Tampilkan postingan dengan label Puasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puasa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Februari 2012

Kurma Mencegah Serangan Stroke

Kandungan kalorinya yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh memang cocok kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa: kurma bisa menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.


BUAH-BUAHAN dikenal sebagai sumber utama vitamin, terutama vitamin C dan mineral. Sudah begitu, kandungan energi atau kalorinya pun rendah, sebab lemak yang dikandungnya juga rendah. Namun, ada pengecualian, misalnya kurma.


Kandungan lemak pada kurma juga bisa diabaikan. Namun, karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang tinggi pula. Malah paling tinggi di antara keluarga besar buah-buahan. Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah.


Itulah sebabnya kurma menjadi istimewa. Apalagi beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan stroke.


Cukup lima butir sehari


Dari penelitian terhadap pola makan yang dilakukan terhadap 859 orang pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di California Utara, AS, diketahui, perbedaan kecil konsentrasi kalium pada pola makan bisa memprediksi mereka yang diperkirakan berpeluang meninggal akibat stroke 12 tahun kemudian. Tak ada seorang pun yang asupan kaliumnya paling tinggi (lebih dari 3.500 mg setiap hari) meninggal akibat stroke.


Sebaliknya, orang yang secara teratur mengonsumsi kalium paling rendah (kurang dari 1.950 mg setiap hari) mempunyai risiko stroke fatal jauh lebih tinggo dibandingkan dengan yang lain. Di antara mereka yang konsumsi kaliumnya paling rendah, harapan meninggal akibat stroke 2,6 kali pria dan 4,8 kali pada wanita.


Makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi, biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke. Para peneliti menyimpulkan, dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal, bisa diturunkan sampai 40 persen. Batas krisis 400 mg kalium itu mudah sekali Anda penuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja, atau setara dengan lima butir kurma.


Makanan tinggi kalium, menurut Dr. Louis Tobian, Jr., pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS, juga bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang.


Untuk membuktikan hal itu, Dr. Tobian melakukan eksperimen pada dua kelompok tikus yang terserang hipertensi. Satu kelompok tikus diberi diet tinggi kalium dan kelompok lain diet kalium normal. Hasilnya luar biasa. Di antara kelompok tikus yang mendapat asupan kalium tinggi, tak satu pun mengalami perdarahan otak. Sementara 40 persen pada kelompok tikus yang mendapat kalium normal menderita stroke ringan yang dibuktikan dengan adanya perdarahan pada otak.


Dari hasil penelitian itu Dr. Tobian lalu menarik kesimpulan, konsumsi ekstra kalsium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.


Jadi jelas, kurma yang secara tradisional disuguhkan sebagai salah satu hidangan untuk berbuka puasa di Bulan Ramadhan, bukan makanan pembuka puasa yang biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial anti stroke dan anti serangan jantung. Meski demikian, untuk memastikan dampak positif kurma, agaknya masih perlu dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian.


Memiliki aktivitas seperti aspirin 


Selain kalium, yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengandung salisilat. Zat ini dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.


Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi, dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Kecuali itu, menurut Nurfi Afriansyah, staff peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, seperti dikutip Ayahbunda, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos, menurunkan tekanan darah).


Sementara itu Jean Carper lewat bukunya Food, Your Miracle Medicine menyatakan, kurma mempunyai aktivitas seperti aspirin. Kurma kering, katanya, sangat tinggi kandungan salisilat alias aspirin alaminya. Buah ceri, prune, dan kismis kering yang juga kaya akan kalium ikut beruntung karena mereka juga mengandung salisilat.


Orang yang peka dengan aspirin, kalau menyantap makanan mengandung salisilat, akan bereaksi mirip dengan orang minum aspirin. Karena itu, pakar kesehatan yang mendalami alergi biasanya akan mewanti-wanti mereka yang peka terhadap aspirin supaya menjauhi makanan mengandung salisilat, termasuk kurma.


Di lain pihak, para pakar tergugah rasa ingin tahunya terhadap perkembangan bahwa salisilat pada makanan bisa memberikan prestasi yang sama dengan minum aspirin. Memang, ada studi yang membuktikan, aspirin reguler dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per hari) sanggup membantu mencegah serangan jantung dan stroke.


