Minggu, 31 Juli 2011

Anda Juga Bisa Menjadi Penulis

Keluhan bahwa anak-anak sekarang kurang mampu menulis, akhir-akhir ini sering terdengar. Padahal sebetulnya kita semua bisa belajar menulis dengan ketekunan.  Di dalam artikel ini mungkin ada beberapa petunjuk yang bisa membantu kita dalam menyampaikan pesan tertulis yang komunikatif.


SERING kita mendengar keluhan bahwa banyak di antara pelajar dan mahasiswa kita kurang mampu menuangkan jalan pikiran dan pendapatnya dalam karya tulis. Di kalangan dinas, laporan-laporan tertulis lambat disiapkan. Kelambatan tadi disebabkan karena kurang terampil menyampaikan gagasan pada kertas secara cepat. Atau kalau laporan muncul, penyampaiannya kurang efektif. Pendapat sinis memang terdengar bahwa kita cuma pandai ngomong, tetapi kurang mampu menulis.


Para redaktur media massa pun diketahui perlu banyak mengubah karangan-karangan yang masuk karena pengarang kurang jelas berkomunikasi dengan pembacanya.



Akibatnya, akhir-akhir ini banyak permintaan untuk menyelenggarakan kursus menulis ilmiah dan juga kursus menulis populer. Kursus satu dua minggu itu tentu hanya menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan karya tulis. Setelah kursus usai, dari peminat masih dituntut disiplin, latihan dan belajar terus sebelum bisa terampil mengungkapkan pendapat melalui karya tulis.

Memang di antara kita ada golongan yang gampang menuangkan gagasannya melalui karya tulis, tetapi kebanyakan dari kita perlu banyak berlatih, berulang-ulang menyiapkan konsep, memeriksa kembali bentuk konsep dengan cermat, baik isi maupun bentuk penyampaiannya, selain mengindahkan kaidah-kaidah bahasa.

Apa sebenarnya komunikasi tulis itu? Ia tidak lain dari mengungkapkan gagasan, menyampaikan informasi, tukar-menukar pendapat melalui urutan-urutan kalimat yang dituangkan pada kertas. Cara dan bentuk penyampaiannya akan menentukan apakah komunikasi itu efektif atau tidak. Apakah pembacanya bisa menangkap gagasannya dengan baik atau tidak.

Karena ada kubu yang berpendapat, menulis itu gampang dan ada pula yang mengatakan penulis perlu bekerja keras, mungkin ada baiknya pendapat Frank Smith dalam Myths of Writing, secara bebas disampaikan disini supaya ada gambaran antara mitos dan realitas dalam berkarya tulis.


Ada banyak kesalahpahaman yang dikumpulkan oleh Smith selama tugasnya sebaga profesor bahasa pendidikan pada University of Victoria, di British Columbia, Kanada. Beberapa kesalahpahaman tadi disampaikan dalam tulisan ini:

1. Penulis itu makhluk khusus. Dalam kenyataannya : Apa kekhususannya? Mereka tidak lebih pandai, lebih peka, lebih disiplin, lebih berbakat dari kelompok-kelompok lainnya. Bedanya ialah mereka menghasilkan karya tulis, sedang yang lainnya tidak. Mengapa yang lainnya tidak berhasil membuat karya tulis mungkin disebabkan karena mitos berikut:

2. Menulis perlu didahului belajar (kursus). Dalam kenyataannya: Membaca dan menulis dapat dipelajari dalam proses membaca dan menulis. Berkarya tulis memerlukan bertahun-tahun praktek untuk mencapai kelancaran dan keterampilan. Kemampuan tadi hanya diperoleh dengan praktek dan tidak dengan mengikuti kursus-kursus. Bagi anak sudah tentu diperlukan bimbingan untuk memahami motivasi menulis. Pendapat "belajar dulu, kemudian baru menulis", mengakibatkan orang terlalu banyak menekan aspek "peraturan-peraturan", tetapi kurang menekankan perlunya peminat mengalami dan memahami perjalanan praktek belajar berkarya tulis.

3. Kemampuan menulis dapat diperoleh dari pengalaman. Dalam kenyataannya: Disekolah, latihan-latihan jauh dari cukup untuk mengetahui segala macam kelemahan dan kesalahan tata tertib menulis, apalagi untuk memahami seluk-beluk gaya dan ungkapan. Sumber pengetahuan yang kaya dapat dipercaya untuk menimba ilmu pengetahuan tentang bahasa tulis ialah karya tulis yang telah dihasilkan oleh orang lain. Jadi sambil belajar menulis kita juga membaca banyak.


4. Berkarya tulis karena ada pesan yang perlu disampaikan. Dalam kenyataannya: Gagasan datang sambil menulis. Karya tulis tidak akan pernah muncul, kalau yang berminat selalu menunggu-nunggu sampai ada pesan yang perlu disampaikan. Jadi mulailah menulis. Perihal pesan yang akan disampaikan jangan terlalu dirisaukan terlebih dulu. Saran ini juga berlaku bagi para pemula yang bermaksud menulis nota, memo, cerita pendek, novel, sandiwara, buku harian, laporan riset dan lain-lain.


5. Dari semula karya tulis perlu baik. Dalam kenyataannya: Semula penulis berpengalaman mengetahui bahwa berkarya tulis didahului oleh banyak konsep dan berulang-ulang perlu direvisi, disempurnakan sebelum karya sampai kebentuk yang memuaskan. Keleluasaan berkarya tulis ialah bahwa karya tidak perlu sempurna untuk pertama kali. Konsep terus-menerus dapat diperbaiki, bahkan karya dapat dibuang. Jarang terjadi, penulis dapat menghasilkan karya sempurna, sekali jadi. Latihan-latihan intensif sangat diperlukan untuk sampai ke taraf sekali jadi tadi. Hanya karena ada kebebasan untuk berkarya dimana dan kapan saja, penulis dapat menghasilkan konsep-konsep dalam bentuk yang siap baca.


6. Karya tulis dapat dipesan. Dalam kenyataannya: Penulis berpengalaman akan mengetahui justru kalau ada pesanan dan didesak oleh waktu, karya yang ditunggu sukar muncul. Sebaliknya, tanpa diduga-duga karya dapat muncul dimana saja dan kapan saja. Kemampuan menulis berdasarkan pesanan dan menulis yang akan keluar secara spontan, keduanya erat berkaitan dan keduanya sama pentingnya.


7. Berkarya tulis ialah kegiatan yang menyendiri. Dalam kenyataannya:  Dalam proses berkarya diperlukan rangsangan diskusi, mendengarkan tentang pilihan-pilihan ungkapan, pergaulan yang dapat menyebabkan hal-hal yang tak terduga, yang dapat berakibat berbagai ketegangan. Terutama dalam dalam taraf belajar adalah penting sekali kalau para pemula tadi belajar bersama, baik itu menyiapkan surat, laporan maupun cerita. Kemampuan menulis akan datang sebagai hasil pengalaman. Taraf itu tidak selalu mudah dicapai.


8. Berkarya tulis itu sama untuk semua orang. Dalam kenyataannya: Penulis memang bisa bersikap aneh-aneh. Ada yang suka menulis di pagi hari, malam hari, ada yang lebih suka merekam gagasannya pada tape atau menggunakan piranti lain-lainnya. Hasil karya penulis tidak penulis tidak selalu bisa diramalkan. Cara kerja yang aneh-aneh dari penulis itu sebaiknya diterima saja.


9. Mereka yang tidak menyukai menulis dapat mengajar anak menulis. Dalam kenyataannya: Mereka yang akan mengajar anak menulis, harus dapat (1) Menunjukkan manfaat menulis, (2) Menunjukkan cara menulis. Minat menulis pada anak akan timbul kalau dia memperoleh bimbingan guru yang juga punya minat menulis.


Rujukan: Smith, Frank. Myths of Writing. IEEE Transactions on Professional Communication, Vol. P C 27, No.2, June 1984.

Source: Majalah Intisari, No.289 - Agustus 1987

Anda Pernah Keracunan Makanan ?

Moga-moga tidak, tetapi apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya?

MUNGKIN Anda pernah mulas gara-gara keracunan makanan. Sebagian besar dari kita memang pernah merasakannya. Kalau bisa tentu kita tidak mau mengalaminya, apalagi kalau sampai mesti dirawat di rumah sakit. Lantas apa yang bisa kita lakukan?


Sebetulnya menyiapkan makanan yang aman dimakan sudah mesti dimulai sejak disawah /ladang/kebun, peternakan dan bahkan di laut tempat hasil laut diperoleh. Namun sebagai orang awam, tentu kita tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal ini. Dalam tahap pemasakan dan penyimpanan makananlah kita bisa melakukan tindakan pengamanan.


