Berikut ini beberapa kiat yang bisa jadi pegangan:
1. Hendaklah bersikap empati, yaitu mampu menempatkan diri dalam situasi orang lain.
3. Disiplin dalam mendengar. Mau dan mampu memberi tanggapan yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
4. Tunjukkan perhatian dan minat mendengarkan. Caranya dengan memperlihatkan posisi tubuh yang santai. Arahkan pandangan mata ke pembicara sambil dibarengi ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan pembicara. Tunjukkan sikap bersahabat, seperti melontarkan senyum. Tak lupa gunakan anggukan kepala sebagai tanda penghargaan atau rasa tertarik.
5. Memberi semangat pada orang lain untuk berbicara dan memberi ekspresi lanjutan untuk tetap membuat orang lain berbicara.
Source: Majalah Intisari, no.407- Juni 1997
4. Tunjukkan perhatian dan minat mendengarkan. Caranya dengan memperlihatkan posisi tubuh yang santai. Arahkan pandangan mata ke pembicara sambil dibarengi ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan pembicara. Tunjukkan sikap bersahabat, seperti melontarkan senyum. Tak lupa gunakan anggukan kepala sebagai tanda penghargaan atau rasa tertarik.
5. Memberi semangat pada orang lain untuk berbicara dan memberi ekspresi lanjutan untuk tetap membuat orang lain berbicara.
Source: Majalah Intisari, no.407- Juni 1997
3 comments:
menciptakan iklim emosi, mungkin yang suka lepas kontrol kali ya, sehingga kekerasan cenderung jadi jalan keluar, sungguh ;)
seorang pendengar yang baik adalah salah satu komponen supaya orang sukses dalam komunikasi dua arah
Seperti kata ustadz saya, manusia diberi dua telinga dan satu mulut supaya lebih banyak mendengar daripada berbicara. :) Banyak mendengar bisa membuat kita mengerti orang lain. Always listening, always understanding, seperti moto tempat saya bekerja. :D
Posting Komentar