"TIDAK. saya bukan pahlawan," kata Miep Gies. Ia mengatakan hal itu dengan tenang dan pasti tanpa kesan berpura-pura. Miep Gies dan suaminya bersama-sama dengan beberapa orang Belanda yang lain telah menyembunyikan suami-istri Frank beserta putri-putri mereka, Anne dan Margot, keluarga Vaan Daan dengan putranya Peter dan juga dokter gigi Albert Dussel dibelakang rumah di Jl. Prinsengracht 263, Amsterdam, selama dua tahun dalam Perang Dunia II. Yang disembunyikan itu adalah keluarga-keluarga Yahudi yang tengah diburu Nazi.
"Kelihatannya Miep tak pernah sekalipun melupakan orang yang disembunyikannya," tulis Anne di buku hariannya dulu. Meskipun demikian Miep akhirnya bisa tak bisa menyelamatkan mereka. Usaha menyembunyikan itu terbongkar. Keluarga Frank, keluarga Vaan Daan dan Albert Dussel diangkut ke kamp konsentrasi pada bulan Agustus 1944. Korban satu-satunya yang selamat hanyalah Otto Frank yang kemudian mengunjungi Miep lagi di Amsterdam setelah perang. Anne ternyata meninggal di bulan Maret 1945 di Bergen-Belsen.
Tutup pundak Anne
Miep Gies |
"Kami tidak bisa melupakannya karena kami toh hidup dengan manusia. Orang bilang, seandainya kami begini atau begitu mungkin ...." kata Miep. Kini kenangannya terhadap keluarga Frank ditulisnya dalam sebuah buku berjudul Anne Frank Remembered.
Miep Gies berkenalan dengan keluarga itu pada tahun 1933. Waktu itu Miep yang berusia 24 tahun melamar pekerjaan sebagai sekretaris pada Otto Frank. Frank memimpin Perusahaan Travies & Co., cabang dari perusahaan dagang di Koln yang bergerak dalam bidang pengawetan makanan.
Paspor ditandai J
Miep dan pimpinannya merasa cocok. Hal itu lebih didukung lagi karena keduanya bisa berkomunikasi dalam bahasa ibu mereka, yakni bahasa Jerman. Soalnya Miep Gies yang tahun 1909 lahir di Wina sebagai Hermine Santrouschitz, baru tinggal di Belanda setelah berusia sebelas tahun. Otto Frank sendiri datang ke Belanda bersama-sama istrinya Edith dan anak-anaknya, Anne dan Margot, pada tahun 1933. Mereka pindah dari Jerman karena menghindari kejaran Nazi. Miep dan calon suaminya, Henk, segera menjadi orang kepercayaan keluarga Frank.
Tanggal 10 Mei 1940 tidak ada lagi ketentraman buat masyarakat Yahudi di Belanda. Soalnya, Nazi menduduki negeri itu dan mengeluarkan undang-undang anti-Yahudi. Orang Yahudi tidak boleh lagi muncul di taman, perpustakaan, cafe, bioskop dan restoran. Paspor mereka ditandai huruf J, rekening bank mereka ditutup. Terdengar desas-desus tentang pengiriman orang-orang Yahudi ke kamp kerja paksa. Namun, apa persisnya yang terjadi di kamp itu tak ada seorang pun yang tahu pada waktu itu. Mulai awal tahun 1942, orang Yahudi harus mengenakan bintang kuning.
Otto Frank sudah sejak bulan Desember 1941 melepaskan jabatan sebagai direktur Travies & Co. Di awal tahun 1942 ia memutuskan untuk menyembunyikan diri di sebuah ruangan tak terpakai di rumah Jl. Prinsengracht 263 bersama-sama keluarganya. Otto Frank mengemukakan rencananya kepada Miep pada suatu pagi. Miep menulis dalam bukunya percakapan waktu itu. Ia terdiam sejenak. Lalu Otto Frank berkata, "Anda terpaksa bekerja dengan saya seperti biasa walaupun dalam jarak yang tidak langsung. Itulah sebabnya saya hendak bertanya, apakah Anda keberatan?" Miep menjawab "Sama sekali tidak!" Otto Frank menarik napas dalam-dalam dan meneruskan kata-katanya,
"Apakah anda siap, Miep, memikul tanggung jawab ini dan mengurus kami selama kami bersembunyi?" Miep menyanggupi. Mereka bertukar pandangan yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. "Miep, setiap orang yang menolong orang Yahudi akan diganjar hukuman berat, penjara misalnya," kata Otto Frank. Miep lekas-lekas memotong pembicaraannya, "Saya tahu itu dan itu bisa berlaku bagi saya."
Tukang sayurnya di tangkap
Di awal bulan Juli segalanya berjalan lebih jauh. Di kantor, sebagian besar orang sudah maklum. Elli, tukang ketik steno, Koophuis, direktur yang baru dari Travies & Co., serta pimpinan perusahaan, Kraler. Setiap orang tampaknya punya tugas sendiri-sendiri. Setiap pagi, waktu istirahat sarapan, Miep menyelinap ke "rumah belakang" untuk mengambil pesanan Belanja. Biasanya ia sudah dinantikan oleh kedelapan orang "buruan" itu. Mereka berjajar di muka meja makan dengan perasaan ingin tahu tentang kejadian-kejadian "diluar".
(Bersambung)
0 comments:
Posting Komentar