Seperti semua makhluk hidup, bakteri pada makanan yang menyebabkan kita keracunan membutuhkan persyaratan tertentu untuk bertahan hidup. Mereka butuh makanan, air, udara, kehangatan dan waktu. Kalau salah satu saja dari persyaratan itu kita hilangkan, bakteri akan mati atau paling tidak terhalang pertumbuhannya.




#Makanan dan minuman di bawah ini boleh di kategorikan aman dikonsumsi, apabila sudah mendapat perlakuan seperti yang di sebut di belakangnya :

1. Air : jika telah dididihkan di saring dengan filter yang memenuhi syarat diberi khlor atau dibotolkan di 'pabrik air'.

2. Susu : jika sudah dipasteurisasi, dipanaskan secara ultra-heat, disterilkan atau dimasak. Bahkan dinegara-negara maju pun susu seringkali menimbulkan penyakit .



3. Es Krim : jika campurannya telah dipasteurisasi, cepat-cepat didinginkan dan terus dipertahankan dalam suhu rendah sampai beku.


4. Makanan kaleng : Sebagian besar telah dipanaskan untuk membunuh segala jenis bakteri yang ada. Namun, ada juga yang tidak menjalani proses sampai sejauh itu, sehingga perlu disimpan dalam lemari es.


5. Roti, terigu, selai, madu, acar, buah-buahan dan minyak pada umumnya aman, karena jenis-jenis makanan ini kalau tidak mengandung air tentu airnya sedikit sekali, dan keasamannya terlalu tinggi, sehingga bakteri tak dapat tumbuh.


#Sebaiknya makanan yang paling banyak menimbulkan masalah karena terbuka bagi tumbuhnya bakteri adalah daging mentah maupun matang, masakan dengan bahan dasar daging, sop (atau masakan berkuah banyak), kaldu, telur, susu dan makanan lain yang terbuat dari susu, kepala susu, santan, nasi dan makanan laut.


Banyak daging ayam atau unggas mentah tercemar bakteri Salmonella; kebanyakan daging unggas juga mengandung Clostridium perfringers dan ada pula yang didiami Camplyobacter sp. Mereka ngendon di kulit dan tubuh daging tersebut. Daging merah, terutama yang digiling, mungkin juga tercemar. Kita harus benar-benar memperhatikan agar talenan tempat kita memotong-motong/mencincang daging dibersihkan baik-baik setelah dipakai.


#Sayang, tak semua yang matang itu cukup aman. Bakteri C, perfringens mempunyai spora yang tahan panas dan bisa tetap hidup setelah menjalani berbagai prosedur memasak. Begitu daging semakin dingin, spora-spora bandel ini dengan cepat berkembang biak. Jadi yang paling baik, hidangan semacam ini harus segera dimakan panas-panas atau mendinginkannya dengan cepat (dalam waktu satu setengah jam), kemudian memasukkannya kedalam lemari es sampai kita membutuhkannya lagi untuk dimakan. Bisa juga makanan demikian kita hangatkan terus di atas suhu 60 derajat celcius. Jika perlu dipanaskan lagi, makanan harus mendidih betul.


Menyimpan daging matang dingin juga harus hati-hati (sosis, ham, daging asap).


#Jangan memasukkan makanan yang masih panas dalam jumlah besar kedalam lemari es, karena suhu dan kelembapan di dalam lemari es akan naik, sehingga mencapai zone berbahaya, yang menyempatkan bakteri berkembang biak. Supaya cepat dingin, potong-potong bahan makanan itu menjadi kecil-kecil atau kalau makanan itu berupa cairan, tempatkan di wadah yang lebar dan dangkal. Namun, kita tak boleh terlalu lama membiarkannya.


#Lalap mentah dan buah-buahan yang tidak dapat dikupas harus dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengandung hipoklorit atau disinfectant (pembasmi hama) lain. Makanan seperti ini benar-benar berbahaya, jika berasal dari tanah pertanian yang menggunakan pupuk kotoran manusia, di airi dengan air yang sudah tercemar oleh kotoran manusia atau jika di pasar 'disegarkan' dengan percikan air yang kualitasnya meragukan.


#Jangan menyimpan nasi terlalu lama, dua jam pun sebaiknya jangan, kecuali jika kita bisa menyimpannya dalam suhu yang aman (di bawah 10 derajat celcius atau diatas 60 derajat celcius). Soalnya, biji padi seringkali telah mengandung spora Bacillus cereus. Spora ini tahan panas, setelah dimasak masih tetap hidup, malah didalam nasi yang banyak dan perlahan-lahan mendingin, mereka berkembang biak. Sementara itu timbul racun yang amat tahan panas,yang tidak akan musnah meskipun jika nasi dipanaskan kembali.


#Makanan laut, baik yang yang dimakan mentah-mentah maupun matang seringkali menyebabkan orang keracunan. Simpanlah udang dan kepiting matang beku di dalam lemari es sampai dibutuhkan.


#Tidak seperti yang dipercaya banyak orang, ramuan dan bumbu-bumbu tidak dapat memusnahkan bakteri didalam makanan. Malah kebanyakan membawa bakteri, terutama dalam bentuk spora, sehingga hidangan semakin tercemar. Jadi bumbu-bumbu harus dibubuhkan ketika makanan matang, malah bisa mencemari makanan yang tadinya sudah bebas bakteri. Makanan begini jika tidak segera dimakan bisa berbahaya.


#Anak-anak balita paling mudah keracunan makanan. Jadi, sebaiknya makanan bayi kita siapkan tidak terlalu lama sebelum disuapkan, kecuali jika makanan itu langsung disimpan di lemari es. Makanan untuk orang-orang jompo dan wanita hamil pun harus dipersiapkan dengan lebih hati-hati.


SUMBER BAKTERI DI DAPUR

Bakteri                              Sumber

Salmonella                     Bahan makanan mentah dari sumber hewani, 
                                    misalnya daging, susu, telur.

Clostridium perfringens    Daging mentah, sayur-sayuran, makanan yang
                                    dikeringkan, ramuan, bumbu-bumbu.

Staphylococus aureus      Hidung, tenggorokan dan kulit manusia, luka-luka
                                    yang belum suci hama, susu mentah.

Clostridium botulinum     Ikan dan jenis makanan laut lain yang mentah
                                   difermentasi atau dimasak setengah matang; daging
                                   dan sayur-sayuran yang diawetkan sendiri.

Bacillus cereus              Biji-bijian padi, gandum dan semacamnya, daging
                                   matang, makanan kering, ramuan dan bumbu.

Vibrio parahaemoly        Makanan laut baik matang maupun mentah; ikan,
                                  udang, kepiting dan kerang-kerangan lain.

Escheria coli                 Makanan mentah berasal dari sumber hewani; daging,
                                  susu dengan segala produknya (misal keju), sayuran
                                  mentah.

Campylobacter             Susu mentah, daging ayam dan unggas lain.


Source : Majalah Intisari, No.289 Agustus 1987 

Domba Punya Daging, Kambing Punya Sate

Kambing sebenarnya bukan pemasok sate yang lezat itu. Dia hanya mencatut nama, gejala numpang dan mencatut nama ini ternyata hidup juga dalam masyarakat kita.

Domba
DOMBA ternyata bisa berubah menjadi kambing. Bukan melalui peristiwa yang dalam biologi dinamakan mutasi tetapi gara-gara ulah penjagal domba yang memotong-motong dagingnya, dan kemudian menusuknya dengan tusukan bambu. Begitu potongan-potongan kecil daging domba itu sudah ditusuk berjejer-jejer, berubahlah namanya menjadi sate kambing!



Jadi kalau ada domba dari Cimahpar, Bogor, dipotong di Jl.Blora, Jakarta dan dibuat menjadi sate oleh seorang nyonya dari Bogor, maka yang mendapat pujian dari manusia Jakarta yang gemar makan enak bukanlah domba, melainkan kambing.



Gejala numpang nama

Dalam berbagai segi kehidupan, kejadian seperti tidak langka. Tidak mengherankan kalau ada peribahasa Melayu yang mengatakan, Kerbau punya susu, sapi punya nama. Hal itu pun mengingatkan saya akan suatu kejadian di kaki lima di kawasan pertokoan Jembatan Merah, Bogor.

