Sejak kota itu berhasil mengatasi polusi yang mengotori air laut dipelabuhan, kehidupan laut kembali normal. Binatang laut yang tadinya tidak dapat hidup disana, sekarang berkembang biak.
Namun air laut yang bersih itu juga memungkinkan berkembangnya sejenis cacing atau ulat laut yang menimbulkan kerugian jutaan dolar bagi Kota New York. Soalnya, cacing atau ulat laut ini telah menggerogoti dan menghancurkan tiang-tiang penyangga dermaga yang berada di sekeliling kota. Tiang-tiang yang terbuat dari kayu itu rupanya merupakan sasaran ulat atau cacing laut, sehingga mengancam keselamatan orang yang berada diatas kapal yang ditambatkan di sana.
Dua jenis ulat laut yang ada disana adalah gribbles dan ulat kapal. Gribbles berukuran kira-kira 0,5 cm. Ia memakan kayu dari luar, sehingga pada suatu saat dermaga bisa patah di bagian tengahnya. Sedangkan ulat kapal yang panjangnya 6 cm dan berdiameter 2 cm, bisa membuat lubang pada kayu dan merusak dari dalam. Dalam tempo setahun, ulat ini bisa membuat tiang kayu bergaris tengah 30 cm menjadi rapuh.
Kalau dipikir-pikir memang sangat membingungkan. Disatu pihak, kita membenci air kotor, tetapi di pihak lain air bersih justru dapat merugikan.
Source: Majalah Intisari, no.393 - April 1996
2 comments:
hehehe ... jadi bingung juga ya ...
Yang pasti, kalau air laut bersih dan bening, sewaktu mancing jarang dapat ikan.
Posting Komentar