Berikut adalah tipsnya:
1. Komunikasi terbuka dan dua arah antara suami, istri dan anak.
Yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi dengan anak adalah:
a. Anak memiliki harkat dan martabat yang sama dengan orang tuanya.
b. Orangtua adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
c. Dunia anak adalah bermain sehingga pendekatan bermain akan lebih
menguntungkan.
d. Sampaikan maksud dengan wajah ceria, mulut tersenyum dan kata-kata
yang manis.
e. Berikan "tanda perhatian yang positif" sesuai dengan prestasi yang
dicapai si anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
f. Sesuaikan kata dan ucapan dengan tingkat pengertian anak dan perbendaharaan katanya.
g. Perhitungkan juga "ketupat"nya (keadaan, waktu, dan tempat).
h. Dalam situasi konflik usahakan tidak ada pihak yang kehilangan muka atau dipermalukan.
i. Bermodalkan kasih sayang yang mendalam.
2. Memberi, menerima dan menyambut kritik secara dewasa.
3. Rekreasi keluarga.
4. Manajemen waktu yang baik.
5. Jangan menomerduakan keluarga.
6. Lengkapi diri dengan peralatan teknologi (telpon).
7. Tumbuhkan rasa kekeluargaan.
Hubungan suami-istri pun memegang peranan penting sebagai salah satu faktor penentu kebahagiaan dan keharmonisan perkawinan. Untuk dapat saling mengenali pasangannya tidaklah mudah, harus melalui proses belajar yang melibatkan seluruh diri suami-istri yang meliputi pengetahuan, pengalaman masa lalu, perasaan malu, takut, gairah, kebiasaan-kebiasaan, kerjasama dan lain-lain.
Hubungan intim suami-istri akan bisa serasi apabila dilandasi oleh semangat perahu "PINISI" (PIN = pribadi yang mantap, I= ilmu yang tinggi, S=tubuh yang sehat dan I = Iman yang kuat).
Source: Majalah Intisari, no.371 - Juni 1994
3 comments:
Artikel yang menarik.. mantap.
Keluarga adalah sel bagi sebuah negara, jika selnya sehat maka niscaya negaranya pasti sehat juga
Sebuah tips yang bermanfaat.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
Posting Komentar