Seperti lazimnya terjadi di mana-mana, kaki lima di kawasan itu pun sudah berubah menjadi tempat menjajakan barang-barang kelontong. Seperti biasa pula, si penjaja ber-cuap-cuap dengan logat Minangkabau yang berat. Akan tetapi anehnya, saya melihat barang-barang kelontong itu diturunkan di situ dari sebuah pikup "tuyul" dengan bak terbuka. Kaca depan mobil bertuliskan Aek Godang, nama sungai di daerah Mandailing, Tapanuli Selatan. Benar saja. Sewaktu mendekat, saya mendengar percakapan yang mengalun dalam bahasa daerah Tapanuli Selatan. Suatu pertanda bahwa penuturnya berasal dari Mandailing.


Keingintahuan saya tidak dapat saya bendung, dan saya menanyakan kepada mereka apakah mereka urang awak, ataukah (h)alak (h)ita (Sesuai dengan ragam pengucapan di Mandailing, huruf "h" tidak dilafazkan). Dengan tersenyum, salah seorang menjawab bahwa mereka berasal dari Panyabungan dan Kotanopan.

"Mengapa menjajakan jualan dengan bahasa Melayu Minang?" tanya saya. "Ah, kalau tidak pakai logat Minang, dagangan kita tidak akan laku!"

Rupanya sudah ada pendapat umum, bahwa hanya orang yang berasal dari Minangkabau saja yang dapat menjadi pedagang kaki lima yang bonafide.

Begitulah, setelah pedagang kaki lima yang Minang asli itu berhasil dan mampu membeli kios di Pasar Anyar, tempatnya di kaki lima digantikan oleh orang dari daerah yang lebih ke Utara. Hanya saja, mereka belum dikenal andal sebagai pedagang kaki lima. Jadi mereka harus membangun reputasi dengan meminjam logat saudaranya yang berasal dari balik bukit.

Dua kejadian di atas menyangkut kehidupan dalam masyarakat Indonesia. Padahal andaikata di luar negeri ada sebuah restoran Indonesia menyajikan sate kambing dari daging domba, pemilik restoran itu bisa dituntut ke depan pengadilan oleh konsumen. Kenapa? Bukan hanya karena ekor domba menggantung ke bawah, dan ekor kambing mencuat ke atas, tetapi karena kambing bukan domba!

Dipaksa berusaha sendiri

Mari menyimak pola kehidupan serupa pada masyarakat bukan Indonesia. Pada suatu hari jum'at sore seperempat abad yang lalu di Amerika, saya datang ke kantor promotor saya. Sekali sebulan saya biasanya ikut pulang ke rumahnya untuk makan malam bersama keluarganya. Kebetulan keluarganya juga menjadi tuan rumah saya sebagai mahasiswa asing di kota itu. Biasanya, setelah saya datang kami segera berangkat. Akan tetapi, sekali itu ia meminta saya menunggu anak sulungnya sebentar. Benar saja, tidak lama kemudian anak itu datang berkaus oblong dan bersepatu tenis. Peluh bercucuran di wajahnya yang coreng-moreng.

Ayahnya mengomel sebentar dan memperingatkan anaknya agar selalu merapikan dirinya dulu sebelum datang ke kantornya. Kemudian ia menjelaskan kepada saya, bahwa anaknya yang masih bersekolah di SMTA itu, selama liburan musim panas bekerja mengangkut kayu gelondongan di fakultas kehutanan. Anak itu ingin sekali memiliki mobil sendiri, akan tetapi bapaknya hanya mau membayar separuh dari harga mobil bekas yang akan dibelinya. Selebihnya harus ia cari sendiri dari cucuran keringatnya, termasuk biaya operasi kendaraan itu. Dengan bangga promotor saya itu mengatakan, bahwa anaknya sudah mencukupi biaya pembelian mobil tersebut. Tinggal lagi harus mengumpulkan biaya operasi kendaraan selama satu tahun, yang harus ditabung di bank. Begitulah cara seorang guru besar ternama mengajari anaknya, betapa berharga kemampuan untuk mencukupi biaya hidup atas usaha sendiri.

Kejadian kedua saya alami di Bogor dengan seorang ilmuwan muda dari Amerika Serikat yang diperbantukan sebagai tenaga ahli. Sewaktu berbincang-bincang dengannya dalam suatu jamuan makan malam, saya mengetahui bahwa ia dilahirkan di Raleigh, tempat saya dulu menjadi mahasiswa pasca sarjana selama tiga tahun. Kemudian, setelah ia mendapatkan BS dalam agronomi, ia melanjutkan ke Ames dan meraih gelar doktor dalam ilmu tanah. Saya segera teringat bahwa nama belakangnya sama dengan nama seorang guru besar pakar ilmu tanah di Raleigh. Tanpa berpikir panjang, saya menanyakan apakah ia anak guru besar ilmu tanah yang terkenal itu. Rona wajahnya tiba-tiba berubah merah. Dengan tersendat-sendat ia berkata, "Maaf, saya mohon Anda tidak mengaitkan saya dengan ketenaran ayah saya sebagai ahli ilmu tanah. Saya sedang berusaha untuk dikenal sebagai ahli ilmu tanah atas dasar karya yang saya hasilkan sendiri!"

Saya menyadari kesalahan saya, dan meminta maaf kepadanya. Sungguh berat beban dipundaknya, karena ia ingin tampil menerobos ketenaran ayahnya. Kabarnya, ia sekarang sudah dikenal karena karya-karyanya sendiri. Yang saya pertanyakan ialah, apakah ia juga akan berhasil kalau dulu ia selalu 'berselancar di atas ombak' kemasyhuran ayahnya.



Maju sendiri dong!

Barangkali hal ini juga patut di renungkan, baik oleh para orang muda di Indonesia mau pun orang tua mereka. Terutama mereka yang orang tuanya sudah cukup dikenal masyarakat. Demi untuk kemantapan sukses di masa depan, sebaiknya setiap orang muda, berusaha memancangkan namanya sendiri, bebas dari keterkaitan dengan keberhasilan orang tuanya.

Biarlah sate kambing tetap kita sebut demikian, walaupun dagingnya berasal dari domba. Akan tetapi, marilah kita berupaya agar manusia-manusia muda Indonesia berani berusaha maju ke depan atas usaha mereka sendiri, dan bukan karena didorong dari belakang.

Source : Majalah Intisari, No.315 - Oktober 1989

Rabu, 27 Juli 2011

Di Afrika, Asal Tembak Rugi Sendiri (BAGIAN 2)

CARA merebus air panas ini unik, karena hanya menggunakan sebuah drum berisi air yang diletakkan diatas pendiangan. Airnya disalurkan ke kamar mandi dan dapur.

Awas, menembak dobel!

Sesudah menentukan farm mana yang akan dikunjungi, sebaiknya Anda pergi ke pasar swalayan Johannesburg untuk berbelanja. Bila pemilik farm yang mengajak Anda berbelanja, pengeluaran pasti akan ditanggungnya, karena biaya tinggal termasuk makan tiga kali. Jadi jangan sungkan untuk mengambil barang yang diperlukan, karena farm jauhnya kurang lebih 600 - 700 km dari Johannesburg, sedangkan toko-toko di sepanjang perjalanan biasanya tidak lengkap.


Selain beras, barangkali Anda memerlukan cabai rawit, minyak goreng, telur mentah, susu segar, gula pasir, teh celup, atau kopi. Untuk daging pilihlah yang sudah di potong ukuran steak; tak perlu terlalu banyak, karena Anda akan mencicipi daging binatang buruan Anda sendiri, dan bubuk coklat untuk menangkal cuaca dingin. Perlengkapan kebersihan pribadi: macam kertas tisu, shampoo, sabun mandi, odol, dan handuk mandi harus Anda bayar sendiri.


Begitu Anda sampai di farm, mintalah izin kepada pemiliknya untuk mencoba senapan, baik itu milik Anda sendiri maupun pinjaman. Buatlah jarak paling sedikit 120 m. Cobalah beberapa kali sampai Anda yakin dan merasa dekat dengan senapan Anda, kalau itu pinjaman.


Soalnya, kalau tembakan Anda kena tapi binatangnya kabur, Anda harus membayar meski bangkainya tak ketemu. Menunggu mencarinya hingga esok hari bisa terlambat, karena bisa jadi kondisinya sudah tak lengkap lagi.


Kalau di tanah air kita dianjurkan pemerintah untuk menembak sebanyak-banyaknya, terutama hama babi hutan yang kebanyakan selalu berombongan, di Afrika, kita tidak boleh asal tembak. Teropong dulu mana jantan mana betina. Jangan sampai binatang yang akan kita tembak itu dibayangi oleh seekor lagi dibelakangnya. Peluru kita bisa menembusnya dan melukai juga binatang yang dibelakang. Tembaklah setelah Anda tenang dan yakin. Lihat ke mana larinya. Jangan segera melepaskan tembakan lagi, meskipun menurut Anda binatang yang kabur itu belum tentu mati. Kalau Anda sampai menembak lagi, ada kemungkinan Anda menembak dua binatang dari jenis yang sama, dengan jenis kelamin yang barangkali juga sama. Bukankah itu pemborosan?


Apabila binatang yang Anda tembak itu sudah mati terkapar, jepret sebanyak-banyaknya dengan kamera. Setelah itu pemilik farm akan menangani hasil buruan Anda. Dia akan bertanya opset bagaimana yang Anda inginkan, sebatas leher, sebatas dada, atau seluruh badan. Mintalah dagingnya sedikit dan bakarlah sesudah dibumbui di pendiangan. Asyik banget!


Tak ada ampun

Perusahaan taxidermy atau opset di sana adalah perusahaan besar yang memperkerjakan banyak tenaga ahli. Mereka bekerja sama dengan pemerintah, khususnya yang berhubungan dengan hewan yang dilindungi. Sebagai contoh, untuk membuat opset zebra saja mereka akan melihat dan mencocokkan jenis kulit, berat binatang dan bentuk mata, kuping, serta corak kulitnya. Ada 5 macam zebra di sana, tapi yang boleh di tembak hanya jenis Burchill.

Kalau hal ini terjadi, dan Anda terbukti bersalah, tanpa kompromi Anda akan langsung dideportasi dan dimasukkan daftar hitam. Pemilik farm yang memberi surat pengantar bagi Anda untuk opset dan PH (professional hunter)-nya pun pasti akan mendapat masalah. Di samping itu Anda akan mendapat kesulitan juga apabila tetap ngotot membawanya ke luar Afrika dan memasukkan ke negara asal Anda, karena tidak dibekali surat-surat resmi dari Afrika atau CITES (Conventions of International Trades on Endangerous Species).


Beberapa negara sangat keras mengawasi bagian-bagian binatang ini, seperti Singapura misalnya. Tanpa surat resmi dari perusahaan opset yang diketahui oleh perwakilan CITES atau Directorate of Nature Conservation in Respect of Cites, jangan harap bisa memasukkan hasil buruan Anda. Indonesia pun sudah mengikuti segala peraturan yang ada di CITES.


Perusahaan-perusahaan opset ini sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan yang merusak lingkungan, seperti halnya formalin yang masih dipergunakan di Indonesia. Di dalam opsetnya selalu disebutkan bahan-bahan apa saja yang dipergunakan. Selain badannya dibuat dari serat kaca, juga disebutkan seluruh tulang tengkorak di rebus dengan campuran 5% sodacuci dan seluruh opsetan direndam dengan 5% sodium fluosikilat dan 56% carbaspray. Dengan sendirinya hasil opsetan milik kita atau dikenal sebagai trofi tersebut akan disertai selembar surat sehingga bertambah autentiklah barang itu.


JANGAN SEMBARANGAN BUANG PUNTUNG ROKOK 


JIKA suatu waktu Anda sempat berburu di Afrika, sebaiknya perhatikan beberapa perlengkapan yang harus di bawa dan berbagai hal yang harus dilakukan untuk menghindari kesulitan.

1. Makan obat malaria seminggu sebelum keberangkatan, selama disana hingga 2 lamanya setelah pulang.


2. Pilih pakaian berwarna coklat muda. Usahakan yang bahannya katun dan berlengan panjang. Jaket perlu, karena suhu di siang hari kurang lebih 9 derajat celcius, malam hari kurang lebih 4 derajat celcius.

3. Bawa pisau tajam, jangan terlalu panjang, pakaian training, sepatu olah raga, teropong tahan banting,obat-obatan pribadi, obat sakit gigi, demam, sakit perut, diare, batuk.


4. Pilihlah farm yang tidak terlalu luas, supaya berburunya tidak susah.


5. Bila jaket tersangkut di duri pohon, berhenti dan lepaskan dulu. Kalau Anda paksakan juga, jaket bisa robak, kulit terluka, bisa-bisa seluruh cabang dan dahan berduri akan ikut terbawa.


6. Apabila PH minta kita menunduk, taati, karena PH yakin bahwa binatang buruan telah melihat kita.


7. Jangan segera memasukkan sebutir peluru lagi ke dalam kamarnya sesudah menembak. Pilih senapan jenis Bolt Actions, jangan otomatis atau semiotomatis. Perhatikan kalau PH menendang-nendang tanah, berarti dia melihat arah angin. Berdiri selalu di belakangnya, kecuali kalau dia suruh kita di depan. Kalau ada tawaran dari PH untuk membuntuti dan membunuh hewan hasil tembakan Anda yang belum mati, lakukanlah sendiri. Tapi kalau tidak yakin, biar dia yang lakukan untuk Anda.

8. Kalau Anda perokok, gunakan geretan gas. Kalau bisa jangan merokok dulu; kawasan dalam kondisi kering dan mudah terbakar.

9. Matikan rokok dengan menginjaknya lumat di tanah, jangan di rumput, hingga benar-benar padam.

10. Jangan tidur terlalu malam, makan yang kenyang. Sarapan dulu sebelum pergi berburu.


11. Ketika pulang, masukkan semua pakaian kotor ke dalam plastik, ikat kencang-kencang dan jangan dibuka hingga sampai ditanah air. Di rumah, pakaian itu harus langsung diseduh air panas agar semua kutu binatang yang menempel mati.

12. Lebih murah cetak foto di Indonesia, tetapi cucilah film disana. Jangan percaya pada "film save" di bandara.



13. Tukar uang rand Anda sebelum meninggalkan Afrika Selatan, karena Anda akan mengalami kesulitan untuk menukarkannya kembali.


14. Tinggalkan peluru yang tersisa, sebab akan membuat Anda kesulitan di bandara mana saja, kecuali kalau mempunyai izin mempunyai izin membawa peluru.


Source : Majalah Intisari, No.402 - Januari 1997

Di Afrika, Asal Tembak Rugi Sendiri (BAGIAN 1)

BERBURU ke Afrika adalah idaman para pemburu. Agustus 1995, saya berangkat ke sana bersama anak saya. Di Afrika Selatan saja, kita dapat berburu di beberapa kawasan, misalnya Transvaal, daerah Nelspruit di barat laut, atau di sepanjang S. Limpopo perbatasan Botswana. Juga di Botswana, Zimbabwe, dan Mozambik.


Langkah awal yang paling mudah membina hubungan dengan penduduk lokal di sana, barangkali lewat kenalan di sini. Dengan cara ini Anda akan jauh lebih hemat daripada lewat biro safari berburu.


Untuk memilih lokasi perburuan, mintalah informasi dari sana, biasanya dari farm (lokasi perburuan). Kalau bisa belilah buku saku berjudul Mammals Africa, sebab disitu tersedia informasi jelas tentang bentuk dan gambar binatang yang Anda minati.

Sembunyi di rumah semut

Berburu Binatang di Afsel
Kalau Anda hanya akan menembak plain game sebaiknya cukup di daerah Afrika Selatan. Sasaran plain game adalah binatang sebangsa antilope. Jenis kebanyakan diberi nama boks atau buck. Eland, jenis antilope terbesar di dunia, dengan berat 900 kg dan tinggi 190 cm hanya sampai pundak.

Kalau mau berburu the big five (singa, gajah, leopard, badak, kerbau liar) maka Anda perlu ke Zimbabwe atau Botswana. Jangan ke Mozambik, meskipun sangat murah, karena masih banyak ranjau darat yang bertebaran di sana.

Kemudian uruslah visa di Kedutaan Afrika Selatan. Bila tujuannya Zimbabwe atau Botswana, maka Anda harus memohon visa lewat negara lain, atau minta bantuan KBRI setempat untuk membantu menguruskan visa on arrival

Setelah ini pun beres, mulailah kumpulkan perbekalan. Kalau gampang minta izin dari Polda, bawalah senjata sendiri sebab proses memasukkan senjata di sana sangat mudah. Tapi andaikan Anda terbentur peraturan Perbakin maupun Polda tentang izin angkut, ya sewa saja di sana. Selain murah, ada bermacam-macam jenis dan kalibernya. Pilih yang Bolt Actions, jangan yang otomatis.

Kaliber .30.06 Sprf. cukup untuk berburu plain game. Untuk berburu the big five, kaliber Win cukup ideal, meskipun kebanyakan menggunakan kaliber .459 Magnum.

