CUACA musim gugur pada 8 November di Kota Wurzburg, Jerman 116 tahun lalu memang sedang tidak cerah. Suhu udara sangat dingin. Angin bertiup kencang dan turun salju lebat seharian. Namun justru dihari itulah Wilhem Conrad Rontgen, seorang profesor pimpinan Institute Kimia Fisik Universitas Wurzburg, sedang terheran-heran dengan hasil percobaannya. Di ruang laboratorium yang sengaja dibuat gelap, dia saat itu lagi asyik "bermain-main" dengan suatu alat listrik yang dilengkapi tabung-tabung gelas penghasil suatu sinar.
Dalam percobaan hari itu rontgen membungkus tabung penghasil sinar itu dengan lembaran kertas-kertas hitam tidak tembus cahaya. Setelah alat tersebut dialiri listrik, tiba-tiba saja kristal barium plantinsianat yang kebetulan terletak di atas meja dekat tabung itu tampak bercahaya. Inilah yang membuat dia terheran-heran.
Wilhem Conrad Rontgen |
Tertarik akan fenomena sinar ini, rontgen kemudian mengambil kertas,yang lalu diletakkan berdiri di antara tabung dan kristal. Maksudnya untuk mengalang-alangi pancaran sinar yang diduga keluar dari tabung menuju kristal. Lagi-lagi dia heran, karena kristal ini masih tetap bercahaya. Karena penasaran, diambilnyalah berganti-gantian buku setebal 1.000 halaman, kaleng , lalu kayu untuk menggantikan posisi kertas itu. Kristal pun masih bercahaya.
Ini berarti sinar "X" itu dapat menembus benda-benda itu. Dia lalu menggeser letak kristal itu sedikit demi sedikit. Ternyata sampai dengan jarak 2m dari tabung, kristal itu pun masih menyala. Kemudian dia mencoba mengenakan tangannya sendiri pada sinar tersebut. Hasilnya benar-benar mengejutkan. Dengan bantuan film dia memperoleh gambar tulang tangannya.
Sampai beberapa hari setelah itu, dia terus penasaran dan mengembangkan cara baru untuk memperbaiki penampilan gambar foto yang dihasilkan. Akhirnya, pada 22 Desember 1895, Rontgen memfoto tangan istrinya sendiri, Anna Bertha. Walhasil, gambar relief tulang tangan kiri istrinya terlihat dengan jelas.
Enam hari setelah itu, rontgen menyerahkan makalahnya kepada senat universitas,yang berisi tulisan tentang apa yang diamatinya. Walau dalam suasana liburan Natal, pegawai percetakan bekerja lembur untuk menggandakan makalah ini. Tiga hari kemudian disebarluaskan dalam berbagai bahasa.
Barulah pada 23 Januari 1896, rontgen memberikan ceramah tentang penemuannya di hadapan para ilmuwan. Seusai ceramah dilakukan pula peragaan untuk pengambilan foto tangan prof. Albert von Kolliker, seorang ahli anatomi. Hasilnya benar-benar menakjubkan para peserta.
0 comments:
Posting Komentar