Selasa, 17 Januari 2012

Putih Coklatnya Cangkang Telur

Selasa, Januari 17, 2012

Blogvision Pos

JAUH berbeda dengan beberapa puluh tahun yang lalu, sekarang telur bisa diperoleh dengan mudah dan murah. Jenisnya pun beragam, mulai dari telur ayam, bebek dan juga telur puyuh.

Nah, kalau harus membeli telur ayam, cangkang macam apa yang kita pilih? Memang, warna telur ayam macam-macam. Dari yang putih pucat, krem, coklat susu muda, hingga coklat susu tua. Warna ini muncul dari pigmen di lapisan luar cangkang dan tergantung pada jenis ayamnya.

Pengamatan menunjukkan bahwa masyarakat AS cenderung memilih yang bercangkang putih. Maka ayam leghorn putih jengger tunggal yang menghasilkan telur cangkang putih menjadi pilihan banyak peternak ayam di sana. Selain itu, leghorn punya kelebihan: lebih cepat dewasa dibandingkan dengan jenis lainnya, makanannya tidak boros, bentuk tubuhnya relatif kecil (sehingga menghemat kandang), tahan terhadap berbagai cuaca, dan yang terpenting, lebih banyak menghasilkan telur. Sebaliknya, orang Inggris cenderung telur bercangkang coklat, seperti juga banyak orang Indonesia. Telur ini akan dihasilkan ayam jenis Rhode Island Red, New Hamphsire, dan Plymouth Rock.

Tes sederhana untuk menentukan warna cangkangnya adalah melihat cuping telinganya. Jika warnanya putih, ayam akan menghasilkan telur berwarna putih. Sedangkan bila merah, telur yang dihasilkannya coklat.

Meskipun banyak orang yang nampaknya takut mencoba telur coklat, telur ini sesungguhnya tidak lebih baik ataupun kurang bergizi dibandingkan dengan yang bercangkang putih.

Kuning telur pun memiliki beragam warna, penyebabnya bukan faktor keturunan melainkan jenis makanannya. Kuning telur sangat dipengaruhi oleh pigmen dalam makanan ayam. Jika ayam betina mempunyai banyak pigmen nabati oranye-kuning atau xantophylls, maka pigmen ini akan tersimpan di dalam kuning telur. Ayam dengan makanan campuran jagung kuning berwarna standar. Sedangkan ayam babon yang diberi makan gandum akan menghasilkan kuning telur pucat. Apabila didiet makanan yang tak berwarna, seperti jagung putih, kuning telurnya pun akan putih tak berwarna. Untuk alasan keindahan saja, maka peternak ayam menghindari memberi makanan diet tak berwarna, karena konsumen menyukai telur dengan kuning yang mencolok.

Source: Majalah Intisari, no.373 - Agustus 1994