Untuk kaliber .30.06 Sprf., cukup pakai peluru 168 grain sotpoint. Yang .375 Win pakai 286 grain solied (brass), sedangkan .485 Magnum dengan 475 grain solied (brass). Yang terbaik belilah peluru di sana. Selain murah juga lengkap, termasuk yang buatan lokal. Merek peluru yang umum di sana adalah PMP, singkatan dari Pretoria Metaalperswerke.

Musim berburu di Afrika antara 1 April - akhir Agustus, bertepatan dengan musim dingin. Maka alamnya kelihatan gersang dan berdebu. Bush (perdu rendah) pun jarang, sehingga tingkat kejelasan pandang antara kita dan kumpulan binatang atau sebaliknya sangat baik. Itulah perlunya pakaian berwarna coklat agar sesuai dengan warna alam sekeliling. Warna jins biru atau hijau muda justru akan menarik perhatian mereka.

Demikian jarangnya bush sampai satu-satunya tempat untuk bersembunyi hanyalah di gundukan tanah rumah semut, antel namanya. kadang-kadang sedemikian tinggi dan besarnya antel tersebut sampai kita bisa duduk ongkang-ongkang di atasnya tanpa takut amblas, berkat konstruksinya yang sekokoh semen corcoran.


Selain itu, angin dingin menggigit yang kadang-kadang bertiup kencang bisa membuat kita putus asa. Betapa tidak, sesudah satu jam mendekati sekumpulan binatang, lalu menunggu jarak tembak yang baik, sambil diam tak bergerak, tiba-tiba angin berubah arah, sehingga mereka serentak kabur. Maklumlah bau kita mendadak tercium.


Lihat pagarnya

Luas farm biasanya 600 - 6.500 ha. Kita mengetahui binatang apa saja yang dipunyai farm tersebut dari pagarnya. Dengan ketinggian rata-rata 2,20 m, apabila dilengkapi 2 jajaran kawat sebelah dalamnya, maka itu kawat berlistrik. Artinya, didalam ada binatang the big five. Karena itu, bila ingin buang air kecil, lihat-lihat dulu! Salah-salah bisa kesetrum.

Pagar keliling ini penting agar binatang tidak loncat ke luar pagar. Bila ini terjadi, sipemilik farm (swasta) yang beraneka ragam nama perusahaannya, seperti Old Shatterhand Hunting Farm, Buanette Farm, Big Game Hunting Farm, Eliras Farm, dll. sampai ratusan berderet-deret, tentu akan rugi.


Binatang di farm suatu saat akan berkurang kalau pemiliknya mengabaikan sensus berkala, pagarnya berlubang, binatang terserang penyakit, atau tidak bisa berkembang biak karena anak-anaknya dimangsa anjing ajak atau hyena. Bila demikian halnya, jalan satu-satunya bagi pemilik farm adalah membeli binatang terserang penyakit, atau tidak bisa berkembang biak karena anak-anaknya di mangsa anjing ajak atau hyena. Bila demikian halnya, jalan satu-satunya bagi pemilik farm adalah membeli binatang secara lelang di Taman Nasional kruger, Thaba Manzi, milik pemerintah di daerah selatan atau di Natal Game Marketing Association. Biasanya berita tentang ini dimuat dulu di beberapa majalah seperti A Wild Jag A Game Hunt. Risikonya sangat tinggi. Hewan-hewan ini mudah stress dan mati dalam proses pengangkutannya. Harganya pun sangat mahal. Seekor gemsboks tanpa ongkos angkut AS $850. Belum dihitung yang mati karena stress. Padahal harga seekor gemsboks yang ditembak oleh pemburu sendiri rata-rata AS $ 900.

Nah, untung baru bisa mereka raih bila binatang yang ditangkap tersebut hamil, sehingga pada tahun berikutnya jumlah mereka akan menjadi kira-kira 1,6 kalinya. Tentunya dengan syarat musim tahun ini dan tahun depan tidak dibuka perburuan untuk jenis binatang ini. Disamping itu mereka meraih laba dari biaya harian para klien.

Pada musim dingin tanah disekeliling pagar di bajak dengan traktor untuk menghindari kebakaran, baik akibat api tetangga maupun perbuatan iseng baik akibat api tetangga maupun perbuatan iseng. Di farm telah tersedia segala perlengkapan untuk tinggal selama berburu, kamar tidur bersih, pendiangan, dan juga air panas. Cara merebus air panas unik.

(Bersambung)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Atur Kalori Menu Sahur


TERAPI  puasa kini ternyata banyak diminati dan cukup populer di Eropa dan AS. Pada sebuah klinik di dekat Pyrmont, Jerman, Dr. Otto Buchinger telah menyembuhkan banyak pasien dengan terapi puasa selama 2 - 4 minggu di samping upaya medis. Konon mereka lebih cepat sembuh dan segar kembali, baik fisik maupun mental, juga lebih bergairah hidup.




Yang disembuhkan itu antara lain penyakit pembuluh darah dan jantung, diabetes, insomnia, depresi, ginjal, tumor atau kanker, obesitas, juga rematik. Bahkan seorang dokter, Dr. Yuli Nekolar, dari Moscow Institute of Psychiatry melaporkan hasil risetnya:
upaya penyembuhan secara medis disertai dengan terapi puasa hasilnya lebih baik dan cepat. Begitu juga yang dijalankan oleh Klinik Health Spa di AS.


Makanan yang tertelan akan mengalami proses metabolisme, sehingga, sesuai dengan fungsinya, bisa dimanfaatkan sel-sel tubuh demi kelangsungan hidupnya. Tetapi, proses metabolisme ini selalu menghasilkan sejumlah zat sisa (sampah dari tubuh), misalnya ureum, radikal bebas, atau lainnya yang harus dibuang oleh tubuh, karena bersifat racun. Dengan berpuasa, terjadilah semacam proses pencucian, selain pembentukan zat-zat sisa juga jadi berkurang. Hasilnya, sel-sel tubuh jadi lebih segar atau muda kembali. Selain itu, puasa tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengendalikan gejolak emosi. Menurut Dr. Alan Scot dari AS, berpuasa ternyata membuat seseorang lebih mampu menguasai dorongan seksnya.


Lalu, bagaimana pengaruh puasa pada daya pikir sesorang? Selagi menahan lapar dan haus seharian, saluran pencernaan beristirahat. Maka otot-otot peristaltik, kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan enzim pencernaan, bahkan jaringan hati, juga tidak bekerja sepanjang pagi sampai petang. Kondisi ini menyebabkan darah yang mengalir ke otak relatif lebih banyak daripada biasanya, sehingga bisa membuat orang lebih lancar berpikir. Sebab itu, berpuasa secara teratur tak diragukan lagi dapat memperbaiki atau meningkatkan daya pikir atau nalar seseorang. Ini bisa ikut memacu kesuksesan.


Sejumlah riset menyimpulkan, perubahan jadwal makan dan minum selama berpuasa (dengan akibat lapar dan haus) hanya memiliki nilai stres 15. Ini jauh di bawah nilai stres 29 akibat perubahan tanggung jawab dalam pekerjaan, dan nilai stress 53 akibat sakit atau kecelakaan. Apalagi, setelah puasa memasuki minggu kedua, umumnya stres tadi makin terkendali karena fisik mau pun mental sudah beradaptasi secara mantap.


Soal risiko lesu tubuh atau kurang bergairah dalam aktivitas harian, sebenarnya bisa diatasi dengan bersikap atau bertindak proporsional. Saran-saran berikut ini bisa mengatasi masalah yang mungkin timbul selagi orang berpuasa. Usahakan makan sahur selambat mungkin, dimulai kira-kira setengah jam sebelum imsak. "Sarapan fajar" ini sangat penting, dengan takaran yang sama seperti makan siang atau malam sehari-hari agar manfaatnya optimal.


Makan sahur berlebihan akan menyebabkan kadar gula dalam darah melonjak dan merangsang keluar hormon insulin yang mengangkut gula darah menuju seluruh jaringan tubuh guna diubah menjadi glikogen atau lemak, namun kelewat banyak. Dalam jumlah normal, lemak sebagai cadangan sumber kalori (penghasil energi) mudah dibongkar kembali. Sebaliknya, dalam jumlah berlebihan lantaran makan terlalu kenyang, lemak itu sukar sekali diuraikan menjadi gula darah kembali. Akibatnya, orang bukannya bertambah kuat atau segar, justru cepat lesu.


