Minggu, 26 Februari 2012

Buku Harian Anak Korban Perang Bosnia (BAGIAN 2)

Diantara teman-temanku dan bahkan di dalam keluargaku sendiri, terdapat juga orang Serbia, Kroasia, atau orang Muslim.

Namun sekarang politik mulai campur tangan. Dia mulai menandai dengan huruf "S" bagi orang Serbia, "M" bagi orang Muslim, dan "K" bagi orang Kroatia, yang tujuannya ingin memecah belah mereka. Untuk melaksanakan niat-nya itu, politik tersebut telah memilih menggunakan pensil peperangan yang hanya mengenal kesengsaraan dan kematian.

Mengapa politik membuat kami tak bahagia, memecah belah kami, pada saat kami sendiri mengetahui siapakah yang baik dan siapa yang jahat?

Kami bergaul dan berbaur dengan orang-orang yang baik, dan bukan orang-orang yang jahat. Diantara mereka yang baik itu, orang Serbia, orang Krotia, dan juga orang Muslim, seperti banyak juga diantara mereka itu yang jahat.

Aku benar-benar tak bisa memahami keadaan ini. Mungkin karena aku masih terlalu muda, dan politik itu dijalankan "orang-orang dewasa".

Namun aku berpikir, orang-orang muda seperti kami ini akan bisa melakukan politik itu dengan lebih baik, dibandingkan dengan orang-orang dewasa itu. Sebab sudah jelas kami tak akan memilih peperangan.


KAMIS, 3/12/1992.


Mimmy Sayang, hari ini hari Ulang Tahunku. Ulang Tahun pertamaku dalam masa perang, 12 tahun! Selamat Berulang Tahun kepadaku.

Hari ini dimulai dengan ciuman-ciuman dan ucapan-ucapan selamat. Pertama-tama ibu dan ayah, kemudian menyusul yang lain-lainnya. Ibu dan ayah menghadiahiku 3 buah kotak rias Cina ... dan isinya bunga!

Seperti hari-hari sebelumnya, listrik tetap mati, Bibi Melica datang bersama keluarganya (Kenan, Naida, dan Nihad) dan memberiku hadiah sebuah buku. Tetangga kami berkumpul pada malam harinya.

Aku mendapat hadiah dari mereka berupa permen coklat, vitamin, sabun berbentuk jantung (kecil berwarna jingga), gantungan kunci dengan foto Maja dan Bojana, sepasang anting dari batu asal Siprus dan sebuah cincin perak.

Suasananya terasa sangat menyenangkan, namun ada satu hal yang hilang. Namanya Perdamaian.

KAMIS, 8/4/1993.


Mimmy Sayang, kabar yang lebih buruk dan menyedihkan hari ini. Cicko, burung kenari piaraan kami, yang kami sayangi itu mati. Dia langsung tergeletak dengan begitu saja. Dia tak nampak sakit sebelumnya. Kematiannya itu datang dengan begitu tiba-tiba.

Biasanya dia rajin berkicau. Namun sekarang dia tak akan bisa berkicau lagi. Dia mati, mungkin sudah tak tahan dengan tekanan suasana peperangan, Cicko sudah tak ada lagi.

SELASA, 1/6/1993.


Mimmy Sayang, kemarin aku baru saja tertimpa bencana, tiap hari ini aku berharap segalanya akan menjadi lebih baik. Biar kuceritakan padamu, sarapan pagi, makan siang, begitu pula makan malam kami semuanya tak dimasak, sebab aliran gas mati sejak kemarin. Padahal listrik juga mati.

Bencana! Oh, Mimmy, aku sudah merasa tak mampu bertahan lagi! Aku benar-benar merasa capai dan putus asa memikirkan semua ini.

Ssssst! Maaf, Mimmy, aku mengumpat-umpat, tapi sebenarnya serasa aku sudah tak mampu bertahan lebih lama lagi.

SABTU, 17/7/1993.


Mimmy Sayang, hari promosi buku.

Karena aku sudah tak bersama lagi (hanya sebagian darimu saja yang berada disini), aku akan menceritakan padamu bagaimana suasana saat ini.

Suasananya sungguh menyenangkan. Pembacanya seorang gadis cilik, yang sulit dipercaya, sangat mirip dengan Linda Evangelista. Dia membaca sebagian dari dirimu, Mimmy, dan bahkan diiringi alunan piano. Bibi Irena juga berada disana, masih tetap hangat dan menyenangkan pada setiap anak.

Pada akhir acara aku membacakan pesanku. Seperti inilah apa yang kukatakan. "Dengan secara tiba-tiba dan tanpa kuinginkan, seorang menggunakan kekuatan jahatnya, yang menakutkanku, mencoba menarikku dan menyeret diriku pergi dari pantai kedamaian, dari kebahagiaan persahabatan yang indah, keceriaan bermain dan cinta. Aku merasa seperti seorang perenang yang dipaksa terjun ke dalam air yang dingin, melawan kehendakku. Aku merasa syok, sedih, juga takut, dan aku bertanya-tanya heran kemana mereka akan menyeretku pergi.

Aku heran mengapa mereka merampas pantai kedamaian inilah masa kanak-kanakku. Aku sudah biasa bergembira di bawah sinar matahari, bermain dan bernyanyi. Singkatnya aku menyenangi masa kanak-kanakku. Aku tak menginginkan yang lebih dari itu. Sekarang kekuatanku semakin lemah dan terus melemah untuk berenang di air yang dingin ini.

Oleh karena itu kembalikan aku ke pantai dunia kanak-kanakky, di mana aku merasakan kehangatan, bahagia dan gembira, seperti halnya semua anak-anak yang masa kanak-kanaknya maupun haknya untuk menikmati semua itu dihancurkan.

Satu-satunya hal yang ingin kukatakan pada setiap orang ialah, Perdamaian!

JUM'AT, 23/7/1993.


Mimmy Sayang, sejak 17 Juli, berbagai orang banyak yang berdatangan: wartawan, juru camera, reporter, dari Spanyol, Perancis, AS .... Inggris ... dan kemarin seorang kru ABC News datang juga. Mereka membuat film tentang diriku di mana aku telah mereka nobatkan sebagai "Tokoh Minggu ini." Coba bayangkan, aku seorang tokoh?

Bisakah mereka-mereka yang berada di luar dunia sana melihat juga kegelapan yang kulihat selama ini?

Seperti halnya aku tak bisa melihat diriku di TV Amerika malam ini, begitu pula kukira masyarakat dunia luar sana mungkin tak melihat kegelapan yang sedang kusaksikan. Kami seperti berada di dua ujung dunia. Hidup kami memang berbeda sekali. Dunia mereka Cerah. Sedang dunia kami kegelapan.

SENIN, 2/8/1993.


Mimmy Sayang, ada sementara orang yang mencoba membandingkan diriku dengan Anne Frank. Hal itu sangat menakutkanku, Mimmy. Aku tak mau mengalami nasib seperti Anne Frank itu.

RABU, 18/8/1993.


Mimmy Sayang, kemarin aku mendengar beberapa berita yang optimistis. "Anak-anak" (para politikus) itu menandatangani suatu persetujuan di Jenewa tentang demiliterisasi Sarajevo. Apa yang bisa kukatakan?
Bahwa aku berharap bisa mempercayainya?

Aku tak tahu bagaimana aku akan bisa mempercayainya. Sebab setiap kali aku percaya dan berharap sesuatu akan terjadi, ternyata hal itu sama sekali tak terjadi, dan setiap kali aku tak mengharapkan sesuatu itu akan terjadi, justru itulah yang terjadi.

MINGGU, 17/10/1993.


Mimmy Sayang, kemarin sahabat-sahabat kami di bukit-bukit memperingatkan kami tentang kehadiran mereka dan mereka berhasil menguasai keadaan dan bisa membunuh, melukai, dan menghancurkan....  hari kemarin benar-benar merupakan hari yang sangat mengerikan.

Limaratus sembilanpuluh serangan peluru mortir. Mulai pukul 4.30 pagi sampai sepanjang hari. Enam orang meninggal dan 56 luka-luka. Itu korban yang jatuh kemarin. Soukbunar yang menderita paling hebat. Aku tak tahu bagaimana nasib sahabatku Melica. Orang-orang mengatakan separoh gedung di daerah itu hancur rata dengan tanah.

Kami berlindung di gudang bawah tanah. Dalam gudang yang dingin, gelap dan bodoh yang sangat kubenci. Kami tetap berada disitu selama berjam-jam. Mereka tetap menghujani kota kami dengan tembakan hebat. Seluruh tetangga kami ikut bergabung berlindung dalam gudang kami itu.

Kadang-kadang aku berpikir akan lebih baik bagi mereka, kalau terus mendengar suara tembakan. Tapi sekarang ini, setiap kali kami merasa lega dan sedang beristirahat karena serangan berhenti, tiba-tiba serangan hebat itu mereka mulai lagi.

Aku bahkan mulai yakin sekarang, situasi mengerikan sekarang ini tak akan pernah berakhir. Sebab ada sementara orang yang tak menginginkan terjadinya hal itu, yaitu beberapa orang berhati iblis yang membenci anak-anak dan penduduk biasa. Kami kan tidak melakukan kesalahan apa pun. Kami ini orang-orang yang tak tahu apa-apa. Namun tak berdaya........
ZLATA FILIPOVIC.......


Source: Majalah Warnasari, no.185 - Juni 1994


BACA JUGA:
Buku Harian Anak Korban Perang Bosnia (BAGIAN 1)

0 comments:

Posting Komentar

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...