Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Mei 2012

Udara Panas? Konsumsi Makanan Pedas!

ORANG sakit karena makanan, tetapi juga bisa sembuh atau sehat berkat makanan. Makanan penyembuh itu tentu yang tepat untuk penyakit. 

Berikut beberapa jenis makanan dan minuman yang bermanfaat untuk kondisi kesehatan tertentu:

1. Bubur sumsum dan susu

Bubur sumsum, dikenal pula dengan sebutan bubur beras, mampu menetralkan asam lambung, sehingga bisa meredakan nyeri lambung. Apabila tidak menderita intoleransi laktosa, kita bisa memasak makanan kaya karbohidrat ini dengan susu.
Secara tunggal sejak lama susu dikenal sebagai pereda nyeri lambung. Menurut Ara H. Dermaderosian, Ph.D., profesor farmakognosi di Philadelphia College of Pharmacy and Science, susu cukup membantu asalkan tidak diminum langsung dalam jumlah banyak.

2. Yoghurt

Minuman berbahan dasar susu dan mengandung Lactobacillus acidophillus ini berguna untuk membangkitkan bakteri "baik" dalam lambung. Bakteri tersebut biasanya ikut mati ketika kita menjalani pengobatan dengan antibiotika. Padahal, mereka berguna didalam saluran pencernaan, misalnya menghancurkan sisa-sisa makanan sehingga mudah dikeluarkan.

Secara ilmiah memang belum ditemukan mekanisme kerja yoghurt di saluran pencernaan. Tetapi, berdasarkan pengalaman dokter di Amerika, yoghurt bisa meningkatkan kondisi pasien.

3. Jahe

"Beberapa penelitian membuktikan jahe cukup efektif melawan mual-mual," ujar Varo E. Tyler, Ph.D., profesor farmakognosi di Purdue University. Karenanya, untuk mengatasi mabuk perjalanan kita bisa mengunyahnya. Sayang, rasanya sangat pedas dan kurang praktis. Wanita hamil juga tidak dianjurkan mengonsumsinya. Sebagai gantinya kita bisa mengunyah permen jahe.

4. Kopi

Bila mengalami migrain, kita bisa mengobatinya dengan minum secangkir kopi. Menurut dr. Seymour Diamond, direktur Diamond Headache Clinic, di Chicago, penyakit ini biasanya disebabkan pelebaran pembuluh darah. Sementara, kafein didalam kopi akan mengerutkan pembuluh darah. Supaya manjur, tambahnya, dianjurkan minum kopi disertai obat analgesik ringan atau obat sakit kepala. Kalau tidak ada kopi, minuman berkafein atau teh kental bisa dijadikan penggantinya.

5. Air jeruk dan pisang

Minuman campuran air jeruk dan pisang ternyata ampuh sebagai obat diare. Air jeruk bisa menggantikan air, vitamin, mineral, dan kalori yang hilang karena diare. Sementara, pisang menggantikan potasium yang "diperas" ketika diare. Pisang juga mengandung pektin, sejenis serat yang bisa menyerap air di dalam saluran pencernaan.

Pisang juga manjur untuk mengatasi perut keroncongan di malam hari yang membuat kita sulit tidur. Buah ini mengenyangkan, mudah dicerna, tetapi tidak menggemukkan.

6. Air

Menurut dr. George L. Blackburn, PhD., kepala laboratorium gizi/metabolisme di New England Deaconess Hospital, Boston, air adalah salah satu obat stres paling manjur. Bila gugup ketika hendak tampil di depan umum, segelas penuh air bisa mengatasinya. Air juga mencegah dehidrasi, mengatasi mulut kering lantaran cemas, telapak tangan berkeringat, atau berdebar.

7. Susu

Minum susu merupakan cara paling tepat untuk mengatasi kepedasan karena cabe. Susu full cream lebih efektif dibandingkan dengan susu tanpa lemak, karena lemak di dalam susu full cream menyerap capsaicin, senyawa dalam cabe yang menyebabkan pedas. Sebaliknya, minum air bukanlah cara menghilangkan pedas, karena capsaicin akan menyebar oleh air di dalam mulut.

8. Makanan Pedas

Untuk mengatasi udara panas, kita bisa mengkonsumsi makanan pedas, menurut Dr. DerMarderosian, makanan pedas membuat pembuluh darah melar. Tubuh pun keringatan. Berkeringat ini merupakan mekanisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh.

Source: Majalah Intisari, no.454 - Mei 2001

Senin, 19 Maret 2012

Manfaat Sering Konsumsi Tempe

PERUBAHAN gaya hidup yang dialami atau dilakukan banyak orang pada saat ini, membawa pula perubahan pada pola makan. Banyak di antaranya yang memilih, bahkan meyukai junk food. Akibatnya, mereka mengalami defisiensi zat gizi atau non-gizi tertentu, termasuk serat. Para industriawan menangkap fenomena ini sebagai peluang. Maka, lahirlah berbagai suplemen makanan yang kandungan utamanya serat.


Sebenarnya, tidak ada yang salah pada supplemen serat. Yang salah apabila makanan tambahan itu dianggap bisa sepenuhnya menggantikan serat dari makanan sehari-hari. Mengapa?


Makanan umumnya terdiri atas zat gizi (nutrien) dan zat-zat lain (non-nutrien). Serat termasuk dalam komponen non-nutrien.


Kandungan serat yang tinggi dalam makanan sehari-hari, menurut berbagai penelitian, memberikan banyak manfaat utamanya dalam menurunkan risiko terhadap penyakit jantung koroner, diabetes melitus (DM), obesitas, dan keganasan usus besar (kanker kolon).


Serat makanan (dietary fiber) merupakan unsur dari dinding sel tanaman dalam makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim saluran pencernaan. Berdasarkan sifat kimianya, serat makanan dibedakan atas serat larut dan serat tidak larut. Termasuk dalam kelompok serat tidak larut adalah lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Wortel, gandum, dan buah yang bijinya dapat dimakan seperti arbei, merupakan sumber lignin. Bahan makanan berselulosa realtif tinggi meliputi tepung gandum, kacang polong, root vegetables, apel, dan buah-buahan berbiji. Sedangkan bahan makanan yang tinggi kadar hemiselulosanya antara lain bekatul, serelia, dan oatmels.


Di dalam kolon, selulosa, hemiselulosa, dan lignin menyerap air sehingga volume tinja menjadi lebih besar. Mereka juga mempersingkat waktu antara masuknya makanan dan dikeluarkannya sebagai tinja. Hasilnya, kontak antara zat-zat iritatif dengan mukosa kolorektal (usus besar) menjadi singkat, sehingga mencegah timbulnya penyakit di kolong dan rektum. Hal itu dapat menerangkan kegunaan serat makanan dalam mencegah timbulnya karsinoma atau keganasan kolorektal..


Lalu, apa saja yang termasuk dalam kelompok serat larut (soluble fiber)? Jawabannya, pektin, psilium, gum, musilago, dan B-glukan.


Hasil penelitian memperlihatkan, diet tinggi serat larut dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Selain itu, serat larut juga dapat memperbaiki metabolisme karbohidrat. Penelitian juga memperlihatkan, penambahan serat larut pada diet penderita DM dapat menurunkan kadar gula darah.


Bahan makanan sumber serat larut antara lain apel, jeruk (citrus fruits), bekatul (oatbran), gandum (oatmeal), rumput laut, serta kacang polong macam kadang kedelai, kacang merah, kacang kapri, kacang hijau, dan kacang tolo.


Rekomendasi asupan serat makanan yang dianjurkan 20  30 g per hari untuk orang dewasa, sekitar 6 g berasal dari serat larut.


Bila membiasakan diri dengan pola makan beraneka ragam, kebutuhan serat akan dapat terpenuhi. Beras atau penukarnya, kacang polong, buah, dan sayur merupakan sumber serat. Ada keuntungan jika mengonsumsi makanan alami sumber serat. Buah dan sayur misalnya, selain sumber serat, juga merupakan sumber beta-karoten dan vitamin C, yang merupakan antioksidan. Antioksidan sendiri menurunkan risiko terhadap berbagai penyakit degeneratif.