Berdasarkan hal itu, para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat dalam makanan yang dikonsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.


Komposisi gizi


Buah kurma bisa disantap langsung dalam keadaan kering atau segar. Di samping itu, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti aneka produk roti, permen, es krim, selada dan sirup.


Di negeri Arab kurma bahkan mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Buah berbentuk silinder dengan biji beralur tunggal ini biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu.


Nilai gizi utama yang diandalkan memang kandungan karbohidrat sederhananya, alias gulanya, yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar dari sekitar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari).


Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan). Namun, satu varietasnya yang bernama Deglet Noor yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga sebagai gula pasir).

Menurut dr. Anwar El Mufti dari Mesir, seperti dikutip Harian Buana Minggu, kurma mengandung zat gula 70%.


Sebagian besar zat gula yang terdapat di dalamnya sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur.


Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, direktur jenderal British Nutrition Foundation, seperti dikutip Panasea, akan diserap tubuh dalam 20 - 30 menit. Tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45 - 60 menit. Makanya, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat.


Keunggulan kurma lainnya, mengandung berbagai vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin, dan riboflavin dalam jumlah yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat andal. Selain itu, buah ini ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, vitamin B1, asam nikotinat, serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai.


Dalam setiap 100 g kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, tiamin 0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, niasin 2,20 mg, serta kalium 666 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi jantung.


Riboflavin dan niasin, misalnya, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara tiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam bentuk dan memelihara kulit yang sehat. Tiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.


Kurma juga mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium, dan kalsium. Mineral-mineral itu sangat diperlukan oleh tubuh. Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya perdarahan rahim.


Source: Majalah Intisari, no.436 - November 1999

Senin, 01 Agustus 2011

Puasa Hikmat, Jiwa Pun Sehat (BAGIAN 2)

MENJADIKAN PUASA MENYENANGKAN SI KECIL

BAGI NAMIRA, murid TK Assalaam Bandung, bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk menggenapkan koleksi perangkonya. Lho?

'Perangko' yang dimaksud sebenarnya adalah kupon yang desain dan ukurannya mirip dengan benda pos untuk berkirim surat itu. Setiap murid TK dan SD Assalaam, harus menempelkan 'perangko' pada kegiatan Ramadhan. Satu lembar perangko, berarti satu hari puasa telah dijalani.

Untuk murid TK dan SD kelas satu hingga kelas empat, dibawah perangko yang ditempel disertai catatan jam buka puasa. Sedangkan bagi murid kelas lima dan enam, sudah menjadi kewajiban untuk menuntaskan puasa, hingga azan maghrib tiba.


Alhasil kegiatan Ramadhan di SD Assalaam, menjadi arena kompetisi anak-anak untuk melengkapi baris dan kolom buku kegiatan Ramadhan dengan 'prangko'. Yang paling lengkap 'prangko'-nya akan mendapat piagam dan hadiah dari sekolah.


"Sejak tahun lalu Mira sendiri yang meminta berpuasa, tanpa disuruh. Bahkan dia sangat menyesal jika terlambat makan sahur dan terpaksa tidak berpuasa. Karena itu berarti mengurangi koleksi 'prangko'-nya," ujar Siyane, ibu Namira.

Memang tak ada yang lebih mudah, daripada mengajarkan hal menyenangkan bagi anak-anak! Berpuasa menjadi menyenangkan bagi Namira dan kawan-kawannya, karena menjadi ajang mengumpulkan 'perangko' beraneka gambar dan warna. Anak-anak menjadi lebih bersemangat, karena ada aspek kompetisi diantara mereka, untuk menjadi yang terbaik.

Mengoleksi 'prangko' dan berkompetisi, tentu saja harus menjadi sekedar cara awal untuk mengajarkan berpuasa pada anak-anak. Untuk selanjutnya anak-anak harus diberi pemahaman soal syariat dan hikmah dibalik puasa.



Namira atau siapa pun anak-anak, tentu akan memiliki kesan yang berbeda jika belum apa-apa sudah ditanamkan puasa sebagai keharusan. Yang terbayang adalah rasa haus dan lapar yang membebani, bukan permainan koleksi perangko yang menyenangkan.

Terlebih anak-anak yang belum baligh -seperti ibu hamil, ibu menyusui dan orang sakit-tidak memenuhi syarat wajib puasa.

Namun orangtua harus mulai mengajak anaknya berpuasa sejak dini. Karena jika anak sudah mampu, puasanya tetap sah dan dijanjikan pahala ibadah. Tentu saja banyak cara dan media lain, untuk menjadikan puasa sebagai hal menyenangkan bagi anak-anak.

Noor Layla, ibu dari seorang anak kelas tiga SD, punya kiat yang berbeda. Untuk setiap hari saat anaknya Didiet berpuasa, memberikan hadiah buku cerita."Kebetulan anak saya disekolah umum. Jadi sekolah tidak ada kegiatan-kegiatan khusus,untuk mendorong anak-anak berpuasa," katanya.

Meski efektif, mendorong anak-anak berpuasa dengan iming-iming hadiah harus dilakukan hati-hati. Selain harus dipilih hadiah yang mendidik, perlu juga dihindari timbuhnya motivasi berpuasa semata-mata untuk meraih hadiah.

Lakukan dengan Gembira

Kegembiraan dan kesenangan, akan menumbuhkan kecintaan. Jika anak-anak berpuasa dengan gembira, dengan sendirinya akan mencintai ibadah puasa. Untuk itu, kegembiraan harus lebih diperhatikan ketimbang kuantitas atau lamanya anak-anak berpuasa.

Kegembiraan harus diciptakan, disetiap aspek puasa. Mulai dari makan sahur, mengisi waktu saat puasa, hingga saat berbuka. Membangunkan anak-anak saat dinihari bukanlah hal mudah. Apalagi memancing selera makannya untuk sahur. 

Namun sifat anak-anak cenderung menyukai hal baru dan yang tak lazim. Maka bangun dinihari bisa diapresiasi sebagai sebuah 'petualangan' bagi anak-anak. Sedangkan untuk memancing selera makannya, bisa disiasati menu yang disajikan, cara penyajian, atau kegiatan yang mengiringi anak-anak makan.

Meski agak merepotkan, menyuapi anak-anak sambil membacakan cerita bisa menjadi suatu trik. Atau menggelar makan sahur ditaman belakang rumah, bisa memancing imajinasi anak-anak seolah sedang piknik. Ini menjadikan satu trik lain. Yang lebih penting adalah menyajikan makanan kesukaannya.

Berbuka puasa, tentu saja menjadi saat yang ditunggu-tunggu. Kegembiraan saat berbuka di waktu maghrib, akan muncul dengan sendirinya. Namun jika anak-anak ingin berbuka lebih awal, bukan hal tabu untuk mengizinkannya. Tentu disertai motivasi, agar si anak menambah kemampuan puasanya, hingga bisa berbuka pada waktunya.

Lingkungan yang Mendukung

Sifat anak-anak cenderung suka bergaul. Lingkungan pergaulan menjadi satu faktor penentu keberhasilan melatih puasa. Lingkungan keluarga yang sama-sama berpuasa, disertai berbagai ritual dan tradisi bulan Ramadhan, tentu menjadi motivator bagi anak-anak untuk mempertahankan puasanya. Demikian juga dengan lingkungan sekolah dan bermain.

Sebisa mungkin, hindarkan anak-anak dari kondisi lingkungan yang mengganggu puasanya. Seperti makanan dan minuman yang mengundang selera, atau arena permainan yang terlalu melelahkan.

Lingkungan yang menghadirkan suasana baru, juga bisa menjadi hal yang menggembirakan bagi anak-anak saat berpuasa. Jika sebelumnya tak ada kebiasaan makan bersama-sama keluarga, waktu sahur dan buka yang terbatas tentu akan menghadirkan kebiasaan baru tersebut.

Menyiapkan Jadwal Khusus

Bulan Ramadhan menyebabkan perubahan kebiasaan keseharian. Untuk mengatasi kejemuan dan kelelahan, sangat baik untuk memberikan jadual kegiatan bagi anak-anak. Ini juga penting untuk membantu anak-anak melewati waktu krisis, seperti siang hari atau selepas ashar, ketika perut terasa lapar.

Melibatkan anak-anak dalam berbagai kegiatan Ramadhan, bisa memancing animonya berpuasa. Mulai dari yang sederhana, seperti menyiapkan peralatan makan menjelang sahur dan berbuka, hingga mengajaknya ikut serta dalam berbagai ritual Ramadhan seperti tadarus, shalat berjama'ah atau tarawih.

Berikan Penghargaan

Anak-anak akan termotivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah Ramadhan, jika didorong apresiasi atau penghargaan. Tentu saja tidak harus hadiah berupa barang yang mahal. Bisa juga sekedar pujian. Ini membuat anak-anak merasa usahanya dihargai.

Pujian juga punya dampak psikologis dan emosional kepada anak-anak. Hal ini menjadi aspek pendidikan tersendiri, dalam menjalani Ramadhan. Karena puasa bukan sekedar ibadah fisik. Pujian harus menjadi alat belajar bagi anak-anak untuk mengendalikan diri, supaya tidak tinggi hati dan sombong.

Anak-anak juga harus belajar untuk tidak rendah diri, ketika dirinya hanya berpuasa sampai zuhur, sedangkan kawannya mampu sampai ashar atau maghrib.

Beragam Penelitiannya Seragam Kesimpulannya       

WACANA tentang dampak puasa dan kesehatan tubuh manusia, senantiasa menjadi pembahasan setiap memasuki bulan Ramadhan. Padahal jelas, sejak perintah puasa berlaku bagi ummat Islam, Rasulullah SAW telah bersabda, "Berpuasalah kamu, maka akan sehat."

Hubungan puasa dan kesehatan, bukan sekedar dogma seperti disabdakan Rasulullah SAW.

Bahkan sepeninggal Rasulullah SAW, bermunculan berbagai fatwa dan nasihat para ulama soal manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.

Dr Haris bin Kaldah, asal Arab Saudi menyatakan,"Perut itu pangkal segala penyakit. Puasa adalah pokok segala obat." Syeikh Abdul Hamid al Khatib, juga dari Arab Saudi menyatakan, "Syahwat perut adalah pangkal segala syahwat lain. Apabila Syahwat perut tidak dapat dikendalikan, maka syahwat kelamin akan meningkat, begitu juga syahwat lain seperti ingin cepat kaya, gila kuasa, dan lain-lain."

Berbagai penelitian medis juga telah dilakukan, untuk membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan fisik dan jiwa manusia. Tidak hanya diakui oleh kalangan kedokteran Muslim, manfaat puasa juga dibenarkan oleh sejumlah riset yang dilakukan para ahli non-muslim.

Dr Allan Cott, seorang dokter ahli di Amerika Serikat, melalui penelitian yang dilakukan pada tahun 70-an, sampai pada kesimpulan berbagai penyakit gangguan jiwa dapat disembuhkan dengan puasa. Mulai dari gangguan jiwa ringan seperti cemas, insomnia, rendah diri, dan berbagai gangguan mental. Penelitian ini dilakukan Cott terhadap sejumlah pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York.



Sarjana biokimia Rusia, Vladimir Nikkitin mengungkapkan, puasa membuat orang orang awet muda. Ini karena orang berpuasa cenderung mampu mengendalikan nafsu, sehingga menekan produksi hormon katekholamin. Produksi berlebih hormon ini menyebabkan denyut jantung lebih cepat, tekanan darah tinggi dan membuat otot tegang. Ini pemicu penuaan dini.

Puasa menjadi salah satu terapi yang dilakukan Dr. Nicolayev di The Moscow Psychiatric Institute. Bahkan puasa dilakukan selama 30 hari, persis seperti yang dilakukan umat Islam di bulan Ramadhan. Nicolayev berkesimpulan, puasa menjadi terapi penyembuhan bagi berbagai gangguan kejiwaan yang tidak dapat diatasi secara medis.



Penelitian Muazzam dan Khaleque yang dipublikasikan dalam Journal of Tropical Medicine tahun 1959 dan penelitian Chassain dan Hubert yang dipublikasikan dalam Journal of Physiology tahun 1968 mengungkapkan, tidak ada perubahan unsur kimia dalam darah pada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.

Source: Majalah Insani - Islamic Digest, no.30 - Oktober 2004

Puasa Hikmat, Jiwa Pun Sehat (BAGIAN 1)

"SUDAH  beberapa hari ini saya kehilangan rasa lapar dan selera makan," ujar seorang pendengar dalam acara konsultasi kesehatan di sebuah radio, "Saya coba membayangkan aneka makanan favorit untuk menggugah selera. Tetap tak berhasil," lanjutnya.

Gejala semacam ini, lazim dialami ketika kondisi tak sehat atau beban pikiran sedang berat. Meski harus diatasi, gejala semacam ini dalam jangka waktu tertentu tak mengkhawatirkan. Sebuah penelitian medis mengungkapkan, daya tahan manusia untuk tidak makan dan minum cukup tangguh.


Manusia sehat dipastikan dapat bertahan hidup selama tujuh hari tanpa makan dan minum. Bahkan daya tahannya lebih lama lagi, hingga 14 hari, jika hanya tak makan namun tetap minum. Sehingga jika berpuasa di bulan Ramahan yang hanya sekitar 12 jam sehari, pengaruh buruknya terhadap kesehatan nyaris tak ada sama sekali.



Sudah banyak penelitian medis yang dilakukan terhadap orang berpuasa di bulan Ramadhan. Hasilnya, tidak ada perubahan kadar unsur kimia dalam darah orang yang berpuasa. Meski pada jam-jam menjelang buka kadar gula darah menurun, namun tidak sampai taraf membahayakan.

Setiap menjelang maghrib pada hari-hari pertama puasa, kadar asam lambung juga cenderung meningkat. Ini salah satu pemicu timbulnya gejala maag. Namun hari-hari berikutnya akan kembali normal. Itulah mengapa syariat Islam melarang puasa nonstop hingga berhari-hari.

Setiap membicarakan hubungan puasa dan kesehatan yang menjadi fokus selalu pengaruh menahan lapar dan haus terhadap kondisi fisik manusia. Padahal penelitian medis telah membuktikan tak dampak signifikan, menahan lapar dan haus pada jangka waktu terhadap kesehatan manusia.

Tidak ada orang sakit hanya karena berpuasa. Apalagi sampai meninggal dunia. Bagi mereka yang sakit, Allah telah memberikan keringanan untuk meng-qadha atau membayar fidyah sebagai ganti puasa Ramadhan.

PUASA DAN KESEHATAN JIWA

Lapar dan haus adalah gejala fisik yang langsung dirasakan oleh orang yang berpuasa. Selama lapar, orang cenderung kekurangan energi. Namun pada saat yang sama menjadi emosional. Tak mengherankan jika sejarah mencatat, 'urusan perut' dan rasa lapar mudah sekali menjadi pemicu berbagai kerusuhan dan pergolakan.

Ingatlah kerusuhan pertengahan 1998, disejumlah kota besar di Indonesia. Pemicunya adalah krisis nilai tukar, yang membuat harga berbagai kebutuhan pokok melambung tinggi. Kelangkaan menjadi ancaman potensial terjadinya kelaparan. Kekhawatiran psikologis seperti ini -dipicu oleh berbagai hal berubah menjadi kerusuhan dengan wajah yang mengerikan.

Mengapa hal ini tidak terjadi, ketika bulan Ramadhan membuat hampir seperlima penduduk dunia 'kelaparan' dalam berpuasa? Jawabannya diberikan Dr. Nicolayev, seorang guru besar di The Moscow Psychiatric Institute, Moskow, Rusia.

Nicole melakukan eksperimen, dengan memberikan terapi berbeda pada dua kelompok pasien kejiwaan ditempat kerjanya. Kelompok pertama ditangani dengan obat-obatan. Sedangkan kelompok kedua diterapi dengan diperintahkan puasa sebulan penuh, persis seperti yang dijalani umat Islam setiap Ramadhan.

Pada akhir eksperimen, Nicole sampai pada hasil bahwa banyak pasiennya yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medis, bisa disembuhkan dengan puasa. Penelitian yang dilakukan Nicolayev, tentang dampak kejiwaan puasa hanya salah satu dari ratusan, atau mungkin ribuan penelitian tentang manfaat puasa bagi kesehatan.

Jika kelaparan berpotensi rusuh, berpuasa justru menjadi terapi penyembuhan. Artinya lapar karena berpuasa dan kelaparan, adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Dr. Kartono Muhammad, mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah menyatakan, kunci puasa sebagai terapi kesehatan lebih pada aspek psikis manusia.



"Sebagian besar penyakit yang diderita manusia, sebenarnya berkaitan dengan perilaku manusia itu sendiri," katanya. Akibat perilaku tidak menjaga kebersihan, timbul penyakit muntaber. Akibat ketidakmampuan mengendalikan diri, timbul berbagai penyakit jantung, liver, gangguan pencernaan dan stress.

Kunci puasa untuk kesehatan, terletak pada niat yang sungguh-sungguh dan kemampuan mengendalikan diri. Ilmu kedokteran membuktikan, orang yang sedang marah -baik di ungkapkan maupun dipendam akan meningkatkan kadar hormon katekholamin dalam darahnya. Hormon ini memacu denyut jantung, menegangkan otot-otot dan menaikkan tekanan darah.


Hal sama juga terjadi pada orang yang emosional, atau sedang gundah dan gelisah. Reaksi hormon katekholamin inilah, jika berlangsung lama, akan membahayakan kesehatan dan mempercepat proses penuaan. Itulah mengapa orang yang berpuasa dengan kemampuan mengendalikan diri, akan meraih kesehatan fisik dan jiwa.


(Bersambung)

Rabu, 27 Juli 2011

Atur Kalori Menu Sahur


TERAPI  puasa kini ternyata banyak diminati dan cukup populer di Eropa dan AS. Pada sebuah klinik di dekat Pyrmont, Jerman, Dr. Otto Buchinger telah menyembuhkan banyak pasien dengan terapi puasa selama 2 - 4 minggu di samping upaya medis. Konon mereka lebih cepat sembuh dan segar kembali, baik fisik maupun mental, juga lebih bergairah hidup.




Yang disembuhkan itu antara lain penyakit pembuluh darah dan jantung, diabetes, insomnia, depresi, ginjal, tumor atau kanker, obesitas, juga rematik. Bahkan seorang dokter, Dr. Yuli Nekolar, dari Moscow Institute of Psychiatry melaporkan hasil risetnya:
upaya penyembuhan secara medis disertai dengan terapi puasa hasilnya lebih baik dan cepat. Begitu juga yang dijalankan oleh Klinik Health Spa di AS.


Makanan yang tertelan akan mengalami proses metabolisme, sehingga, sesuai dengan fungsinya, bisa dimanfaatkan sel-sel tubuh demi kelangsungan hidupnya. Tetapi, proses metabolisme ini selalu menghasilkan sejumlah zat sisa (sampah dari tubuh), misalnya ureum, radikal bebas, atau lainnya yang harus dibuang oleh tubuh, karena bersifat racun. Dengan berpuasa, terjadilah semacam proses pencucian, selain pembentukan zat-zat sisa juga jadi berkurang. Hasilnya, sel-sel tubuh jadi lebih segar atau muda kembali. Selain itu, puasa tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengendalikan gejolak emosi. Menurut Dr. Alan Scot dari AS, berpuasa ternyata membuat seseorang lebih mampu menguasai dorongan seksnya.


Lalu, bagaimana pengaruh puasa pada daya pikir sesorang? Selagi menahan lapar dan haus seharian, saluran pencernaan beristirahat. Maka otot-otot peristaltik, kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan enzim pencernaan, bahkan jaringan hati, juga tidak bekerja sepanjang pagi sampai petang. Kondisi ini menyebabkan darah yang mengalir ke otak relatif lebih banyak daripada biasanya, sehingga bisa membuat orang lebih lancar berpikir. Sebab itu, berpuasa secara teratur tak diragukan lagi dapat memperbaiki atau meningkatkan daya pikir atau nalar seseorang. Ini bisa ikut memacu kesuksesan.


Sejumlah riset menyimpulkan, perubahan jadwal makan dan minum selama berpuasa (dengan akibat lapar dan haus) hanya memiliki nilai stres 15. Ini jauh di bawah nilai stres 29 akibat perubahan tanggung jawab dalam pekerjaan, dan nilai stress 53 akibat sakit atau kecelakaan. Apalagi, setelah puasa memasuki minggu kedua, umumnya stres tadi makin terkendali karena fisik mau pun mental sudah beradaptasi secara mantap.


Soal risiko lesu tubuh atau kurang bergairah dalam aktivitas harian, sebenarnya bisa diatasi dengan bersikap atau bertindak proporsional. Saran-saran berikut ini bisa mengatasi masalah yang mungkin timbul selagi orang berpuasa. Usahakan makan sahur selambat mungkin, dimulai kira-kira setengah jam sebelum imsak. "Sarapan fajar" ini sangat penting, dengan takaran yang sama seperti makan siang atau malam sehari-hari agar manfaatnya optimal.


Makan sahur berlebihan akan menyebabkan kadar gula dalam darah melonjak dan merangsang keluar hormon insulin yang mengangkut gula darah menuju seluruh jaringan tubuh guna diubah menjadi glikogen atau lemak, namun kelewat banyak. Dalam jumlah normal, lemak sebagai cadangan sumber kalori (penghasil energi) mudah dibongkar kembali. Sebaliknya, dalam jumlah berlebihan lantaran makan terlalu kenyang, lemak itu sukar sekali diuraikan menjadi gula darah kembali. Akibatnya, orang bukannya bertambah kuat atau segar, justru cepat lesu.


Idealnya, santap sahur mengandung sepertiga total kalori. Pilihlah bahan makanan yang bisa membuat kenyang dalam waktu relatif lama. Sumber karbodhidrat terbaik adalah pisang atau kurma. Pisang kandungan gulanya baru terserap tubuh setelah 45 - 60 menit, sementara minuman ringan akan terserap tubuh setelah 20 - 30 menit. Di samping itu, komposisi gizi pisang pun cukup prima, yaitu 79 kalori per 100 g, karbohidrat  19 g, serat 3,5 g, protein 1 g, lemak  0,3 g, kalium 0,3 g, juga memasok sekitar 16% kebutuhan vitamin C untuk orang dewasa dan kelompok vitamin B (riboflavin, niasin, thiamin). Sedangkan kurma memang mengandung energi tinggi, yakni 240 kcal per 100 gram berat kering, dengan dominasi karbohidrat 64% sedikit lemak dan protein (2%).


Selagi berpuasa, usahakanlah tetap bergiat seperti biasanya, asalkan jangan berlebihan. Ini untuk merangsang keluarnya hormon anti-insulin yang berfungsi melepas gula darah dari "gudangnya". Jika seseorang bermalas-malasan selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuhnya makin kurang energi atau tak bertenaga, sebab kadar gulanya dibiarkan merosot terus secara drastis.


Berpuasa atau tidak, kegiatan olahraga akan menimbulkan perubahan biokimia dalam tubuh, yaitu pembongkaran energi dari sumbernya.


Olahraga menimbulkan panas hingga kita lihat tubuh berkeringat dan cairan tubuh yang berkurang ini menimbulkan rasa haus. Makanya, seandainya melakukan olahraga yang cukup berat, hendaknya dilakukan pada sore hari atau menjelang azan maghrib, atau kalau mau 2,5 - 3 jam seusai berbuka puasa. Berbuka puasa nya pun hendaklah dengan santapan utama yang banyak mengandung bahan pembentuk energi.


Kalau azan maghrib terdengar, usahakan berbuka puasa selekas mungkin. Sebab, menurut penelitian, 14 jam adalah batas waktu maksimum bagi tubuh kita menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu mengandung risiko. Sebaiknya, berbuka puasa diawali dengan minuman manis dan makanan lembut berkadar gula tinggi (kurma, sirup, cendol, kolak, atau buah-buahan segar). Sebaiknya tidak tancap langsung dengan makanan utama. Beristirahat barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama. Beristirahatlah barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama, agar tubuh kita mengembalikan kadar gula darah dan cairan tubuh ke posisi normal. Apabila makan hidangan utama, usahakan agar menunya seimbang, jumlahnya pun tidak berlebihan, dan pilih yang mudah dicerna.


Source :  Majalah Intisari, No.379 - Februari 1995

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes