Senin, 05 Desember 2011

Rematik, Bukan Karena Mandi Malam (BAGIAN 1)

EH, jangan sering mandi malam dengan air dingin, entar kena rematik lho!" Begitulah anjuran yang sering dikemukakan oleh nenek-nenek kita. Apakah benar demikian?

"Mitos ini tidak sepenuhnya benar," kata dr. Cecilia Padang, dokter ahli rematik dari Raden Saleh Medical Center, Jakarta. Air dingin hanya sebagai pencetus, bukan penyebabnya. "Bakat rematik pasti sudah ada pada orang tersebut," tambahnya.

Perubahan suhu badan yang tidak stabil karena pengaruh udara atau air dingin memang akan mempercepat kambuhnya rematik atau encok. Sebab itu, setelah terkena gejala rematik usahakan menjaga suhu badan kita tetap stabil. Bisa dengan mandi air hangat, mengenakan baju hangat di tempat dingin, atau menggosok badan dengan minyak gosok.

Istilah rematik atau encok sering digunakan oleh masyarakat sebagai ungkapan rasa sakit atau nyeri yang ada kalanya disertai kaku pada sendi, tulang, dan otot. Tapi begitu terasa ngilu di salah satu bagian tubuh, banyak orang langsung latah mengira dirinya terkena rematik. "Padahal rematik sebenarnya merupakan sekelompok penyakit yang mengenai tulang, sendi, atau otot. Tapi begitu terasa ngilu di salah satu bagian tubuh, banyak orang langsung latah mengira dirinya terkena rematik. "Padahal rematik sebenarnya merupakan sekelompok penyakit yang mengenai tulang, sendi, atau otot maupun jaringan lain disekitar sendi," kata dr. Cecilia yang memperoleh keahliannya di Australia.


Tanda-tandanya


Rasa ngilu atau nyeri pada sendi memang banyak penyebabnya. Bisa akibat mengangkat benda berat, jatuh, terkilir, sakit flu, sehabis operasi dll. Lantas, pegal linu bagaimana yang dikatakan sebagai tanda-tanda rematik?


Dalam buku Rematik karangan Prof. Dr. Priguna Sidharta, seorang dokter ahli saraf, dikatakan bila rasa nyeri timbulnya mendadak, sering kali penyebabnya adalah proses rematik atau proses gangguan asam urat. Apalagi kalau nyeri tersebut bertambah berat jika berada di iklim dingin.


Nyeri rematik biasanya akan mereda kalau anggota badan yang terasa sakit sudah lebih banyak digerakkan. Tanda-tanda itu sering pula disertai rasa kaku pada permulaan gerak, terlebih lagi waktu bangun tidur. Begitu juga setelah duduk agak lama.


Proses seperti itu khas pada persendian yang sudah mulai mengalami kerusakan atau proses degenaratif pada unsur-unsur tulang rawan persendian. Bila ditambah kesemutan atau proses degeneratif pada unsur-unsur tulang rawan persendian. Bila ditambah kesemutan pada daerah kulit tertentu, menurut Prof. Dr. Sidharta, berarti telah mengenai berkas saraf pada anggota gerak yang bersangkutan.


Bila sudah terjadi peradangan, atau inflamasi pada sendi (dengan manifestasi merah, panas, dan sakit) oleh kuman, proses auto-imun dalam tubuh, penggunaan sendi yang berlebihan, disebut sebagai rematik artritis.


Kurang tidur


Penyakit rematik sebenarnya lebih dari 100 jenisnya dan penyebabnya bermacam-macam. Tetapi ditilik dari lokasi proses patologisnya, terbagi atas dua kelompok besar yakni rematik ekstra artikuler dan rematik artikuler. Rematik ekstra artikuler terjadi di luar sendi dan paling banyak ditemukan pada 50 - 60% penderita. Contohnya, fibromialgia atau lebih populer disebut chronic fatigue_syndrome. Gejalanya nyeri pada otot yang diduga ada hubungannya dengan depresi.


Hasil penelitian mengatakan, kurang tidur menyebabkan terjadinya tumpukan asam laktat, karena hormon somatomedin C (yang digunakan untuk metabolisme asam laktat) yang 80% dibentuk selama kita tidur nyenyak (tidur stadium 4), tidak terbentuk. Akibatnya, badan terasa pegal, ngilu, dll. Kalau hari-hari berikutnya bisa tidur nyenyak, gejala akan hilang. Sebaliknya, kalau terus-menerus kurang tidur, terjadilah nyeri pada otot yang berkepanjangan. Di situlah timbul gejala fibromialgia ini.


Rematik ekstraartikuler bisa juga disebabkan oleh beban kerja sendi tertentu yang berlebihan (overused), tidak peduli pada usia berapa pun. Misalnya pada para atlet angkat besi, pesenam, atau pemain tenis. Akibatnya, terjadilah peradangan yang teramat nyeri, bisa pada jaringan otot siku lengan (tennis elbow), pada jari-jari tangan (trigger fingers) atau jaringan otot bagian lain. Kalau tidak cepat ditanggulangi cenderung menjadi rematik brakhialgia_(rematik pada lengan, leher, dan belikat).


Tendinitis terjadi bila ada peradangan pada sarung urat. Mungkin pergelangan kaki Anda pernah bengkak dan sakit tanpa menunjukkan peradangan terutama di sekitar mata kaki. Yang terjadi sebenarnya, meradangnya jaringan pengikat persendian, bukan karena kuman melainkan karena unsur mekanik. Misalnya terlampau banyak berjalan, turun-naik tangga, sering jongkok-berdiri, terkilir. Ini sering dialami kaum wanita setengah baya yang agak gemuk. Contoh rematik ekstraartikuler lain yakni entesitis, radang pada ujung urat-urat otot yang melekat pada tulang.


Akibat degenerasi


Kalau rematik ekstraartikuler tergolong ringan dan pengobatannya mudah, tidak demikian dengan rematik artikuler. Jenis rematik artikuler yang terbanyak menyerang penduduk Indonesia  adalah osteoartritis dan artritis gout. Osteoartritis atau rematik akibat pengapuran, diduga karena proses ketuaan (degenerasi). Lihat saja, 90% penderitanya berusia di atas 60 tahun.


Pengapuran menyebabkan rawan sendi menjadi tipis sehingga timbul tulang muda (spur) sebagai akibat dari reaksi kompensasi untuk menggantikan tulang yang hilang. Inilah penyebab rasa nyeri pada bagian yang terserang pengapuran. Osteoartritis terbanyak menyerang sendi lutut, pinggul, dan pinggang bawah. Pada lutut kadang kala menyebabkan kaki berubah bentuk menjadi O, sehingga penderita pincang. Rasa nyeri pada penderita osteoartritis tidak terus-menerus. Misalnya, pencetusnya adalah berjalan jauh, loncat, atau lari.


Osteoartritis ada kalanya menyerang jari tangan dan menimbulkan benjolan walaupun tidak sampai mengganggu fungsinya. Bisa pula menyerang pangkal ibu jari kaki akibat sering memakai sepatu sempit yang menyebabkan tulang di bawah ibu jari menonjol ke luar.


Selain sendi-sendi penopang berat badan tadi, ada pula yang mengenai sendi tulang leher dan pinggang. Rematik ini dinamakan spondilosis atau osteoartritis tulang belakang. Penekanan saraf disekitar leher dan pinggang menyebabkan rasa sakit dan kaku. Adakalanya ditambah kesemutan dan rasa tertarik yang menjalar ke bawah sepanjang belakang tungkai. Kalau sampai mengenai tulang pangkal paha terasa nyeri pada paha bagian dalam bisa sampai ke bagian pantat. Akibatnya, panggul susah digerakkan dan penderita sulit berjalan.


Apabila ruas tulang leher kedua atau ketiga yang terkena, nyeri terasa di kepala bagian belakang. Apabila tulang leher bagian bawah yang terkena, nyeri bisa meluas sampai kedua bahu.


Nyeri saraf yang disebabkan rematik tulang leher bagian bawah dan menjalar sepanjang lengan dinamakan neuralgia brakhialis. Sedang yang dirasakan sepanjang tungkai akibat radang sendi tulang tungging dinamakan iskhialgia atau siatika.


Tidak jarang keduanya dinyatakan sebagai "saraf terjepit". Tindakan yang dilakukan oleh ahli fisioterapi adalah traksi leher, yakni penarikan tulang leher atau traksi pinggang.


Rematik artikuler yang menyerang tulang belakang karena faktor keturunan disebut angky-losing sponditis atau lebih di kenal dengan istilah Bechterew, penyakit ini disebabkan zat pembawa sifat (gen) dalam darah si penderita yang disebut HLA-B 27. Namun penyakit ini jarang ditemukan pada rata-rata penduduk (5 - 7%).


Kristal pada persendian


Pada artritis gout atau pirai yang disebabkan oleh kelebihan kadar asam urat (maksimal 7 mg%) dalam tubuh, gejalanya agak lain. Penderita secara tiba-tiba merasa sakit hebat khususnya ibu jari kaki. Begitu hebat sakitnya sampai seringkali penderita tidak bisa berjalan. Serangan nyeri yang pada umumnya timbul tengah malam atau menjelang pagi ini, bisa juga pada pergelangan kaki, lutut, jari tangan, serta sendi lain.


Asam urat (uric acid) adalah zat metabolisme terakhir berupa protein. Kelebihan asam urat dalam tubuh bisa menyebabkan pengendapan kristal urat pada jaringan.


Bersambung - REMATIK, Bukan Karena Mandi Malam (BAGIAN 2)

5 comments:

Aji Prast mengatakan...

Artikel yang menarik, infonya bermanfaat :D

amaq aziz mengatakan...

ya bener tuh, rematik karena mandi itu mitos dari orang tua sajah. mestinya beristirahat yang cukup ya, salam

uzanks mengatakan...

owh gitu toh, saya sih sering mandi malam juga tp alhamdulillah badan pegel ada aja kalo rematik sih ga pernah..

nice posting!

wawan mengatakan...

ini baru masuk akal. thx infonya

Anonim mengatakan...

banyak yang bilang karena mandi malam yaa...
klo tau begini sih saya gak takut mandi malam lagi :D

Posting Komentar

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

DAFTAR ISI

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...