Tempe umpamanya. Selain sebagai sumber larut dan tidak larut (100 g mengandung serat 7,2 g) juga merupakan sumber asam lemak tidak jenuh tunggal dan ganda, yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Selain itu, tempe juga mengandung isoflavon yang akhir-akhir ini dikaitkan dengan fungsinya menurunkan risiko terjadinya osteoporosis (keropos tulang).


Jadi, sebaiknya tetaplah bertahan pada diet sehat dan seimbang yang kaya serat dari buah, sayur, dan sumber serat lainnya. Dengan diet itu banyak penyakit bisa di cegah. Suplemen serat diperlukan hanya bila kita kekurangan serat dari makanan sehari-hari.


Source: Majalah Intisari, no.468 - Juli 2002

Kamis, 15 Maret 2012

Takut Makan Telur Karena Kolesterolnya yang Tinggi

Telur merupakan makanan hewani yang banyak keunggulannya. Harganya relatif murah, praktis memasaknya, lezat rasanya, sempurna pula gizinya. Namun, karena kadar kolesterol yang tersimpan dalam bagian kuningnya lumayan tinggi, belakangan mulai muncul ketakutan makan telur. Jadi, patutkah kita menjauhi telur? Hasil-hasil penelitian di manca negara ini barangkali dapat dijadikan cermin.



GARA-GARA bagian kuningnya kaya kolesterol, belakangan telur makin di pojokkan dan dicurigai sebagai provokator serangan stroke dan penyakit jantung koroner (PJK). Sampai-sampai muncul istilah "koles-telur-fobia": takut makan telur.


Padahal telur itu sumber gizi hewani murah yang lengkap gizi: mengandung 13 vitamin esensial serta mineral dengan protein bermutu tinggi. Nilai energinya pun hanya 75 kalori per butirnya. Rasanya, tak ada makanan hewani lain yang bisa dimasak sepraktis telur, dengan rasa yang begitu lezat. Melihat "kebaikannya" itu, kita jadi bertanya-tanya, apa betul telur memang provokator PJK? Bagaimana sih duduk perkaranya?


Didakwa menaikkan kolesterol


Kolesterol merupakan bagian dari lipid, yang secara gampang sering disebut lemak tubuh. Di dalam tubuh, kolesterol merupakan bagian dari membran sel dan myelin (pelindung serat saraf), khususnya saraf otak. Tak kurang dari 11 persen berat otak adalah kolesterol.


Ia juga memegang peranan penting dalam pembentukan hormon seks, vitamin D, dan asam empedu yang diperlukan untuk menerima lemak makanan. Meningkatnya kekebalan tubuh antara lain karena jasanya pula, lewat kerja membentuk sel darah putih.


Jadi, secara alami kolesterol memang sudah terdapat dalam tubuh. Kadar normalnya 15 - 250 mg/dl. Belum pernah ada laporan tentang timbulnya defisiensi kolesterol. Sebaliknya, sudah mulai banyak yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterolemia) lantaran kadar kolesterol darahnya melebihi 250 mg/dl. Belum pernah ada laporan tentang timbulnya defisiensi kolesterol. Sebaliknya, sudah mulai banyak yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterolemia) lantaran kadar kolesterol darahnya melebihi 250 mg/dl.


Selama beberapa dasawarsa sejak 1960-an, telur menjadi lauk sarapan favorit di Amerika Serikat. Bersamaan dengan itu, muncul kesimpulan sejumlah penelitian yang menyebutkan adanya peningkatan drastis prevalensi (angka kejadian) penderita penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) akibat menumpuknya kerak lemak pada dinding pembuluh. Karena makanan telur sekarang jadi tren kala itu, jadilah telur didakwa sebagai biang keroknya.


Maklumlah kalau ia di curigai sebab sebutir telur (70 g) mengandung 213 mg kolesterol. Padahal menurut American Heart Association dan US National Institute of Health, asupan kolesterol yang aman tidak lebih dari 300 mg per orang per hari. Berarti sebutir telur sudah menjejalkan dua pertiganya. Bagi penderita hiperkolesterolemia, kolesterol sebutir telur itu berlebihan. Soalnya, mereka tidak diperbolehkan mengkonsumsi kolesterol melebihi 200 mg per hari.


Jika konsentrasi kolesterol dalam darah berlebihan, maka protein tertentu, yakni apo protein B, akan pontang-panting mengangkutnya dalam ikatan lipoprotein, untuk di amankan ke dalam hati. Berjejalnya jumlah kolesterol itu membuat protein dalam ikatan lipoprotein mesti mengalah dan mengurangi kepadatannya guna memberi tempat pada lemak. Karena itu, ikatannya disebut lipoprotein kepadatan (berat jenis) rendah (low density lipoprotein, LDL).


Ibarat sebuah truk yang memuat dua kelompok berbeda, maka kelompok mayoritas biasanya akan mendominasi. Begitu pun dengan kolesterol, jumlahnya yang melimpah dan wataknya yang cenderung destruktif menutupi sifat baik dari protein. Tak heran jika ikatan LDL tadi lalu dikenal sebagai "kolesterol jahat".


Kalau jumlahnya berlebihan, LDL yang kelayapan dalam darah akan mondok di mana-mana di sepanjang dinding pembuluh darah, membentuk kerak lemak. Akibatnya, pembuluh darah menebal dan mengeras, hilang pula kelenturannya. Makin lama kerak lemak akan makin menggunung sehingga lubang pembuluh darah menjadi makin sempit.


Lantaran jalannya menyempit, debit pengiriman oksigen menuju otak dan jantung jadi terganggu. Kalau sampai pasokannya ke otak sempat terhenti, terjadilah stroke, kelumpuhan saraf otak. Lebih gawat lagi jika kemacetan sampai mengganggu pasokan oksigen menuju jantung, bisa-bisa jantung mogok. Syukurlah kalau mogoknya itu tidak untuk selama-lamanya.


Hiperkolesterolemia diyakini para ahli "dunia lama" sebagai akibat konsumsi kolesterol berlebihan. Padahal kolesterol bukanlah zat essensial yang harus dipasok dari luar karena bisa dibuat sendiri di dalam hati. Berapa pun jumlah kolesterol yang diperlukan, tubuh sanggup memenuhinya sendiri, karena hati mampu menghasilkan 2.000 - 3.000 mg kolesterol per hari.


Kalau tubuh bisa memenuhi sendiri kebutuhan kolesterolnya, mengapa kita perlu makan telur yang notabene kaya kolesterol? Apalagi asupan kolesterol justru bikin runyam kesehatan. Inilah yang menimbulkan "koles-telur-fobia", ketakutan makan telur dengan pertimbangan takut akan munculnya kemungkinan dampak buruk kandungan kolesterolnya.


Fakta tentang telur


Mengapa makan telur itu sehat?
Telur merupakan bahan makanan hewani yang harganya relatif murah, praktis dan mudah disiapkan serta lezat rasanya. Selain itu telur mengandung cukup mineral dan semua vitamin, kecuali vitamin C. Komposisi asam aminonya nyaris sempurna, begitu pun daya cerna dan daya serapnya, hanya terkalahkan oleh air susu ibu (ASI). Kalau ASI, daya cernanya 100%, telur 93%. Sementara bahan makanan hewani lainnya jauh di bawahnya, seperti susu sapi (84,5%), ikan (76%), daging sapi (74,3%).


Kolesterol pada telur hanya terdapat dalam bagian kuningnya, sama sekali tidak dalam bagian putihnya. Uniknya, hampir semua kandungan gizi telur justru tersimpan dalam bagian kuningnya yang berkolesterol itu. Hanya beberapa vitamin B-kompleks, seperti riboflavin (B2) dan niasin (B3), serta natrium yang kadarnya sedikit lebih tinggi dalam putihnya telur.


Masalahnya sekarang, mungkinkah memanfaatkan gizi telur tanpa memungut dampak buruk kolesterolnya?


Sebagian pakar menganggap, tudingan kolesterol telur dapat memicu serangan PJK terlalu dibesar-besarkan, sekalipun bukan berarti tidak ada efeknya sama sekali terhadap kenaikan kolesterol darah. Hasil penelitian Harvard School of Public Health terhadap lebih dari 100.000 penduduk AS yang sehat menyebutkan, responsivitas setiap individu terhadap asupan kolesterol telur berbeda-beda.


Hanya sepertiga responden yang kolesterol darahnya meningkat setelah makan satu butir telur per hari. Itu pun kenaikannya cuma 3 mg/dl, tidak cukup berarti dibandingkan dengan asupan 213 mg/dl kolesterol yang berasal dari sebutir telur. Bahkan sebagian kecil di antara responden makan dua butir atau lebih setiap hari.



Pertanyaannya kemudian, mengapa konsumsi telurd tidak otomatis meningkatkan kadar? Tim Harvard menemukan adanya sejumlah zat gizi dalam telur - antara lain zat antioksidan, asam folat, dan komponen vitamin B lain - yang bersifat counter balance terhadap naiknya kadar kolesterol darah (Journal of the American Medical Association, 21 April 1999).


Selain zat-zat tadi, sifat meredam kenaikan kadar kolesterol darah juga terdapat dalam lemak telur. Dari 5 g kandungan lemak totalnya, lebih dari separuhnya merupakan lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal. Lemak tak jenuh tunggal, yang menyokong kadar "kolesterol baik" (high density lipoprotein, HDL), ini justru bersifat antiaterosklerosis - mencegah penyempitan pembuluh darah dan bersahabat dengan jantung.


Sebagai pembanding, tim Harvard juga melakukan penelitian efek lemak lain terhadap kenaikan kadar kolesterol darah. Hasilnya, dibandingkan dengan konsumsi makanan berkolesterol, makanan mengandung lemak jenuh dan lemak trans sebenarnya lebih berpotensi memicu hiperkolesterolemia, yang berujung pada meningkatnya risiko terserang stroke dan PJK.


Sementara itu tim peneliti US National Heart, Lung, and Blood Institute menyimpulkan, konsumsi makanan berkolesterol tidak memberikan efek berarti terhadap kenaikan kadar kolesterol darah. Penelitian dilakukan dengan membatasi konsumsi kuning telur para responden. Hasilnya, hanya 15% responden yang mengalami penurunan kolesterol darah, itu pun persentase penurunannya relatif sedikit.


Asam lemak jenuh lebih berperan


Dr. Wanda Howell dkk. dari University of Arizona melakukan analisis statistik terhadap 224 hasil penelitian tentang hubungan antara diet dan kolesterol darah. Seluruh penelitian melibatkan lebih dari 8.000 responden dan dilakukan sepanjang 25 tahun. Kesimpulannya, konsumsi makanan mengandung asam lemak jenuhlah yang paling berperan menaikkan kadar kolesterol darah, bukan konsumsi makanan berkolesterol (American Journal of Clinical Nutrition, 1999: 65).


Karena itu, Frank Hu, M.D., ketua tim peneliti Harvard, menasihatkan pembatasan konsumsi makanan mengandung lemak jenuh (misalnya daging,  ayam ras, susu berlemak) dan lemak trans (misalnya margarin) lebih penting daripada membatasi kolesterol telur. Dalam kesempatan berbeda Dr. Wanda Howell pun menekankan, konsumsi lemak jenuh pada orang sehat selayaknya lebih diperhatikan daripada konsumsi kolesterol. Soalnya, terbukti bahwa telur mengandung kolesterol yang aman bagi kesehatan jantung, sekaligus lezat dan bergizi.


Temuan ini setidaknya bisa membantu menjelaskan mengapa konsumsi telur per kapita yang tinggi di suatu negara tidak secara otomatis membengkakkan prevalensi PJK. Contohnya, konsumsi telur per kapita di Prancis, AS, dan Inggris masing-masing 5,1 butir; 4,5 butir, dan 3,3 butir. Sementara data kematian akibat PJK per 100.000 penduduk per tahun di negara-negara itu berturut-turut 250 orang, 400 orang, dan 516 orang.


Dalam data itu terlihat, prevalensi kematian akibat PJK berbanding terbalik dengan tingkat konsumsi telur. Di antara ketiga negara,  Perancis yang konsumsi telurnya tinggi, tingkat kematian akibat PJK justru paling rendah. Sebaliknya dengan Inggris, sekalipun konsumsi telur perkapitanya paling rendah, tingkat kematian penduduk akibat PJK justru paling tinggi.


Yang menarik, kematian akibat PJK di Jepang justru paling rendah, padahal konsumsi telur per kapita di sana paling tinggi di dunia, yakni 6,5 butir (Nutrition Close-Up, 13(3), 1996).


Tetap menikmati telur


Jika demikian hasilnya, mengapa prevalensi hiperkolesterolemia di AS meninggi bersamaan dengan membudayanya makan telur? Ternyata pada saat yang sama, tingkat konsumsi lemak mereka per kapita mencapai 37% dari kebutuhan energi. Padahal batas toleransi konsumsi lemak yang sehat maksimum 30%.


Dengan demikian, tidak layak menghubungkan telur dan risiko PJK. Atau, kalaupun ada hubungannya, telur pasti tidak bekerja sendirian sebagai pemicu PJK.


Pada orang sehat dan sedang dalam masa pertumbuhan, asupan kolesterol umumnya hanya menaikkan kolesterol darah sedikit. Sejumlah penelitian membuktikan, orang-orang yang konsumsi lemaknya rendah dapat makan 1 - 2 butir telur per hari tanpa peningkatan kolesterol darah secara berarti. Hal sebaliknya terjadi pada penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol darah mereka sangat responsif terhadap asupan kolesterol makanan.


Lalu siapa saja yang bisa leluasa makan telur? Siapa pun yang masih dalam masa pertumbuhan (terutama anak prasekolah), tidak memiliki silsilah keluarga dengan PJK, mempunyai profil lemak darah sehat, berat badan normal (ideal), tidak merokok, dan rutin berolahraga. Profil lemak darah disebut sehat jika kadar kolesterol total 200 mg/dl, kolesterol HDL 50 mg/dl, kolesterol LDL 150 mg/dl, dan trigliserida 150 mg/dl.


Baku debat soal ada tidaknya pengaruh konsumsi telur terhadap PJK yang telah dimulai sejak 1960-an agaknya masih belum akan berakhir. Namun, tentu ada cara menikmati telur tanpa perlu menerima akibat negatifnya,  yakni dengan membatasi diri hanya makan 3 - 4 butir telur per minggu. Bahkan dalam dasawarsa terakhir dinaikkan ambangnya menjadi 4 - 5 butir. Karena yang mengandung kolesterol hanya bagian kuningnya, maka bagian putihnya boleh bebas di konsumsi.


Jika jumlah itu belum memuaskan Anda, boleh saja menambahkan penggunaan telur substitusi dalam makanan sehari-hari. Untuk menggantikan setiap butir telur, kocok 2 putih telur, 1 sendok makan susu bubuk tanpa lemak (nonfat milk), dan sedikit pewarna kuning alami seperti kunyit bubuk. Sebagai penambah rasa, bubuhkan garam dan merica bubuk. Agar lebih gurih, tambahkan minyak goreng, lebih baik yang kaya lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun, minyak wijen, atau minyak kacang tanah.


Jadi, tak ada halangan untuk menikmati telur. Bagi anak-anak, yang sedang dalam masa pertumbuhan, telur tetap merupakan makanan bergizi tinggi yang harganya terjangkau. Di AS pun satu di antara empat penderita salah gizi (malnutrition) tertolong dengan paket makanan sehat ditambah telur. Karena itu, tidak selayaknya kita ikut-ikutan menderita "koles-telur-fobia", alias takut makan telur.


Source: Majalah Intisari, no.452 - Maret 2001

Kamis, 01 Maret 2012

Menentukan Makanan Kaleng Yang Baik

SERING kali konsumen tidak dapat menentukan ikan kaleng mana yang masih baik dan mana yang sudah rusak. Untuk itu ada kiat-kiatnya agar konsumen tidak terkecoh.


Inilah beberapa hal yang patut diperhatikan:


1. Jangan pilih kaleng yang bentuknya tidak sempurna, seperti kaleng yang menggembung. Ujung kaleng yang normal tampak sedikit cekung. Bisa saja itu terjadi antara lain karena kegiatan mikroorganisme pembusuk di dalamnya yang menghasilkan gas dan menekan tutup serta dasar kaleng. Selain penyebab biologis, bisa juga disebabkan oleh proses kimiawi, saat isi kaleng bereaksi terhadap kemasan, akibat lapisan timah pada kaleng tidak sempurna.


2. Jangan ambil kaleng yang warna kemasannya sudah kusam, bahkan sudah berkarat. Itu mungkin menunjukkan makanan tersebut sudah kurang baik untuk dikonsumsi.


3. Perhatikan juga kode produksinya. 


Dengan mengetahui tanggal produksi serta jarak waktu yang bisa dikonsumsi, konsumen bisa mengetahui mana yang bisa dimakan dan mana yang harus dihindari.


4. Tahap terakhir, kalau makanan kaleng sudah kita beli dan akan disajikan, cicipi dulu. Pembusukan biologis ditandai dengan produksi asam, selain gas. Itu merupakan ciri dari kegiatan bakteri termofil.


Source: Majalah Intisari, no.345 - April 1992

Sabtu, 11 Februari 2012

Kalsium, Mencegah Segala Derita

KALSIUM tak cuma membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Penelitian muktahir membuktikan, khasiat Ca mencegah banyak derita. Misalnya, pertambahan konsumsi kalsium dapat membantu mengendalikan tekanan darah tanpa perlu obat-obatan anti-hypertensive.


Kalsium mampu pula mencegah tekanan darah tinggi. Penyigian sepanjang 13 tahun oleh James H. Dwyer, professor di University of Southern California School of Medicine, bersama U.S. National Center for Health Statistics, menghasilkan temuan bahwa orang yang mengonsumsi kalsium 1.300 mg saban harinya terlihat berpeluang 12% lebih kecil terkena hipertensi ketimbang mereka yang tubuhnya hanya kemasukan 300 mg sehari. Malahan bagi mereka yang berada di bawah usia 40 tahunan, risiko itu bisa ditekan hingga 25%!


Beberapa kajian juga mengungkap, kalsium tampaknya ampuh pula memagari jantung dari bahaya. Caranya? Lewat kesaktiannya menurunkan kolesterol darah. Dalam suatu percobaan yang dipimpin Dr. Margo A. Denke, profesor di Center for Human Nutrition, University of Texas South Western Medical Center, 13 pria yang kadar kolesterolnya cukup tinggi diberi diet rendah kalsium (tepatnya 410 mg/hari) selama 10 hari. Lalu kadar kolesterol mereka di cek.


Selama 10 hari berikutnya para laki-laki itu disuguhi diet 2.200 mg kalsium saban harinya. Hasilnya, kelompok yang dimanja Ca kadar kolesterol totalnya anjlok 6%. Kolesterol "jahat" pun, yaitu LDL, berhasil dipangkas 11%. Kabar baiknya, kadar kolesterol "baik" tetap sama.


Psikolog James G. Penland dari Departemen Pertanian Human Nutrititon Research Center mengamati 10 wanita yang mengaku selalu dibayangi gejala pramenstruasi dan menstruasi yang payah. Kepada mereka kemudian di anjurkan berdiet kalsium bertakaran 600 mg/hari. Setelah itu di minta 1.300 mg. Ternyata, tatkala mengikuti diet kaya kalsium, 70% merasakan nyeri berkurang. Nyeri punggung dan kram selama fase menstruasi juga menyusut. Lalu 90% mengaku mengalami hari-hari berat menjadi lebih "ringan".


Khasiat Ca yang sudah banyak diketahui orang adalah meredam kerapuhan tulang. Ini terutama berlaku bila kalsium di konsumsi berbarengan dengan vitamin D - vitamin yang dapat merangsang kemampuan tubuh menyerap mineral itu.


Lebih baik lagi jika penambahan kalsium dijadikan kebiasaan semenjak awal seseorang menginjak dewasa. Ini menurut Dr. Robert P. Heaney, seorang profesor kedokteran di AS.


Problemanya kemudian, berapa takaran kalsium yang dianggap cukup bagi tubuh? Secara singkat, anak-anak di bawah enam bulan sebaiknya mendapatkan 400 mg. Lalu 600 mg bagi yang berusia antara enam bulan dan satu tahun.


Berikutnya, bagi anak berumur 1 - 10 tahun dan pria - wanita di atas 25 tahun, 800 mg sebetulnya sudah cukup. Sedangkan buat mereka yang masih dalam rentang usia 11 - 24 tahun dianjurkan 1.200 mg.


Namun, kalau ingin "aman", 1.000 mg bagi kaum hawa berusia 25 - 50 serta bagi pria umur 25 - 60 tahun. Pada usia 11 - 24 tahun diperlukan 1.200 - 1.500 mg lantaran sedang masanya membutuhkan, begitu juga dosis bagi kaum ibu yang sedang hamil dan menyusui. Sedangkan wanita berumur 51 - 65 tahun dan lansia di atas 65 tahun, perlu 1.500 mg Ca. 


Yang tak boleh dilupakan, wanita yang tengah hamil membutuhkan kalsium ekstra demi sempurnanya pertumbuhan tulang bayi dalam kandungan. Sekaligus menghindarkan dari penyakit tekanan darah tinggi terkait kehamilan yang kadang bisa mengundang kelahiran prematur atau bayi dengan bobot di bawah rata-rata.


Para lansia pun membutuhkan ekstra kalsium untuk mengompensasi penurunan kemampuan tubuh dalam menyerap mineral ini.


Salah satu sumber kalsium terbaik adalah produk-produk susu. Secangkir susu skim, misalnya, setara kalsium 96,3 mg. Yoghurt non fat 232 g mengandung 96 mg Ca. Sumber lainnya, tahu, ikan salem kalengan, kubis, sarden (29 g berisi 29 mg Ca), brokoli.


Persoalannya, sering pencukupan kalsium tidak berhasil bila mengandalkan menu sehari-hari. Apalagi bila tak suka atau malah alergi susu, umpamanya. Jalan keluarnya adalah membeli produk yang diperkaya kalsium (calcium enriched) seperti sereal, jus, atau roti. Juga suplemen.


Khusus mengenai suplemen, yang direkomendasikan adalah kelompok yang mengandung kalsium karbonat, kalsium sitrat, kalsium meleat, atau kalsium laktat (kalsium susu). "Menelan suplemen kalsium 500 - 1.000 mg boleh dibilang identik dengan asuransi kesehatan," begitu pernah dianjurkan Dr. David McCarron dari Oregon Health Sciences University. Lebih-lebih, pesannya, bagi ibu hamil dan mereka yang merasa senja usia.


Source: Majalah Intisari, no.465 - April 2002

Rabu, 01 Februari 2012

Kurma Mencegah Serangan Stroke

Kandungan kalorinya yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh memang cocok kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa: kurma bisa menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.


BUAH-BUAHAN dikenal sebagai sumber utama vitamin, terutama vitamin C dan mineral. Sudah begitu, kandungan energi atau kalorinya pun rendah, sebab lemak yang dikandungnya juga rendah. Namun, ada pengecualian, misalnya kurma.


Kandungan lemak pada kurma juga bisa diabaikan. Namun, karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang tinggi pula. Malah paling tinggi di antara keluarga besar buah-buahan. Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah.


Itulah sebabnya kurma menjadi istimewa. Apalagi beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan stroke.


Cukup lima butir sehari


Dari penelitian terhadap pola makan yang dilakukan terhadap 859 orang pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di California Utara, AS, diketahui, perbedaan kecil konsentrasi kalium pada pola makan bisa memprediksi mereka yang diperkirakan berpeluang meninggal akibat stroke 12 tahun kemudian. Tak ada seorang pun yang asupan kaliumnya paling tinggi (lebih dari 3.500 mg setiap hari) meninggal akibat stroke.


Sebaliknya, orang yang secara teratur mengonsumsi kalium paling rendah (kurang dari 1.950 mg setiap hari) mempunyai risiko stroke fatal jauh lebih tinggo dibandingkan dengan yang lain. Di antara mereka yang konsumsi kaliumnya paling rendah, harapan meninggal akibat stroke 2,6 kali pria dan 4,8 kali pada wanita.


Makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi, biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke. Para peneliti menyimpulkan, dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal, bisa diturunkan sampai 40 persen. Batas krisis 400 mg kalium itu mudah sekali Anda penuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja, atau setara dengan lima butir kurma.


Makanan tinggi kalium, menurut Dr. Louis Tobian, Jr., pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS, juga bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang.


Untuk membuktikan hal itu, Dr. Tobian melakukan eksperimen pada dua kelompok tikus yang terserang hipertensi. Satu kelompok tikus diberi diet tinggi kalium dan kelompok lain diet kalium normal. Hasilnya luar biasa. Di antara kelompok tikus yang mendapat asupan kalium tinggi, tak satu pun mengalami perdarahan otak. Sementara 40 persen pada kelompok tikus yang mendapat kalium normal menderita stroke ringan yang dibuktikan dengan adanya perdarahan pada otak.


Dari hasil penelitian itu Dr. Tobian lalu menarik kesimpulan, konsumsi ekstra kalsium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.


Jadi jelas, kurma yang secara tradisional disuguhkan sebagai salah satu hidangan untuk berbuka puasa di Bulan Ramadhan, bukan makanan pembuka puasa yang biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial anti stroke dan anti serangan jantung. Meski demikian, untuk memastikan dampak positif kurma, agaknya masih perlu dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian.


Memiliki aktivitas seperti aspirin 


Selain kalium, yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengandung salisilat. Zat ini dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.


Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi, dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Kecuali itu, menurut Nurfi Afriansyah, staff peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, seperti dikutip Ayahbunda, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos, menurunkan tekanan darah).


Sementara itu Jean Carper lewat bukunya Food, Your Miracle Medicine menyatakan, kurma mempunyai aktivitas seperti aspirin. Kurma kering, katanya, sangat tinggi kandungan salisilat alias aspirin alaminya. Buah ceri, prune, dan kismis kering yang juga kaya akan kalium ikut beruntung karena mereka juga mengandung salisilat.


Orang yang peka dengan aspirin, kalau menyantap makanan mengandung salisilat, akan bereaksi mirip dengan orang minum aspirin. Karena itu, pakar kesehatan yang mendalami alergi biasanya akan mewanti-wanti mereka yang peka terhadap aspirin supaya menjauhi makanan mengandung salisilat, termasuk kurma.


Di lain pihak, para pakar tergugah rasa ingin tahunya terhadap perkembangan bahwa salisilat pada makanan bisa memberikan prestasi yang sama dengan minum aspirin. Memang, ada studi yang membuktikan, aspirin reguler dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per hari) sanggup membantu mencegah serangan jantung dan stroke.


Berdasarkan hal itu, para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat dalam makanan yang dikonsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.


Komposisi gizi


Buah kurma bisa disantap langsung dalam keadaan kering atau segar. Di samping itu, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti aneka produk roti, permen, es krim, selada dan sirup.


Di negeri Arab kurma bahkan mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Buah berbentuk silinder dengan biji beralur tunggal ini biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu.


Nilai gizi utama yang diandalkan memang kandungan karbohidrat sederhananya, alias gulanya, yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar dari sekitar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari).


Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan). Namun, satu varietasnya yang bernama Deglet Noor yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga sebagai gula pasir).

Menurut dr. Anwar El Mufti dari Mesir, seperti dikutip Harian Buana Minggu, kurma mengandung zat gula 70%.


Sebagian besar zat gula yang terdapat di dalamnya sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur.


Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, direktur jenderal British Nutrition Foundation, seperti dikutip Panasea, akan diserap tubuh dalam 20 - 30 menit. Tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45 - 60 menit. Makanya, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat.


Keunggulan kurma lainnya, mengandung berbagai vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin, dan riboflavin dalam jumlah yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat andal. Selain itu, buah ini ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, vitamin B1, asam nikotinat, serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai.


Dalam setiap 100 g kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, tiamin 0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, niasin 2,20 mg, serta kalium 666 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi jantung.


Riboflavin dan niasin, misalnya, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara tiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam bentuk dan memelihara kulit yang sehat. Tiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.


Kurma juga mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium, dan kalsium. Mineral-mineral itu sangat diperlukan oleh tubuh. Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya perdarahan rahim.


Source: Majalah Intisari, no.436 - November 1999

Sabtu, 28 Januari 2012

Sarapan Memang Perlu

BANYAK di antara kita tidak mempedulikan sarapan. Padahal, sarapan sangatlah penting. Alasannya sederhana. Sepanjang malam hingga pagi hari tubuh berpuasa dan tak mendapatkan konsumsi makanan. Selama masa itu terjadi upaya untuk memelihara sumber energi oleh tubuh. Kadar gula darah menjadi rendah sehingga kita kurang energi. Ini tentu tidak sehat.


Nah, agar metabolisme tubuh tetap berjalan mulus, segeralah makan dalam jangka waktu satu jam setelah bangun tidur. Ini disarankan Daniel Kirschenbaum, PhD., guru besar di Northwestern University. Yang menjadi masalah, banyak yang belum tahu cara sarapan terbaik. Termasuk soal menu yang tepat untuk sumber energi sarapan.


Pastikan makanan untuk sarapan berkadar lemak rendah. Makanan rendah lemak berefek positif bagi kesehatan secara keseluruhan, kecepatan pemakaiannya lebih tinggi, meskipun kita mengonsumsi kalori lebih daripada yang dibutuhkan.


Konsumsilah kalori ekstra dari sumber karbohidrat karena tubuh akan cepat membakarnya. Menambahkan 100 kalori ekstra dari lemak, misalnya justru akan membuat sebagian besar (sekitar 97 kalori) tak terbakar dan tersimpan dalam lemak tubuh. Makanan rendah lemak seperti pasta, sayuran, dan buah juga akan membuat vitalitas kita lebih optimal dan untuk beraktivitas sepanjang hari.


Setelah sarapan, makanlah sedikit dengan frekuensi sering. Lima kali makan dalam sehari adalah frekuensi ideal dengan porsi makan siang lebih banyak dari waktu makan lainnya. Sedangkan untuk mengendalikan bobot badan, mengonsumsi makanan ringan pada malam hari merupakan cara terbaik.


Cukupkan kebutuhan lemak baik. Sumbernya a.l. ikan dari laut dalam seperti salmon, tuna segar, dan mackerel; serta sari kacang kedelai. Hindari konsumsi lemak secara berlebihan, terutama lemak jenuh dan sebagian minyak terhidrogenasi, yang bersumber dari beberapa jenis margarin dan snack.


Jangan lupa mengonsumsi teh hijau. Setidaknya, suatu penelitian di Swiss yang dilaporkan tahun 2000, membuktikan teh hijau meningkatkan metabolisme tanpa mempengaruhi kecepatan kerja jantung. Kandungan zat didalamnya juga membakar lemak.


Source: Majalah Intisari, no.429 - April 1999

Rabu, 21 Desember 2011

Keracunan dan Obat Penawarnya

MESKIPUN sudah berhati-hati, tidak jarang kita masih dapat terserang keracunan. Yang paling sering adalah keracunan makanan dan obat-obatan. 


Inilah pertolongan pertama yang sebaiknya dilakukan sebelum penderita di bawa ke dokter atau ke rumah sakit :


1. Keracunan udang.


Usahakan agar penderita muntah, lalu minumkan air kelapa hijau. Supaya cepat muntah, penderita minum telur mentah yang sudah dikocok atau susu sapi mentah.


2. Keracunan daging atau ikan busuk.


Minumlah segelas santan kelapa yang kental. Susul dengan minum air kelapa muda. Dapat juga di tambahkan 20 g kaolin pada air kelapa tersebut.


3. Keracunan Jamur.


Untuk mengobatinya minumkan sebutir telur ayam yang sudah dikocok. Berikan juga santan kental atau air kelapa hijau satu gelas.


4. Keracunan singkong, gadung, atau kara benguk.


Ditanggulangi dengan minum air kelapa hijau yang diberi sedikit garam. Dapat juga dicampur gula kepala.


5. Keracunan makanan busuk.


Misalnya, daging kalengan. Berikan norit dan usahakan agar muntah.


6. Keracunan yodium.


Minumkan larutan tepung beras. Usahakan agar muntah.


7. Keracunan Pestisida.


Minumkan air kelapa hijau yang diberi garam dapur. Usahakan agar muntah dengan cara memasukkan jari bersih ke kerongkongan.


8. Keracunan alkohol.


Usahakan agar muntah, setelah muntah berikan kopi pahit dan kompres kepalanya dengan es.


9. Keracunan aspirin (asetosal).


Berikan susu atau santan kelapa. Usahakan agar muntah.


10. Keracunan obat tidur (valium, veronal).


Minumkan air sebanyak-banyaknya, usahakan agar ia muntah. Berikan norit dan garam Inggris sebagai pencuci perut.


11. Keracunan zat-zat asam (air keras, asam, karbol, dll.)


Minumkan air sebanyak-banyaknya. Jika minum susu, berikan tablet kapur. Cuci perut dengan garam Inggris.


Source: Majalah Intisari, no.384 - Juli 1995

Senin, 28 November 2011

Vitamin A dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia

HATI merupakan sumber utama vitamin A, karena kadarnya mencapai 43.900 SI per 100g. Selain itu, vitamin A banyak juga dalam keju, kuning telur, mentega, dan margarin yang terbuat dari minyak kelapa sawit.


Provitamin A makanan nabati


Sayuran dan buah-buahan pun dapat diandalkan sebagai sumber vitamin A. Cuma, pada bahan nabati zat ini terdapat dalam bentuk karoten alias provitamin A, yang harus diolah dulu oleh tubuh agar siap diserap sebagai vitamin A.


Sayuran yang kaya vitamin A umumnya adalah sayuran daun hijau dan sayuran buah yang warnanya kuning-oranye. Seperti bayam,daun kacang panjang (lembayung), daun ubi jalar, daun melinjo, daun pepaya, daun singkong, daun talas, kangkung, daun katuk, sawi (caisim), dan wortel. Juga dalam ubi jalar merah. Beberapa buah berwarna oranye lumayan kandungan vitamin A-nya, antara lain mangga - khususnya mangga gadung, kesemek, pepaya dan tomat.


Sebagai pelengkap masakan, minyak kelapa sawit tinggi juga kadar vitamin A-nya (60.000 SI per 100g). Begitu pun minyak ikan, mencapai 80.000 SI per 100 g! Sementara kebutuhan tubuh akan vitamin A 1.200 - 2.400 SI per hari untuk bayi dan anak-anak kurang dari 10 tahun, sedangkan bagi dewasa 3.500 - 4.000 SI per hari.


Vitamin A akan lebih mudah diserap tubuh jika bahan makanan bervitamin A dimasak bersama lemak/minyak atau berbahan minyak. Lantaran vitamin A larut dalam lemak/minyak. Seperti ditumis, diberi santan, diurap, dibikin botok (bersama kelapa muda parut). Kalau tidak, bisa juga dengan menyertakan masakan berminyak dalam menu harian. Misalnya, sayur bening bayam dikombinasikan dengan tempe goreng atau oseng-oseng tempe.


Kurang makan sayur dan buah


Ironisnya, prevalensi penderita kekurangan vitamin A justru lebih banyak terdapat didaerah tropis dan subtropis basah daripada kawasan lain. Khususnya di kawasan Asia, tak terkecuali Indonesia, dan Amerika Selatan. Padahal, secara ekologis di daerah tersebut beragam sayuran dan buah-buahan   sumber vitamin A dapat tumbuh dengan baik.


Jadi, masalah sesungguhnya bukan terletak pada ketiadaan bahan makanan sumber vitamin A. Namun lebih pada ketakacuhan masyarakat akan pentingnya menambahkan sayuran lebih banyak pada segunung nasi! Soalnya, semua bahan makanan pokok, baik beras, gandum, jagung putih, maupun ubi-ubian, sangat miskin vitamin A. Lagi pula, berapa banyak sih masyarakat kita yang membiasakan diri menyantap buah segar seusai makan?


Tanda-tanda dini kekurangan vitamin A adalah hilang selera makan, tubuh gampang sekali terserang infeksi, dan terhambatnya pertumbuhan. Kekurangan menahun vitamin A dapat menimbulkan kerusakan pada mata (xeroftalmia). Mula-mula penderita mengalami rabun senja atau buta ayam. Ia tidak mampu melihat dalam keadaan remang-remang, seperti saat petang hari atau ketika berada di dalam rumah yang kurang penerangan.


Jika dibiarkan berlarut-larut, kelopak matanya akan mengering (xerosis), berkerut, berpigmen, dan tampak kotor sehingga kebeningannya berkurang. Bersamaan dengan itu terlihat bercak perak kelabu berbuih di kornea matanya, biasanya disebut bercak Bitot. Sampai tahap ini penyakit akibat kekurangan vitamin masih bisa diobati dengan suplemen vitamin A.


Kalau keadaan gizi penderita payah, misalnya selain kekurangan vitamin A ia pun kekurangan protein, maka kerusakan mata makin serius. Ia pun kekurangan protein, maka kerusakan mata makin serius. Ia akan menderita keratomalasia, kornea matanya melunak! Pemberian suplemen vitamin A tak mungkin lagi bisa menyembuhkan matanya.


DARI MATA SAMPAI TUA

BAYANGKAN! Anak-anak penderita kekurangan Vitamin A bertambah 60.000 setiap tahun. Itulah kenyataan dari hasil survey Depkes dan Helen Keller International tahun 1977. Sementara sepertiganya, sekitar 20.000 anak, menjadi buta. Padahal Indonesia dikenal sebagai negara subur, dimana buah-buahan dan sayur-sayuran melimpah. Andai saja ibu-ibu mau memberikan sayuran setiap hari, kasus-kasus seperti di bawah ini tentu tak akan terjadi.

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Kekurangan Vit. A dapat berakibat langsung pada mata (xerophthalmia), turunnya daya tahan selaput lendir (mucosa) pada usus. Gejala ini mencemaskan, karena rentetannya adalah infeksi selaput pencernaan, infeksi tenggorokan, dan kekurangan gizi. 

Sementara itu, Dr. Bambang Sutrisna MHSC dalam disertasinya menyebutkan, pemberian Vit. A dosis tinggi dapat mencegah kematian dan mengurangi penderitaan penyakit pneumonia (radang paru). Kematian bayi akibat pneumonia terutama terjadi pada kelompok usia dua bulan. Berarti pemberian Vit. A sebanyak 50.000 IU sudah bisa diberikan kepada bayi usia 1 bulan. Bayi dan anak balita yang tidak mendapatkan Vit. A mempunyai resiko meninggal 14,8 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang mendapatkannya secara teratur.

Pneumonia yang tergolong infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), adalah penyebab kematian 150.000 balita setiap tahunnya di Indonesia. "Berarti di Indonesia setiap tiga menit terdapat seorang bayi/balita meninggal karena ISPA/pneumonia," kata Bambang.

KANKER PAYUDARA

Dr. David J. Hunter menyimpulkan, wanita yang setiap hari mengkonsumsi kurang dari 20% makanan yang mengandung Vit. A menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang cukup mengkonsumsi Vit. A. Temuan yang pernah di muat di New England Journal of Medicine mengungkapkan survei kebiasaan makan 80.494 wanita pada tahun 1980. Delapan tahun kemudian, kenyataan yang diperoleh sungguh menakutkan. Di antara mereka, 1.439 orang mengidap kanker payudara. Kemudian mereka dikelompokkan menjadi empat group dalam mengkonsumsi vitamin A. Yang terendah mengkonsumsi Vit. A 6.630 IU per hari, dan yang tertinggi  17.640 IU. Nah, mereka yang mengkonsumsi Vit A. lebih dari 6.630 IU, terbukti lebih kecil kemungkinan terkena kanker payudara 20% lebih tinggi.

ANEMIA

Dr. Djoko Suharno - staf peneliti Puslitbang Gizi, Depkes-Bogor mengadakan penelitian terhadap ibu-ibu hamil. Ia menemukan, kombinasi zat besi dengan Vit. A berkhasiat memerangi anemia - kekurangan sel-sel darah merah atau menurunnya kadar haemoglobin dalam sel darah merah. Ia membuktikan, bila ibu hamil diberi Vit. A saja yang bebas anemi menjadi 35%, diberi zat besi saja yang bebas anemi menjadi 68%, tetapi kalau diberi Vit. A dan besi yang bebas anemi menjadi 92%. Jadi yang paling efektif kalau diberi Vit. A dan zat besi.

AWET MUDA

Dr. Muhilal, Kepala Puslitbang Gizi, Depkes RI - Bogor berpendapat, bila orang banyak mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung beta carotene, ia akan awet muda. Proses menua ini disebabkan oleh rusaknya jaringan tubuh oleh radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh dengan satu atau lebih elektron tanpa pasangan itu sangat reaktif, karena itulah radikal bebas sangat berbahaya. Untuk memusnahkannya, biasanya digunakan antioksidan yang terdapat pada Vit. E, Vit. C dan beta carotene. Selain sayuran hijau dan buah-buahan, makanan kesehatan seperti Spirulina, sangat baik sebagai sumber beta carotene.

UPAYA

Syukurlah, upaya Depkes memberantas kebutaan akibat kekurangan Vit. A dengan memberikan kapsul Vit. A dosis tinggi kepada masyarakat, sukses besar.

Yang paling baik dilakukan adalah menyantap sayuran hijau dan buah-buahan. Namun banyak kebiasaan memasak yang justru menghilangkan Vit. A.

Kini dengan kemajuan ilmu dan teknologi, tak hanya makanan konvensional yang digunakan untuk menanggulangi kekurangan Vit. A. Seperti dikatakan Dr. Muhilal, Spirulina adalah ganggang biru-hijau yang kaya akan berbagai macam vitamin dan mineral. Kandungan provitamin A (beta carotene) sebanyak 23.000 IU per 10 gram. Ini berarti 4 kali lebih tinggi dibanding 1/2 mangkuk wortel dan ubi jalar. Ganggang itu kini diproduksi oleh Jepang dengan nama Hi-Liena.

Source: Majalah Intisari, No.375 - Oktober 1994

Jumat, 21 Oktober 2011

Makanan Pencegah Insomnia

TIDUR jarang dipermasalahkan kecuali bila sudah terganggu. Salah satu gangguan itu ialah insomnia, orang tidak dapat tidur seperti yang di harapkan. Ada tiga tipe insomnia, yaitu sulit masuk tidur, sering bangun tengah malam, atau bangun terlalu dini. Banyak penyebabnya, misalnya bunyi, suhu udara terlalu panas atau dingin, pemakaian bahan pakaian yang merangsang saraf pusat, juga makanan. Yang disoroti kali ini faktor yang berkaitan dengan makanan.


Makan malam terlambat bisa mengganggu proses masuk tidur, terutama bila dalam porsi besar. Saluran pencernaan bekerja keras, perut terasa penuh dan kembung. Apalagi bila mengkonsumsi jumlah protein yang berlebih. Protein berlebih akan meningkatkan produksi hormon norepinefrin dan dopamin yang meningkatkan kesadaran. Yang terjadi, usus bekerja keras disertai rasa kembung dan tingkat sadar yang tinggi. Maka, makanlah minimal dua jam sebelum tidur dengan porsi sedang dan berpatokan pada gizi seimbang.


Jika saat akan tidur muncul rasa panas di ulu hati (heart burn) serta kembung, kurangi pemakaian bumbu dalam makanan, seperti bawang putih dan bumbu lainnya, atau makanan yang menimbulkan gas seperti nangka, durian, sawi. Bahkan pada yang sensitif MSG (penyedap masakan) pun dapat menimbulkan gangguan tidur.


Diet ketat dapat menyebabkan sering bangun ditengah malam karena rasa lapar akibat turunnya kadar gula. Keadaan ini bisa memburuk bila diet yang dipilih termasuk kelompok diet rendah kalori tak seimbang. Diet ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan zat gizi lain. Selain sulit tidur, penderita merasa mudah lelah, tegang, bahkan depresi. Maka, jika ingin berdiet, konsultasilah ke ahlinya.


Insomnia bisa karena alergi terhadap makanan. Bila menimpa anak-anak, akibatnya mereka akan menangis sepanjang malam. Kelompok makanan ini misalnya coklat, putih telur, kacang-kacangan, kerang-kerangan, zat pewarna makanan, susu, atau ragi.


Kebiasaan bangun lalu makan ditengah malam sebenarnya akibat rasa lapar. Kebiasaan yang kronis yang menunjukkan adanya gangguan kesehatan, biasanya gangguan saluran pencernaan, umumnya lambung. Maka, periksakan diri ke dokter. Jika terobati biasanya kebiasaan itu hilang. Namun, diperlukan juga usaha dari diri sendiri untuk tidur tenang sepanjang malam. Jika muncul rasa lapar, minumlah segelas air putih. Lama-kelamaan kebiasaan itu akan hilang. 


Penyebab lain, tapi jarang adalah hipoglikemia saat tidur. Jika sering terjadi, berkonsultasilah dengan dokter. Ini erat kaitannya dengan penyakit kencing manis. Maka, konsumsilah makanan kecil dengan protein sekadarnya, misalnya segelas susu atau dua lembar keju. Protein yang mengenyangkan itu untuk mengatasi sulit tidur, karena proses pembakaran (metabolisme) protein didalam tubuh perlu waktu lama. Sehingga dalam jangka waktu tertentu rasa lapar teratasi.


Insomnia juga dipengaruhi trend serba sibuk. Waktu makan yang sempit membuat orang makan asal-asalan, yang penting perut isi. Akibatnya, kebutuhan akan vitamin, mineral dan zat gizi lain tidak mencukupi. Padahal kekurangan zat-zat tertentu menimbulkan insomnia, misalnya kurang vitamin yang termasuk golongan vitamin B - seperti niasin, B12 (cyanicobalam), inositol, B5 (asam pantotenat), dan folat - juga mineral seperti kalsium, seng dan magnesium. Niasin, misalnya, memperpanjang fase REM (Rapid Eye Movement) saat tidur. Vitamin ini efektif dalam menanggulangi tipe insomnia yang sering bangun di tengah malam.


Niasin banyak terdapat pada jerohan, unggas, kacang-kacangan, susu. Sedangkan vitamin B12 bisa ditemukan pada jerohan, kerang-kerangan. Vitamin B5 banyak terdapat pada ikan, unggas, susu, kacang-kacangan, sayur-sayuran. Sedangkan asam folat terkandung dalam asparagus, brokoli, kembang kol, kol, bit, dsb.


Tak ketinggalan kalsium yang bersifat menenangkan susunan sarat pusat. Selain sulit tidur, kurang kalsium dapat menyebabkan kejang otot. Kalsium banyak terdapat dalam daging, susu, kentang, pisang, buah segar, ikan teri, udang. Seng ada dalam daging, kerang-kerangan, susu, telur, kacang, kedelai, tahu, tempe. Magnesium dikandung dalam kentang, biji-bijian, susu, sayuran hijau, daging, dsb.


Jika insomnia diduga karena satu jenis makanan, hentikanlah mengkonsumsinya selama 1-2 minggu. Jika kesulitan terpecahkan, tetap jangan konsumsi makanan itu selama beberapa lama, lalu coba lagi. Bila kesulitan muncul lagi, hentikan memakannya seumur hidup.


Source: Majalah Intisari, no.410 - September 1997

Minggu, 31 Juli 2011

Anda Pernah Keracunan Makanan ?

Moga-moga tidak, tetapi apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya?

MUNGKIN Anda pernah mulas gara-gara keracunan makanan. Sebagian besar dari kita memang pernah merasakannya. Kalau bisa tentu kita tidak mau mengalaminya, apalagi kalau sampai mesti dirawat di rumah sakit. Lantas apa yang bisa kita lakukan?


Sebetulnya menyiapkan makanan yang aman dimakan sudah mesti dimulai sejak disawah /ladang/kebun, peternakan dan bahkan di laut tempat hasil laut diperoleh. Namun sebagai orang awam, tentu kita tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal ini. Dalam tahap pemasakan dan penyimpanan makananlah kita bisa melakukan tindakan pengamanan.


Seperti semua makhluk hidup, bakteri pada makanan yang menyebabkan kita keracunan membutuhkan persyaratan tertentu untuk bertahan hidup. Mereka butuh makanan, air, udara, kehangatan dan waktu. Kalau salah satu saja dari persyaratan itu kita hilangkan, bakteri akan mati atau paling tidak terhalang pertumbuhannya.




#Makanan dan minuman di bawah ini boleh di kategorikan aman dikonsumsi, apabila sudah mendapat perlakuan seperti yang di sebut di belakangnya :

1. Air : jika telah dididihkan di saring dengan filter yang memenuhi syarat diberi khlor atau dibotolkan di 'pabrik air'.

2. Susu : jika sudah dipasteurisasi, dipanaskan secara ultra-heat, disterilkan atau dimasak. Bahkan dinegara-negara maju pun susu seringkali menimbulkan penyakit .



3. Es Krim : jika campurannya telah dipasteurisasi, cepat-cepat didinginkan dan terus dipertahankan dalam suhu rendah sampai beku.


4. Makanan kaleng : Sebagian besar telah dipanaskan untuk membunuh segala jenis bakteri yang ada. Namun, ada juga yang tidak menjalani proses sampai sejauh itu, sehingga perlu disimpan dalam lemari es.


5. Roti, terigu, selai, madu, acar, buah-buahan dan minyak pada umumnya aman, karena jenis-jenis makanan ini kalau tidak mengandung air tentu airnya sedikit sekali, dan keasamannya terlalu tinggi, sehingga bakteri tak dapat tumbuh.


#Sebaiknya makanan yang paling banyak menimbulkan masalah karena terbuka bagi tumbuhnya bakteri adalah daging mentah maupun matang, masakan dengan bahan dasar daging, sop (atau masakan berkuah banyak), kaldu, telur, susu dan makanan lain yang terbuat dari susu, kepala susu, santan, nasi dan makanan laut.


Banyak daging ayam atau unggas mentah tercemar bakteri Salmonella; kebanyakan daging unggas juga mengandung Clostridium perfringers dan ada pula yang didiami Camplyobacter sp. Mereka ngendon di kulit dan tubuh daging tersebut. Daging merah, terutama yang digiling, mungkin juga tercemar. Kita harus benar-benar memperhatikan agar talenan tempat kita memotong-motong/mencincang daging dibersihkan baik-baik setelah dipakai.


#Sayang, tak semua yang matang itu cukup aman. Bakteri C, perfringens mempunyai spora yang tahan panas dan bisa tetap hidup setelah menjalani berbagai prosedur memasak. Begitu daging semakin dingin, spora-spora bandel ini dengan cepat berkembang biak. Jadi yang paling baik, hidangan semacam ini harus segera dimakan panas-panas atau mendinginkannya dengan cepat (dalam waktu satu setengah jam), kemudian memasukkannya kedalam lemari es sampai kita membutuhkannya lagi untuk dimakan. Bisa juga makanan demikian kita hangatkan terus di atas suhu 60 derajat celcius. Jika perlu dipanaskan lagi, makanan harus mendidih betul.


Menyimpan daging matang dingin juga harus hati-hati (sosis, ham, daging asap).


#Jangan memasukkan makanan yang masih panas dalam jumlah besar kedalam lemari es, karena suhu dan kelembapan di dalam lemari es akan naik, sehingga mencapai zone berbahaya, yang menyempatkan bakteri berkembang biak. Supaya cepat dingin, potong-potong bahan makanan itu menjadi kecil-kecil atau kalau makanan itu berupa cairan, tempatkan di wadah yang lebar dan dangkal. Namun, kita tak boleh terlalu lama membiarkannya.


#Lalap mentah dan buah-buahan yang tidak dapat dikupas harus dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengandung hipoklorit atau disinfectant (pembasmi hama) lain. Makanan seperti ini benar-benar berbahaya, jika berasal dari tanah pertanian yang menggunakan pupuk kotoran manusia, di airi dengan air yang sudah tercemar oleh kotoran manusia atau jika di pasar 'disegarkan' dengan percikan air yang kualitasnya meragukan.


#Jangan menyimpan nasi terlalu lama, dua jam pun sebaiknya jangan, kecuali jika kita bisa menyimpannya dalam suhu yang aman (di bawah 10 derajat celcius atau diatas 60 derajat celcius). Soalnya, biji padi seringkali telah mengandung spora Bacillus cereus. Spora ini tahan panas, setelah dimasak masih tetap hidup, malah didalam nasi yang banyak dan perlahan-lahan mendingin, mereka berkembang biak. Sementara itu timbul racun yang amat tahan panas,yang tidak akan musnah meskipun jika nasi dipanaskan kembali.


#Makanan laut, baik yang yang dimakan mentah-mentah maupun matang seringkali menyebabkan orang keracunan. Simpanlah udang dan kepiting matang beku di dalam lemari es sampai dibutuhkan.


#Tidak seperti yang dipercaya banyak orang, ramuan dan bumbu-bumbu tidak dapat memusnahkan bakteri didalam makanan. Malah kebanyakan membawa bakteri, terutama dalam bentuk spora, sehingga hidangan semakin tercemar. Jadi bumbu-bumbu harus dibubuhkan ketika makanan matang, malah bisa mencemari makanan yang tadinya sudah bebas bakteri. Makanan begini jika tidak segera dimakan bisa berbahaya.


#Anak-anak balita paling mudah keracunan makanan. Jadi, sebaiknya makanan bayi kita siapkan tidak terlalu lama sebelum disuapkan, kecuali jika makanan itu langsung disimpan di lemari es. Makanan untuk orang-orang jompo dan wanita hamil pun harus dipersiapkan dengan lebih hati-hati.


SUMBER BAKTERI DI DAPUR

Bakteri                              Sumber

Salmonella                     Bahan makanan mentah dari sumber hewani, 
                                    misalnya daging, susu, telur.

Clostridium perfringens    Daging mentah, sayur-sayuran, makanan yang
                                    dikeringkan, ramuan, bumbu-bumbu.

Staphylococus aureus      Hidung, tenggorokan dan kulit manusia, luka-luka
                                    yang belum suci hama, susu mentah.

Clostridium botulinum     Ikan dan jenis makanan laut lain yang mentah
                                   difermentasi atau dimasak setengah matang; daging
                                   dan sayur-sayuran yang diawetkan sendiri.

Bacillus cereus              Biji-bijian padi, gandum dan semacamnya, daging
                                   matang, makanan kering, ramuan dan bumbu.

Vibrio parahaemoly        Makanan laut baik matang maupun mentah; ikan,
                                  udang, kepiting dan kerang-kerangan lain.

Escheria coli                 Makanan mentah berasal dari sumber hewani; daging,
                                  susu dengan segala produknya (misal keju), sayuran
                                  mentah.

Campylobacter             Susu mentah, daging ayam dan unggas lain.


Source : Majalah Intisari, No.289 Agustus 1987 

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes