no.436 - November 1999

Rabu, 27 Juli 2011

Atur Kalori Menu Sahur


TERAPI  puasa kini ternyata banyak diminati dan cukup populer di Eropa dan AS. Pada sebuah klinik di dekat Pyrmont, Jerman, Dr. Otto Buchinger telah menyembuhkan banyak pasien dengan terapi puasa selama 2 - 4 minggu di samping upaya medis. Konon mereka lebih cepat sembuh dan segar kembali, baik fisik maupun mental, juga lebih bergairah hidup.




Yang disembuhkan itu antara lain penyakit pembuluh darah dan jantung, diabetes, insomnia, depresi, ginjal, tumor atau kanker, obesitas, juga rematik. Bahkan seorang dokter, Dr. Yuli Nekolar, dari Moscow Institute of Psychiatry melaporkan hasil risetnya:
upaya penyembuhan secara medis disertai dengan terapi puasa hasilnya lebih baik dan cepat. Begitu juga yang dijalankan oleh Klinik Health Spa di AS.


Makanan yang tertelan akan mengalami proses metabolisme, sehingga, sesuai dengan fungsinya, bisa dimanfaatkan sel-sel tubuh demi kelangsungan hidupnya. Tetapi, proses metabolisme ini selalu menghasilkan sejumlah zat sisa (sampah dari tubuh), misalnya ureum, radikal bebas, atau lainnya yang harus dibuang oleh tubuh, karena bersifat racun. Dengan berpuasa, terjadilah semacam proses pencucian, selain pembentukan zat-zat sisa juga jadi berkurang. Hasilnya, sel-sel tubuh jadi lebih segar atau muda kembali. Selain itu, puasa tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengendalikan gejolak emosi. Menurut Dr. Alan Scot dari AS, berpuasa ternyata membuat seseorang lebih mampu menguasai dorongan seksnya.


Lalu, bagaimana pengaruh puasa pada daya pikir sesorang? Selagi menahan lapar dan haus seharian, saluran pencernaan beristirahat. Maka otot-otot peristaltik, kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan enzim pencernaan, bahkan jaringan hati, juga tidak bekerja sepanjang pagi sampai petang. Kondisi ini menyebabkan darah yang mengalir ke otak relatif lebih banyak daripada biasanya, sehingga bisa membuat orang lebih lancar berpikir. Sebab itu, berpuasa secara teratur tak diragukan lagi dapat memperbaiki atau meningkatkan daya pikir atau nalar seseorang. Ini bisa ikut memacu kesuksesan.


Sejumlah riset menyimpulkan, perubahan jadwal makan dan minum selama berpuasa (dengan akibat lapar dan haus) hanya memiliki nilai stres 15. Ini jauh di bawah nilai stres 29 akibat perubahan tanggung jawab dalam pekerjaan, dan nilai stress 53 akibat sakit atau kecelakaan. Apalagi, setelah puasa memasuki minggu kedua, umumnya stres tadi makin terkendali karena fisik mau pun mental sudah beradaptasi secara mantap.


Soal risiko lesu tubuh atau kurang bergairah dalam aktivitas harian, sebenarnya bisa diatasi dengan bersikap atau bertindak proporsional. Saran-saran berikut ini bisa mengatasi masalah yang mungkin timbul selagi orang berpuasa. Usahakan makan sahur selambat mungkin, dimulai kira-kira setengah jam sebelum imsak. "Sarapan fajar" ini sangat penting, dengan takaran yang sama seperti makan siang atau malam sehari-hari agar manfaatnya optimal.


Makan sahur berlebihan akan menyebabkan kadar gula dalam darah melonjak dan merangsang keluar hormon insulin yang mengangkut gula darah menuju seluruh jaringan tubuh guna diubah menjadi glikogen atau lemak, namun kelewat banyak. Dalam jumlah normal, lemak sebagai cadangan sumber kalori (penghasil energi) mudah dibongkar kembali. Sebaliknya, dalam jumlah berlebihan lantaran makan terlalu kenyang, lemak itu sukar sekali diuraikan menjadi gula darah kembali. Akibatnya, orang bukannya bertambah kuat atau segar, justru cepat lesu.


Idealnya, santap sahur mengandung sepertiga total kalori. Pilihlah bahan makanan yang bisa membuat kenyang dalam waktu relatif lama. Sumber karbodhidrat terbaik adalah pisang atau kurma. Pisang kandungan gulanya baru terserap tubuh setelah 45 - 60 menit, sementara minuman ringan akan terserap tubuh setelah 20 - 30 menit. Di samping itu, komposisi gizi pisang pun cukup prima, yaitu 79 kalori per 100 g, karbohidrat  19 g, serat 3,5 g, protein 1 g, lemak  0,3 g, kalium 0,3 g, juga memasok sekitar 16% kebutuhan vitamin C untuk orang dewasa dan kelompok vitamin B (riboflavin, niasin, thiamin). Sedangkan kurma memang mengandung energi tinggi, yakni 240 kcal per 100 gram berat kering, dengan dominasi karbohidrat 64% sedikit lemak dan protein (2%).


Selagi berpuasa, usahakanlah tetap bergiat seperti biasanya, asalkan jangan berlebihan. Ini untuk merangsang keluarnya hormon anti-insulin yang berfungsi melepas gula darah dari "gudangnya". Jika seseorang bermalas-malasan selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuhnya makin kurang energi atau tak bertenaga, sebab kadar gulanya dibiarkan merosot terus secara drastis.


Berpuasa atau tidak, kegiatan olahraga akan menimbulkan perubahan biokimia dalam tubuh, yaitu pembongkaran energi dari sumbernya.


Olahraga menimbulkan panas hingga kita lihat tubuh berkeringat dan cairan tubuh yang berkurang ini menimbulkan rasa haus. Makanya, seandainya melakukan olahraga yang cukup berat, hendaknya dilakukan pada sore hari atau menjelang azan maghrib, atau kalau mau 2,5 - 3 jam seusai berbuka puasa. Berbuka puasa nya pun hendaklah dengan santapan utama yang banyak mengandung bahan pembentuk energi.


Kalau azan maghrib terdengar, usahakan berbuka puasa selekas mungkin. Sebab, menurut penelitian, 14 jam adalah batas waktu maksimum bagi tubuh kita menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu mengandung risiko. Sebaiknya, berbuka puasa diawali dengan minuman manis dan makanan lembut berkadar gula tinggi (kurma, sirup, cendol, kolak, atau buah-buahan segar). Sebaiknya tidak tancap langsung dengan makanan utama. Beristirahat barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama. Beristirahatlah barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama, agar tubuh kita mengembalikan kadar gula darah dan cairan tubuh ke posisi normal. Apabila makan hidangan utama, usahakan agar menunya seimbang, jumlahnya pun tidak berlebihan, dan pilih yang mudah dicerna.


Source :  Majalah Intisari, No.379 - Februari 1995

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes