Ozon di permukaan (ground-level ozone) berasal dari reaksi kimia antara komponen organik yang mudah menguap (volatile organic compounds, VOC) dan oksida nitrogen. Reaksi ini berlangsung dengan adanya sinar Matahari. Sumber-sumber VOC dan oksida nitrogen ternyata ada disekitar kita. Misalnya, kendaraan bermotor, industri besar dan sumber-sumber pembakaran, industri kecil seperti fasilitas penyaluran BBB, cat dan pembersih, termasuk juga peralatan konstruksi dan mesin pemotong rumput.
Konsentrasi ozon bisa mencapai tingkat tidak menyehatkan ketika cuaca panas dengan kondisi angin semilir. Inilah yang sebenarnya tak kalah berbahaya manakala kita menghirupnya. Semua orang, tak terkecuali anak-anak, yang terbiasa di luar ruangan punya risiko sama. Apalagi mereka yang sensitif dan menyimpan penyakit pernapasan atau asma.
Ozon bisa menyebabkan infeksi dan iritasi saluran napas, meski relatif terjadi dalam level rendah. Gejala yang terjadi yakni sulit bernapas, batuk, dan iritasi tenggorokan. Menghirup ozon dapat mempengaruhi fungsi paru-paru dan memperburuk asma. Studi medis menunjukkan, ozon merusak jaringan paru-paru.
Nah, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerugian akibat ozon tadi, sekaligus menjaga agar lapisan ozon di atas sana setia melindungi kita.
1. Menghemat energi di mana saja. Irit listrik, misalnya dengan mengefisienkan penggunaan pendingin ruangan, mematikan lampu saat tidak terpakai. Pemborosan listrik akan meningkatkan produksi pembangkit listrik, padahal pembangkit listrik banyak yang masih mengandalkan BBM.
2. Tune up mesin, mobil, kapal, dan mesin-mesin lainnya sesuai dengan spesifikasi pabriknya.
3. Gunakan bus umum, sepeda, kendaraan umum, atau jalan kaki saja jika mungkin.
4. Pakailah cat dan pembersih ramah lingkungan.
5. Mengisi bensin atau bahan bakar kendaraan setelah petang. Pada siang hari, suhu lebih tinggi sehingga ketika bensin dialirkan akan mempercepat penguapannya.
6. Beberapa produk yang biasa kita pakai dibuat secara kimia dengan bentuk smog, sehingga bisa menguap ketika kita menggunakannya. Ikuti rekomendasi produsen untuk penggunaannya dan tutup baik-baik pembersih, cat, atau bahan kimia lainnya untuk mencegah penguapan ke udara.
7. Jangan biarkan mesin menganggur (idle). Selain memboroskan BBM, sisa pembakaran mesin yang idle (kalau kendaraan bermotor berarti tidak berjalan) sangat polutif dan beracun. Tidak sulit 'kan?
Source: Majalah Intisari, no.477 - April 2003
1 comments:
Mantap gan... salam kenal
terus berkarya, trus menulis yang bermanfaat.
berkunjung dan berkomentar juga d blog ane ya...
Posting Komentar