Idealnya, santap sahur mengandung sepertiga total kalori. Pilihlah bahan makanan yang bisa membuat kenyang dalam waktu relatif lama. Sumber karbodhidrat terbaik adalah pisang atau kurma. Pisang kandungan gulanya baru terserap tubuh setelah 45 - 60 menit, sementara minuman ringan akan terserap tubuh setelah 20 - 30 menit. Di samping itu, komposisi gizi pisang pun cukup prima, yaitu 79 kalori per 100 g, karbohidrat  19 g, serat 3,5 g, protein 1 g, lemak  0,3 g, kalium 0,3 g, juga memasok sekitar 16% kebutuhan vitamin C untuk orang dewasa dan kelompok vitamin B (riboflavin, niasin, thiamin). Sedangkan kurma memang mengandung energi tinggi, yakni 240 kcal per 100 gram berat kering, dengan dominasi karbohidrat 64% sedikit lemak dan protein (2%).


Selagi berpuasa, usahakanlah tetap bergiat seperti biasanya, asalkan jangan berlebihan. Ini untuk merangsang keluarnya hormon anti-insulin yang berfungsi melepas gula darah dari "gudangnya". Jika seseorang bermalas-malasan selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuhnya makin kurang energi atau tak bertenaga, sebab kadar gulanya dibiarkan merosot terus secara drastis.


Berpuasa atau tidak, kegiatan olahraga akan menimbulkan perubahan biokimia dalam tubuh, yaitu pembongkaran energi dari sumbernya.


Olahraga menimbulkan panas hingga kita lihat tubuh berkeringat dan cairan tubuh yang berkurang ini menimbulkan rasa haus. Makanya, seandainya melakukan olahraga yang cukup berat, hendaknya dilakukan pada sore hari atau menjelang azan maghrib, atau kalau mau 2,5 - 3 jam seusai berbuka puasa. Berbuka puasa nya pun hendaklah dengan santapan utama yang banyak mengandung bahan pembentuk energi.


Kalau azan maghrib terdengar, usahakan berbuka puasa selekas mungkin. Sebab, menurut penelitian, 14 jam adalah batas waktu maksimum bagi tubuh kita menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu mengandung risiko. Sebaiknya, berbuka puasa diawali dengan minuman manis dan makanan lembut berkadar gula tinggi (kurma, sirup, cendol, kolak, atau buah-buahan segar). Sebaiknya tidak tancap langsung dengan makanan utama. Beristirahat barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama. Beristirahatlah barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama, agar tubuh kita mengembalikan kadar gula darah dan cairan tubuh ke posisi normal. Apabila makan hidangan utama, usahakan agar menunya seimbang, jumlahnya pun tidak berlebihan, dan pilih yang mudah dicerna.


Source :  Majalah Intisari, No.379 - Februari 1995

Senin, 25 Juli 2011

Pembuluh Darah Yang Menyempit Bisa Di Serut

Lemak yang menumpuk dalam pembuluh darah sangat mengganggu. Penyempitan pembuluh darah sangat mengganggu. Penyempitan pembuluh darah bisa menyebabkan banyak keluhan sampai kematian. Banyak cara yang sudah dilakukan untuk menanggulangi hal itu, namun cara menyerut ini sedang dalam taraf percobaan di Amerika.

LEBIH dari setengah penduduk negara-negara kaya didunia menjadi korban penyakit itu. Penyakit itu muncul bisa saja diakibatkan karena terlalu banyak makan makanan berlemak dan malas bergerak. Usia bertambah lanjut atau "warisan" dari pihak ayah atau ibu yang menyimpan kecenderungan penyakit itu dalam inti sel juga bisa menjadi penyebabnya. Penyakit itu adalah penyakit penyempitan pembuluh darah selama bertahun-tahun pada mulanya memang tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Meskipun demikian pada suatu saat, sang penderita akan merasa sakit kalau melangkah dan pada akhirnya jantung jadi "mogok".


Para dokter tidak hanya menyarankan untuk menghentikan merokok dan menggalakkan olah raga, tetapi juga menganjurkan untuk mengganti mentega dengan margarin. Dengan segala upaya, para dokter berusaha untuk menanggulangi penyempitan pembuluh darah tersebut.

Penyempitan Pembuluh Darah
Kini, kardiolog dari rumah sakit Sequoia di Redwood City, California, John Simpson, mendapat izin dari kementerian kesehatan untuk melakukan percobaan terhadap dua puluh orang penderita penyempitan pembuluh darah dengan menggunakan penemuan baru. Dengan bantuan penyerut pembuluh nadi, Simpson ingin membebaskan kembali pembuluh darah. Dalam percobaan terhadap kelinci dan mayat, diperoleh hasil bahwa penyempitan di dinding pembuluh darah bisa dihindarkan dengan sebuah serutan. Padahal dulu, hal itu sulit dilenyapkan.

Sampai saat ini , para dokter terutama memakai dua buah teknik penanggulangan. Mereka membuatkan semacam jalan pintas (by pass) sebagai upaya menghindari penyumbatan darah. Atau, mereka memasukkan sebuah kateter yang di ujungnya tergantung sebuah balon yang kempes. Mereka akan meniup balon itu di bagian pembuluh darah yang sempit itu. Dengan cara itu, mereka menjauhkan dinding pembuluh darah dan menyisihkan penimbunan.

Sebaliknya, Simpson memakai kateter yang ujungnya ada selongsong yang sampingnya terbuka. Dalam selongsong itu berputar sebuah pisau. Jadi mirip dengan alat cukur janggut listrik. Pisau itu akan mengikis kapur dan lemak. Kapur dan lemak akan jatuh dalam selongsong dan bersama-sama akan ditarik ke luar oleh kateter dari pembuluh darah.

"Serutan kami berhasil mengeluarkan kotoran itu, sedangkan balon hanya menekannya," kata Simpson mengenai kelebihan metodenya.

Namun demikian, metode Simpson saat ini ada beberapa kekurangannya. Selongsong hanya bisa menampung kotoran sedikit sekali sehingga para dokter harus memasukkan dan mengeluarkan kateter sebanyak dua belas kali kalau pembuluhnya besar sebelum pembuluh itu bebas dari penyumbatan. Lagi pula meskipun Simpson telah menciptakan tiga buah kateter dalam ukuran yang berbeda, bahkan serutan yang paling kecil bergaris tengah dua milimeter dengan panjang dua sentimeter, alat itu masih terlalu besar dan hanya bisa disisipkan di pembuluh nadi pinggul dan pembuluh nadi kaki.

Source : Majalah Intisari, No.276 - Juli 1986

Tanaman Pun Punya Perasaan (BAGIAN 2)

ATAS keberhasilan itu, nama Cleve Backster tiba-tiba ngetop. Koran-koran dan majalah di seluruh dunia melaporkan hasil percobaannya. Menurutnya, lebih dari 7.000 ilmuwan meminta kopi hasil percobaannya.


Ikut memekik

Pierre Paul Sauvin, pegawai kantor ITT (International Telephone & Telegraph) di New Jersey, AS, merupakan salah seorang di antaranya. Berkat "keajaiban" ilmu elektronika, Sauvin melengkapi mesin poligraf seperti yang dipakai Backster dengan peralatan lain. Sebagai ganti pena pencatat ia memasang osiloskop, alat pencatat perubahan daya hantar listrik berupa garis pada tabung sinar katoda. Juga sebuah audiostone oscillator: alat yang dapat menghasilkan bunyi sebagai reaksi terhadap sinyal dari tanaman, dan suara itu direkam dengan tape recorder.


Sambil duduk di meja kantornya beberapa kilometer dari rumahnya, Sauvin tak cuma dapat menelepon tanaman-tanamannya dan "mengobrol" dengan mereka, tetapi juga bisa mendengarkan jawaban mereka lewat osilator.

Sauvin juga menemukan kenyataan kalau tanaman dapat bereaksi terhadap perasaan gembira seseorang. Ketika bersama pacarnya menginap di vila, ia mendapati tanamannya menunjukkan reaksi begitu bergairah terhadap kesenangan seksualnya. Begitu kuatnya reaksi itu sampai nada osilator melengking tinggi sewaktu ia mencapai, maaf, orgasme.

Base yang ditentang

Jauh sebelum itu - sekitar awal abad ini - Luther Burbank, seorang pembudidaya tanaman asal kalifornia, menghabiskan bertahun-tahun untuk mengembangkan varietas kaktus tanpa duri. Apa yang dilakukannya? Sambil merawat tanamannya, ia berbicara kepada mereka. "Tak ada yang perlu kamu takuti," katanya. "Kamu tidak memerlukan duri untuk melindungi diri sebab aku bakal melindungimu."


Menurut Manly P. Hall, ketua Philosophical Research Society, Los Angeles, kasih sayang ditunjukkan Burbank merupakan "makanan bergizi" sehingga tanaman dapat tumbuh lebih baik dengan buah lebih berlimpah. Burbank menyatakan "makanan bergizi" sehingga tanaman dapat tumbuh lebih baik dengan buah berlimpah. Burbank menyatakan, tanaman memiliki lebih dari 20 indera tetapi, karena berbeda dengan yang dimiliki manusia, kita tidak bisa mengenalinya. Burbank tidak yakin kalau semak-semak dan bunga-bunga bisa mengerti omongannya, tapi ia yakin mereka memahami apa yang dimaksudkannya lewat telepati.

Pada masa yang bersamaan, seorang fisikawan kenamaan, Prof. Jagadis Chandra Bose, di Presidency College, Kalkutta, ternyata meneliti sifat kedua puluh indera itu, Periset tentang radio ini dikejutkan oleh adanya kesamaan antara reaksi logam dan otot terhadap stress. Namun, "Sulit menarik garis tegas," tulisnya, "kapan fenomena fisika berakhir, dan kapan fenomena fisiologi dimulai."

Mengikuti jalan pikirannya ini, Bose melihat kalau benar ada kemiripan reaksi antara dua materi yang berlawanan, sasaran penelitian yang ideal tentunya tanaman. Jaringan ini hidup tetapi tanpa sistem saraf, dan karenanya ia menduga tanaman tidak bereaksi langsung terhadap rangsangan dari luar.


Sebenarnya tanaman tak ubahnya binatang, hanya saja lebih primitif. Mereka bernapas tanpa sistem pernapasan, mengolah makanan tanpa sistem pencernaan, dan bergerak tanpa sistem otot. Dengan analogi ini Bose lalu menduga kalau tanaman mungkin dapat merespons rangsangan sekalipun tidak mempunyai sistem saraf.


Melalui penelitiannya dengan menggunakan alat yang dapat memperbesar gerakan halus jaringan tanaman sampai ribuan kali, Bose membuktikan bahwa daun kacang merah, wortel, dan lobak cina menunjukkan reaksi yang sama besarnya dengan logam dan otot terhadap stress. Kecuali itu ia juga mendapati tanaman pun "pingsan" setelah diberi cairan pembius kloroform.


Lima tahun kemudian Bose menerbitkan hasil percobaannya yang panjang-lebar berjudul Plant Response as a Means of Physiological Investigation. Di sana antara lain diungkapan adanya persamaan perilaku antara kulit binatang reptil dan amfibi dengan kulit buah-buahan dan sayuran; tanaman dapat menjadi "lelah" akibat rangsangan yang terus-menerus seperti halnya otot bintang; dalam bereaksi terhadap sinar, daun hampir identik dengan mata binatang.

Meskipun mendapat banyak tentangan dari ilmuwan lain karena hasil percobaannya tidak sesuai dengan teori ilmiah yang sudah mapan, pada tahun 1917 Bose dianugerahi gelar kebangsawanan Inggris karena hasil karyanya di India dan tahun 1920 di angkat sebagai anggota Royal Society.


Mengulang eksperimen Backster

Dari Rusia muncul laporan-laporan tentang penelitian yang sama di Surat Kabar Pravda pada 1970-an. Disebutkan, dalam sebuah film yang dibuat di Departement Fisiologi Tanaman pada Akademi Timiryazev, Moskwa, ditunjukkan bagaimana tanaman bereaksi terhadap faktor-faktor lingkungan, sentuhan lalat atau lebah, dan terhadap luka. Reaksi-reaksi itu ditampilkan berupa grafik oleh pena pencatat yang dihubungkan ke galvanometer, mirip dengan mesin poligraf Backster. Juga ditunjukkan bagaimana tanaman yang dicemplungkan ke dalam larutan kloroform (obat bius) tidak bisa bereaksi terhadap luka seperti biasanya.

Sementara itu Prof. V.N. Puskhin bersama asistennya mencoba mengulang eksperimen Backster. Namun kali ini mereka menggunakan tanaman bunga pelargonium. Dugaan mereka, manusia yang dihipnotis lebih mudah memancarkan emosi kepada tanaman. Maka dipilihlah Georgi Angushev, ahli hipnotis asal Bulgaria, dan seorang gadis bernama Tanya untuk membuktikan hal itu.


Tanya yang dibuat sedikit kesurupan didudukkan kurang lebih 80 cm dari tanaman. Ketika Angushev mengatakan pada Tanya bahwa dirinya wanita tercantik didunia, pena pencatat yang sebelumnya bergerak lurus saja serentak membentuk gelombang.


Setelah itu Angushev membawa Tanya ke dalam sejumlah situasi, misalnya cuaca yang mendadak sangat dingin, dan setiap kali tanaman itu menunjukkan emosi Tanya. Bahkan tanaman tersebut mampu mendeteksi kebohongan Tanya. Pushkin menulis, "Mungkin ada hubungan yang khusus antara dua sistem informasi sel tanaman dan sistem saraf, sehingga sel-sel yang berbeda-beda itu nampaknya dapat 'memahami' satu sama lain."

Musik rock mematikan

Pada pertengahan tahun 1960-an banyak dilakukan jumlah eksperimen tentang respons tanaman terhadap bunyi atau suara. Di antara ilmuwan pertama yang melakukannya adalah Mary Measures dan Pearl Weinberger dari Universitas Ottawa. Mereka menemukan bahwa persemaian gandum yang diiringi bunyi menunjukkan pertumbuhan paling cepat bila frekuensi bunyi itu 5.000 Hz (putaran per detik).

Tahun 1968 Dorothy Retallack, seorang mahasiswi di Denver, Colorado, melakukan percobaan yang sama. Bermacam-macam jenis tanaman, yakni philodendron, jagung, lobak, pelargonium, dan bunga violet Afrika, didekatkan pada sebuah tape recorder yang memperdengarkan bunyi piano dalam nada b (si) dan d (re). Suara itu terus diulang-ulang selama 12 jam sehari. Setelah 3 minggu semuanya mati kecuali bunga violet Afrika yang malah tumbuh subur. Beberapa di antara tanaman tersebut tumbuh condong seperti dilanda angin ribut menjauhi sumber suara. Sedangkan kelompok tanaman pembanding yang ditanam ditempat tanpa suara tumbuh normal.

Bersama Prof. Francis F. Broman, Retallack menemukan bahwa jenis musik rock membuat tanaman tumbuh menjauhi sumber bunyi dan perkembangannya tidak normal. Anehnya, ketika diperdengarkan pada lagu-lagu klasik Bach, Haydn, atau siter India, tanaman tumbuh condong ke arah sumber suara. Sedangkan lagu-lagu rakyat, country dan western tidak berpengaruh sama sekali.

Rupanya pengaruh semacam itu tidak hanya dialami oleh tanaman. Lyall Watson melalui Supernature melaporkan kalau pertumbuhan bakteri pun bisa dipengaruhi oleh bunyi. Mereka dapat melipatgandakan diri di bawah pengaruh frekuensi-frekuensi tertentu, tetapi mati pada frekuensi lain. Menurut Watson, ada hubungan fisik langsung antara frekuensi bunyi dengan struktur organisme tertentu yang bisa menimbulkan semacam resonansi.


Bagaimana pun masih tersisa banyak pertanyaan yang belum terjawab. Adanya hubungan antara manusia dan tanaman nampaknya tak dapat diragukan lagi. Namun dalam bentuk apa? Apakah tanaman merespons timbre(warna suara) manusia? Atau apakah mereka bereaksi terhadap ketegangan emosional manusia, seperti ditunjukkan Backter yang didukung hasil eksperimen para ilmuwan Rusia? Apapun yang menghasilkan respons itu, bagaimana sifatnya? Apakah reaksi tersebut mirip dengan sistem saraf pada binatang? Sampai sekarang nampaknya belum ada yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sisa ini.

Source : Majalah Intisari No.372 - Juli 1994

Tanaman Pun Punya Perasaan (BAGIAN 1)

Sejumlah hasil eksperimen menunjukkan kalau tanaman membaca pikiran si pemelihara, memperlihatkan reaksi ketika daunnya dicabik-cabik. Dalam penelitian, tanaman mati karena diperdengarkan pada musik rock. Sementara musik klasik lebih digemari sehingga mereka tumbuh mendekati sumber suara itu.

Hobi ibu saya itu merawat tanaman. Kalau sudah asyik merawat tanaman piaraannya di rumah, seolah-olah kami dilupakan. Tapi satu hal yang agak aneh, sambil menyirami, memberi pupuk, merawat daun-daun layu, ibu suka berbicara dengan tanaman-tanamannya. 'Cepat berbunga, ya! atau 'Kamu kok layu, sih?' itu yang sering saya curi dengar. Tanaman piaraan ibu memang nampak segar dan subur-subur," begitu cerita seorang teman.


