ANDA tidak perlu cemas kalau rambut dikepala setiap hari ada saja yang rontok. Itu lumrah. Siklus hidup sehelai rambut memang begitu: ia tumbuh, istirahat, dan rontoknya silih berganti, tidak bersamaan. Masa pertumbuhannya bervariasi 2 - 6 bulan; Bahkan konon ada yang sampai 25 tahun. Waktu istirahatnya 2 - 3 bulan, habis itu lalu rontok; biasanya berlangsung terus-menerus selama 3 - 4 bulan. Rambut menjadi rontok karena pada folikel rambut (foliculus pili) yang masih bisa aktif, tumbuh dan rontoknya silih berganti, tidak bersamaan. Masa pertumbuhannya bervariasi 2 - 6 bulan; bahkan konon ada yang sampai 25 tahun. Waktu istirahatnya 2 - 3 bulan, habis itu lalu rontok; biasanya berlangsung terus-menerus selama 3 - 4 bulan. Rambut menjadi rontok karena pada folikel rambut (foliculus pili) yang masih bisa aktif, tumbuh rambut baru. Kecepatan tumbuhnya rata 0,3 mm per hari atau sekitar 1 cm per bulan (ada yang menyebutkan 1,25 - 2,5 cm per bulan). Rambut di kepala berangsur-angsur tebal kembali dalam jangka 6 bulan.
Pada siklus yang wajar, 2% - 5% dari rambut kepala orang dewasa menjalani masa istirahat. Tapi menurut ahli rambut David Salinger dari Australia, dalam suatu artikel di Majalah WellBeing, rambut yang sedang istirahat atau berhenti tumbuh sekitar 15%.
Masih dianggap wajar kalau yang rontok hanya 30 - 100 helai per hari dari sekitar 150.000 folikel rambut. Menurut lembaga kosmetik pemerintah AS, dari seluruh kasus kerontokan normal atau sementara, 90% akan membaik kembali. Begitu pun kalau mengalami kerontokan sementara akibat stress, keadaan sakit (bersalin, operasi, demam atau panas tinggi sampai 39,5 derajat Celcius), kekurangan zat makanan, menjalani diet ketat (rendah kalori, rendah protein), mengkonsumsi obat tertentu, berhenti makan obat atau ganti obat lain (semisal, pil KB).
Dari sifatnya, kerontokan memang ada dua macam; rontok sementara dan rontok permanen. Dikatakan permanen, kalau kerontokan itu sampai ke akar-akarnya, sebaliknya rontok sementara, tidak.
Bila yang rontok lebih dari 100 helai, itu sudah termasuk berlebihan (istilahnya telogen effluvium atau diffuse hair loss).
Apalagi bila sampai berlangsung lama, 3 - 4 bulan misalnya. Perlu diingat-ingat kembali apa yang terjadi pada Anda 2 - 4 bulan sebelum kerontokan terjadi. Apakah Anda habis melahirkan, operasi atau demam? Apakah berhenti makan obat anti-hamil? Kalau penyebabnya tidak juga ketemu, Anda disarankan segera berkonsultasi kepada ahlinya.
Frances Sheridan Goulart, penulis Super Healing Foods memberikan cara praktis untuk menilai rambut rontok normal atau berlebihan. Caranya, selama dua minggu, rambut disisir dua kali sehari pada jam yang sama. Setiap hari rambut yang tanggal dikumpulkan, dihitung, dan dimasukkan dalam amplop berbeda. Kalau rata-rata rontoknya lebih dari 100 helai sehari, disarankan segera berkonsultasi dengan ahli kesehatan rambut, ahli kecantikan, atau dokter.
Jangan sampai "lapar"
Kerontokan rambut yang berlebihan sebenarnya bisa menjadi barometer kesehatan Anda. Secara umum, rambut yang rontok itu akibat reaksi terhadap gangguan dalam tubuh. Gangguan itu bermacam-macam, bisa bersifat sementara atau serius. Menurut ahli kulit Michael Kalman, M.D., dari Mount Sinai School of Medicine, gangguan itu bisa karena tubuh kurang sehat; misalnya menderita rhematoid arthritis, flu, penyakit infeksi lain, hormon tiroid berlebihan atau sebaliknya sangat berkekurangan.
Di samping itu pengelolaan rambut yang kurang tepat bisa juga menyebabkan kerontokan dan mengurangi jumlah rambut. Misalnya keramas, menyisir atau menyikat rambut dengan cara yang kasar dan berlebihan.
Garukan jerami - apalagi yang berkuku panjang - sewaktu keramas akan merontokan rambut lebih banyak; terutama yang sedang dalam masa istirahat. Berapa kali pun Anda keramas dalam seminggu, jumlah rambut yang rontok akan sama. Makanya bagi yang sedang diserang kerontokan rambut jangan takut bersampo.
Memang tidak ada aturan yang menyatakan secara persis, berapa kali dalam seminggu rambut harus dikeramasi dengan sampo. Patokannya, rambut yang berminyak perlu lebih sering dicuci daripada rambut kering; kira-kira dua atau tiga kali seminggu. Untuk rambut yang sangat kering sebaiknya jangan dikeramasi lebih dari sekali dalam seminggu.
Menyisir atau menyikat rambut memang tidak boleh sembarangan. Kalau berlebihan, selain bikin rontok bisa menyebabkan ujung rambut terbelah. Sebaiknya hindari juga menyisir rambut pada saat masih basah. Rambut yang basah sangat rapuh.
Rambut rontok, atau menipis dapat pula disebabkan oleh stress. Ketegangan fisik atau psikis menyebabkan rambut yang berhenti tumbuh (istirahat) meningkat sekitar 10 persen. Bila stress bisa teratasi, rambut kembali normal.
Defisiensi (kekurangan) asam lemak essensial, dan rendahnya daya serap usus menjadi penyebab rambut rontok. Defisiensi ini ditandai dengan kulit kepala dan alis memerah serta mengelupas. Perut kembung, bersendawa, mual, akibat kebanyakan gas dalam perut, atau diare merupakan indikasi usus tak dapat menyerap zat makanan dengan baik. Hal ini bisa karena mengkonsumsi banyak makanan berbahan tepung saat kondisi stress atau makan terlalu cepat. Bisa juga karena produksi asam perut atau enzim pankreas kurang, tidak seimbangnya organisme dalam perut, atau makanan berserat terlalu tinggi.
Biang keladi lain, menurut Lembaga Diet Amerika, karena diet rendah kalori, rendah protein, dan hanya mengkonsumsi makanan sumber protein dalam jumlah cukup sering menderita defisiensi protein, yang selanjutnya dapat mengakibatkan kerontokan. Diet jauh bawah 1.000 kalori sehari, bila berlarut-larut akan menyebabkan rambut "kelaparan".
Selain mineral besi, defisiensi seng, kalsium, magnesium, dan krom, paling umum menyebabkan kerontokan rambut. Demikian juga defisiensi vitamin B12 dan folic acid. Rontok karena kekurangan vitamin B12, pengobatannya bisa dengan mengkonsumsi vitamin B12. Vitamin B kompleks terdapat dalam buah dan sayuran. Kalau itu akibat defisiensi mineral (besi, seng, dll.), Anda mesti mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral tersebut, atau makanan suplemennya.
Sementara tingginya kadar tembaga pun mengundang masalah. Bila kadar tembaga dalam tubuh meningkat, kadar seng jadi menurun. Akibatnya, rambut menjadi kering dan mudah rontok.
Obat-obatan pemicu kerontokan sementara, menurut Asosiasi Nutrisi Makanan Nasional (NNFA) AS, meliputi obat untuk penyakit jantung, antiradang sendi, dan antidepresi. Antikolesterol dan antirematik diduga juga menjadi penyebab. Bila kasus ini yang dihadapi, perlu pergi ke dokter minta dosis yang lebih rendah.
Hormon juga dominan
Kerontokan permanen umumnya disebabkan oleh kekurangan mineral, anemia, dan ketidakseimbangan hormon endokrin (seperti tiroid, paratiroid, dll.). Hormon endokrin berlebihan atau sangat kurang akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Gejalanya akan tercemin pada rambut; pertumbuhan, tekstur, dan kerontokan.
Kurangnya produksi hormon tiroid (hypothyroidsm) menyebabkan rambut rontok, rambut pecah-pecah dan kuku rapuh, kulit kering, lesu, lambat bicara, berat badan bertambah, dan alis bagian luar tanggal. Kalau produksinya berlebihan (hyperthyroidism) pun akan menyebabkan kerontokan, di samping kulit berminyak, berat badan turun, selera makan meningkat, hiperaktif, keluar keringat berlebihan, jantung berdenyut cepat, merasa kepanasan, dan mata "menonjol".
Demikian pula jika produksi hormon paratiroid kurang, rambut akan rontok. Gejala lain, pembentukan pigmen kulit berlebihan dan kejang otot. Metabolisme kalsium dan fosfor dalam tubuh juga diatur oleh hormon ini.
Hormon glukokortoid (dari kelenjar adrenal) berlebihan juga berakibat rambut rontok, berat badan naik, tumbuh rambut wajah berlebihan, dan produksi kelenjar minyak meningkat. Gejala ini disebut "sindrom Cushing". Kelenjar adrenal kurang aktif pun menyebabkan kerontokan rambut kepala dan bulu ketiak, berat badan turun, kulit berbecak-bercak hitam, dan anemia. Ini disebut "penyakit Addison".
Produksi hormon insulin yang kurang oleh kelenjar pankreas akan menimbulkan tingginya kadar gula darah (diabetes mellitus), dengan salah satu gejalanya rambut rontok. Sebaliknya, produksi insulin berlebihan menyebabkan kadar gula darah sangat rendah (hypoglycamia). Akibatnya, rambut rontok, tapi masih bisa dikontrol dengan menu makanan dan mineral (krom dan seng) yang tepat.
Dari semua jenis hormon, hanya insulin bersifat menekan kadar gula darah. Stress meningkatkan produksi beberapa hormon, sehingga kadar gula darah pun meningkat. Hormon tersebut antara lain, hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofise, hormon tiroksin dari kelenjar tiroid, hormon adrenalin dan glukokortikoid dari kelenjar adrenal, dan hormon polipeptida dari pulau Langerhans pada pankreas. Kalau stressnya lama, produksi hormon tersebut malahan berkurang, dan kadar gula darah turun. Kedua ketidakseimbangan itu sama-sama menyebabkan kerontokan rambut.
Hati juga ikut ambil bagian dalam mengatur kadar gula darah. Saat tubuh perlu menaikkan kadar gula darah, hati akan melepaskan glikogen ke dalam darah. Penyakit hepatitis dan sirosis hati juga mempengaruhi ketidakseimbangan kadar gula gula darah, yang berakibat rambut rontok.
Pada wanita, ketidakberesan indung telur dapat menyebabkan produksi hormon androgen berlebihan. Akibatnya, memunculkan sifat seks sekunder laki-laki: tumbuhnya rambut wajah berlebihan, resesi rambut kepala, dan menipisnya rambut pada bagian depan atau atas kepala.
Anemia bisa karena kekurangan zat besi dalam makanan, atau kehamilan, menstruasi berat dan kehilangan darah kronis. Meski tidak sampai menimbulkan anemia, rendahnya kadar zat besi dapat mengakibatkan rambut rontok, rambut kering, dan berwarna lebih terang.
Rawat dan kasih makan
Frances Sheridan Goulart memberikan petunjuk merawat rambut. Sebelum tidur, rambut diolesi conditioner, disisir sampai tuntas, kemudian kenakan topi plastik, dan esok hari di keramasi. Samphoo perlu dikurangi, dan sebaliknya perbanyak conditioner. Pemakaian Shampoo berlebihan bisa menyebabkan rambut stress dan mudah rontok. Sedangkan conditioner akan melapisi batang rambut dan menambah ketebalan. Rambut yang mulai menipis perlu dipotong.
Memperbaiki menu makanan lebih baik ketimbang mencemaskan rambut yang rontok. Menurut Asosiasi Ahli Kosmetik dan Tata Rambut Nasional AS, rambut perlu diberi "makan" setiap hari. Menu "penumbuh rambut" itu meliputi makanan kaya vitamin A, B kompleks, E, dan zat besi. Juga sumber protein nabati; kacang buncis, biji-bijian, dan makanan dari kedelai (tahu dan tempe). Konsumsilah buah segar dan sayuran hijau, seperti selada, bayam, kangkung, lobak, dsb. Boleh juga sayuran segar, di kukus ringan.
Biji-bijian, misalnya sereal, dikonsumsi dua kali sehari, ditambah 6 - 8 gelas air putih sehari. Hindari susu berlemak tinggi, roti dari gandum putih, makanan gorengan, keju berlemak tinggi, coklat dan garam atau makanan asin karena dapat merusak kesehatan rambut. Menu makanan seimbang dan bervariasi akan nampak pengaruhnya pada rambut dalam 6 minggu. Rambut tidak sehat berkaitan dengan tingginya kadar hormon androgen dan kolesterol, jamur dan kacang-kacangan (miju-miju, buncis, kacang polong, dan kedelai) perlu dimasukkan dalam daftar menu.
Hindarkan anoreksia karbohidrat, yang menurut ahli kesehatan rambut Philip Kingsley, banyak mengintai anak muda. Penyebabnya karena kurang mengkonsumsi makanan biji-bijian, buah dan sayuran segar. Folkel rambut sangat sensitif terhadap defisiensi karbohidrat. Bila berlarut-larut menyebabkan siklus rambut terganggu, rambut kurang berkilau dan kurang kuat, lalu akhirnya rontok.
Bawang putih, kaya mineral untuk pertumbuhan rambut, seperti zat besi dan seng, dan dapat memperbaiki penyerapan vitamin A, B kompleks. "Tiga puluh menit memijat-mijatkan irisan umbi bawang putih pada kulit kepala," kata Jeanne Rose, ahli tanaman obat.
Perlakuan lain yang dapat merusak rambut, mem-blow dengan menggunakan alat pengering rambut yang amat panas, mengenakan penggulung rambut terlalu kencang dan pita elastis atau topi, mengepang dan mengeriting rambut dengan gelombang panas. Dewan Tata Rambut AS menasihatkan, sekali-sekali perlu melepaskan kebiasaan itu agar rambut bisa "istirahat dari siksaan". Kalaupun terpaksa, gunakan alat pengering dengan suhu rendah, dan hindari perlakuan rambut tidak rusak dan rontok.
Source: Majalah Intisari, No.397 - Agustus 1996
0 comments:
Posting Komentar