PADA orang berusia pertengahan ke atas munculnya penyakit kencing manis (diabetes mellitus) sering kali tanpa gejala yang nyata. Hingga mereka sendiri kurang menyadari. Penyebabnya adalah kurangnya produksi hormon insulin dari kelenjar perut.
Mereka baru menyadari dirinya terkena diabetes setelah timbul komplikasi pada mata, ginjal, jantung, atau saraf. Namun, mengingat semua komplikasi itu berbahaya dan tidak ada obatnya, maka diabetes harus ditanggulangi sedini mungkin.
Ada empat langkah pengendalian diabetes. Meliputi olahraga atau kegiatan fisik yang memadai, diet khusus, minum obat-obatan, dan - kalau memang diperlukan - penyuntikan insulin. Dalam hal diet untuk penyakit kencing manis dikenal adanya diet 3J, yang merupakan diet kalori seimbang.
Dalam diet ini ditekankan pentingnya mengontrol jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh maupun jumlah kalori makanan yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, jadwal makan dan jenis makanan pun wajib mendapatkan perhatian saksama. Jadi, 3J itu sesungguhnya merupakan kependekan dari jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan.
Menghitung Jumlah Kalori
Penderita yang berberat badan normal, sehingga tidak perlu lagi harus menurunkan berat badannya, kebutuhan kalorinya dalam seharu mudah dihitung. Caranya, berat badan dikalikan dengan 30. Sebagai contoh, seseorang yang berberat badan 50 kg kebutuhan kalorinya dalam sehari adalah 1.500 kalori. Yang diperoleh dari 50 x 30.
Kalau yang bersangkutan suatu hari berolahraga, maka kebutuhan kalorinya pada hari itu ditambah kira-kira 300-an kalori. Bergantung pada jenis olahraga yang dilakukannya.
Olahraga jalan kaki dengan kecepatan normal sejam mengeluarkan 240 kalori. Kalau bersepeda santai (kecepatan 8,5 km per jam) kalori yang dikeluarkan sebanyak 180 kalori. Sementara kalori yang terpakai untuk berenang selama 1 jam adalah 360 kalori. Main tenis selama sejam membakar 330 kalori.
Kalau berat badan berlebihan, ada baiknya melakukan diet seimbang rendah kalori. Jumlah kalori makanan haruslah lebih rendah dari yang sesungguhnya dibutuhkan tubuh. Sayang, untuk menghitungnya agak rumit dan membingungkan kalau harus dilakukan sendiri.
Selanjutnya, kebutuhan kalori sehari itu dijabarkan dalam hitungan kalori yang di sumbangkan oleh makanan yang kita santap. Hanya saja, untuk menghitungnya diperlukan daftar komposisi bahan makanan dan daftar bahan makanan penukar.
Belum lagi adanya pengaruh faktor lain terhadap kebutuhan kalori. Seperti usia penderita, jenis kelamin, ada tidaknya demam atau penyakit lain yang bisa menaikkan kebutuhan kalori, berat-ringannya pekerjaan, dan kondisi fisiologis penderita, misalnya sedang hamil atau menyusui.
Tentu saja, jauh lebih baik kalau untuk urusan makan ini penderita mendatangi ahli gizi. Misalnya di rumah sakit. Untuk berkonsultasi dan meminta susunan menu yang sudah dihitung jumlah kalorinya.
Jadwal makan dan Jenis Makanan
Pengidap diabetes dianjurkan makan lebih sering dengan porsi secukupnya, sehingga jumlah masukan kalorinya merata untuk sepanjang hari. Bukan lagi dengan makan berat tiga kali seperti lazimnya orang sehat. Agar beban kerja tubuh tidak terlalu berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.
Selain, jadwal makan utama pagi, siang, dan malam hari, penderita dianjurkan untuk makan ringan di sela-sela waktu itu. Selang waktunya kira-kira 3 jam. Yakni pada pukul 07.00, 13.00 dan 19.00 makan utama, sedangkan pukul 10.00, 16.00 dan 22.00 diisi dengan makan ringan.
Agar lebih mudah memilih jenis makanan dan menyusun menu, sebaiknya ingat kembali penggolongan bahan makanan. Secara umum, makanan digolongkan atas makanan pokok (nasi, jagung, kentang, roti), lauk hewani (daging, telur, ikan), lauk nabati (tahu, tempe), sayuran dan buah-buahan. Selain itu, masih susu dan minyak untuk memasak atau menggoreng.
Bahan makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur sebaiknya dibatasi. Begitu juga dengan makanan lain yang kaya karbohidrat dan/atau lemak.Seperti ham, sosis, cake, coklat, abon, dendeng, makanan gorengan.
Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga, seperti wortel, buncis, bayam, caisim, bisa dikonsumsi dalam jumlah agak banyak. Begitu juga dengan buah-buahan segar macam nangka, durian, sawo, pisang mas.
Gula Diet
Penderita diabetes sebenarnya tidak usah merasa terganggu karena adanya pembatasan makanan. Sekarang ini sudah cukup banyak produk diet bagi para pengidap diabetes. Di antaranya gula diet dan makanan diet.
Ada dua macam gula diet. Salah satunya, gula berkalori tapi tidak menaikkan kadar gula darah, seperti fruktosa dan gula jagung. Satu lagi, gula yang sama sekali tidak mengandung kalori, seperti sakarin, aspartam. Gula diet pertama khusus untuk penderita yang berberat badan normal atau kurang, sedangkan gula jenis kedua untuk pengidap diabetes yang gemuk.
Di samping gula diet, di pasaran juga telah beredar produk-produk makanan dan minuman olahan khusus bagi penderita diabetes. Seperti kecap manis, selai, sirup, soft drink, cookies. Cuma sayangnya, harganya lebih mahal!
Source: Majalah Intisari, no.354 - Januari 1993
1 comments:
saya tidak sependapat dengan"Diabetes penyakit seumur hidup " sebab sewaktu dia anak-anak sampai muda belum diabetes...hehehe
Posting Komentar