Barangkali tidak banyak orang yang mempunyai perhatian begitu dalam terhadap tanaman piaraannya di rumah. Biarpun begitu banyak yang percaya kalau pertumbuhan dan kesejahteraan tanaman bisa dipengaruhi lewat percakapan yang bersahabat dan penuh kasih sayang pemeliharanya.

Kopi panas dan korek api

Tetapi, apa betul tanaman bisa tanggap terhadap perasaan manusia? Betulkah tanaman punya perasaan, atau bereaksi terhadap sikap kebaikan dan kejahatan manusia? Hal-hal inilah yang pernah dicoba untuk diteliti kebenarannya oleh Cleve Backster, seorang mantan pegawai CIA dan instruktur dalam pemakaian lie detector (mesin deteksi kebohongan) pada akhir 1960-an.


Entah bagaimana mulanya, pada satu malam terpikir oleh Backster untuk mengamati bagaimana tanaman hias Dracena massangeana mengisap air dari tanah di dalam pot nya dengan menggunakan mesin pendeteksi kebohongan. (Alamat poligraf ini sebetulnya dipakai untuk mengukur tekanan darah, pernapasan, gerakan otot refleks, dan perubahan daya hantar listrik (DHL) kulit pada orang yang sedang diinterogasi, DHL, kulit itu sangat peka terhadap perubahan emosional seseorang.

Kalau untuk manusia, kedua elektroda pada mesin itu ditempelkan ke dua jari tangan yang berdekatan. Perubahan DHL, kulit akan terbaca pada perubahan garis yang digoreskan oleh pena dalam diagram pencatat. Backster berharap dengan menghubungkan tanaman ke alat itu sambil mengairinya, DHL daun akan beransur-angsur naik sewaktu air memasuki jaringan tanaman. Ternyata yang terjadi justru sebaliknya : pola DHL menurun secara berangsur-angsur. Pola ini mirip dengan reaksi orang yang sedang gembira dan rileks.

Bagi Backster temuannya itu sangat berarti untuk penelitian lebih lanjut, yakni bagaimana tanaman bereaksi terhadap suatu gangguan yang mengancam kesejahteraannya. Ia mencelupkan daun tanaman yang sudah ke elektroda ke dalam secangkir kopi panas. Ia kecewa sekali karena tidak muncul reaksi apa-apa.

Namun begitu terpikir dalam benaknya untuk membakar daun itu, pena pencatat tiba-tiba melompat tajam ke atas. Backster lalu keluar mengambil korek api. Ketika masuk kembali ke ruangan, pena itu melonjak lagi. Pada manusia itu reaksi itu menunjukkan rasa takut pada sesuatu yang bakal terjadi. Tatkala nyala korek api benar-benar ia dekatkan pada daun itu, reaksinya berkurang. Ketika kemudian ia pura-pura hendak membakar lagi, tidak ada reaksi sama sekali.

Bagi Backster hanya ada satu penjelasan yang bisa diterima tentang fenomena yang baru saja ditemukannya: tanaman itu membaca pikirannya; mampu membedakan mana maksud yang sesungguhnya dan mana yang pura-pura.

Penelitian-penelitian berikutnya memperkuat penjelasan itu. Bahkan reaksi semacam itu terjadi juga ketika daun sudah dipetik dari batangnya atau berupa cabikan. Reaksi itu ditunjukkan juga kepada orang lain, terhadap seekor anjing yang masuk secara tiba-tiba ke ruangan dan bahkan terhadap laba-laba yang bakal menyerang.

Sukses dan gagal menangkap penjahat

Semula Backster menganggap tanaman juga memiliki ESP (extra sensory perception). Namun kemungkinan anggapan itu ia buang jauh-jauh karena tanaman tidak memiliki sistem saraf. Mustahil bahwa tanaman mempunyai panca indera seperti manusia. karena itu ia lalu mengganti istilah ESP dengan yang lebih pas, yakni primary perception, semacam kesadaran pada tingkat paling dasar.

Nampaknya Backster ini sosok peneliti sejati yang tak pernah puas. Ia ingin mengetahui lebih jauh kemampuan perseptif itu pada tanaman. Untuk itu ia memanfaatkan mesin poligrafnya sebagaimana fungsi sebenarnya, yakni untuk mendeteksi kejahatan. Backster dalam hal ini dibantu 6 orang mahasiswa. Salah satu di antara mereka akan berperan sebagai "penjahat" dengan cara diundi. Yang kebetulan mencomot lintingan kertas yang sudah ditandai, dialah yang jadi "penjahat"-nya kecuali yang bersangkutan. Sesuai skenario yang dibuat, si "penjahat" lalu merusak salah satu dari dua tanaman yang diteliti setelah yang lain meninggalkan laboratorium.

Sehabis itu keenam mahasiswa itu dibariskan satu per satu didepan tanaman yang tidak diapa-apakan dan menjadi "saksi" peristiwa perusakan itu. Sampai mahasiswa yang kelima, tanaman yang dihubungkan ke mesin deteksi kejahatan itu tidak menunjukkan reaksi apa-apa. Tapi ketika tiba giliran yang keenam (si "penjahat"), reaksinya begitu kuat dan menghasilkan grafik yang tidak menentu pada kertas pencatat.

Menurut Backster, tanaman dapat bereaksi secara "telepatis" terhadap perasaan bersalah pada manusia. Tapi kenyataannya mahasiswa "penjahat" itu sedikit atau sama sekali tidak punya rasa bersalah tentang peranannya dalam percobaan ini. Hal itu membuktikan, kata Backster, kalau primary perception mencakup juga semacam memori pada tanaman. Celakanya, ia gagal ketika hasil temuannya ini dia cobakan untuk mengungkap siapa pembunuh pada kasus tewasnya seorang gadis di sebuah pabrik di New Jersey.

Biarpun begitu Backster tidak kecewa. Dalam penelitian selanjutnya ia merasa senang karena philodendron (sejenis pohon anggur) - salah satu tanaman yang dirawatnya dengan penuh kasih sayang - dapat bereaksi terhadap emosinya dari jarak 24 km bahkan lebih. Tanaman tersebut di masukkan ke dalam sebuah sangkar Faraday ataupun kotak timah untuk menghindari pengaruh gelombang radio.

Satu lagi temuan Backster, tanaman bisa bereaksi terhadap rasa sakit yang tengah diderita pemeliharanya. Suatu hari jari Backster teriris sewaktu sedang merawat tanamannya. Ketika lukanya diolesi yodium, mesin poligraf mencatat reaksi yang begitu kuat. Bisa saja hal tersebut dianggap reaksi atas sakit yang dialami Backster, tapi ia justru berkesimpulan kalau tanaman itu bereaksi terhadap matinya sejumlah sel tubuh tuannya.



Udang laut dan pohon anggur

Selama lebih dari setahun Backster melakukan percobaan. Seperti lazimnya peneliti, ia ingin sekali menerbitkan hasil-hasil eksperimennya dalam sebuah jurnal ilmiah agar bisa dipelajari orang lain. Satu hal yang terbuka untuk dikritik, percobaannya masih melibatkan unsur manusia (dalam hal ini Backster) sehingga orang tidak bisa membandingkan hasil penelitiannya sendiri dengan penelitian Backster. Karena itu ia lalu berencana melakukan percobaan lain tanpa melibatkan manusia sehingga setiap proses berlangsung secara otomatis.



Sebagai gantinya Backster memanfaatkan udang laut. Lalu dibuatlah sebuah alat khusus yang dapat membunuh udang-udang itu seketika dengan memasukkan mereka ke dalam air mendidih. Alat itu dibuat begitu rupa sehingga bisa melepaskan udang-udang tersebut secara otomatis ke dalam air mendidih secara acak. Maksudnya, sekali waktu udang dijatuhkan, kali lain tidak.

Kali ini Backster menggunakan tiga pohon anggur philodendron yang belum pernah dipakai dalam percobaan. Ketiganya dipasangkan pada tiga buah mesin pencatat. Mesin pencatat satu lagi dipakai antara lain untuk memantau gangguan eletromagnetik di sekitarnya.

Hasil percobaan yang diterbitkan tahun 1968 dalam International Journal Parapsychology menunjukkan kalau tanaman-tanaman itu memperlihatkan reaksi kuat ketika udang-udang laut itu mati. Itu artinya, antara lain, kemampuan persepsi pada tanaman dapat berfungsi secara bebas tanpa keterlibatan manusia.


Bersambung - Tanaman pun Punya Perasaan (BAGIAN 2)

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

DAFTAR ISI

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes