Selasa, 17 Januari 2012

Fenomena Hujan Yang Tak Lazim

Air hujan adalah benda langit yang paling biasa dikenal orang. Bisa dibilang luar biasa kalau ternyata muncul fenomena hujan kacang, ikan, katak, atau bahkan hujan lumpur. Dari mana benda-benda asing itu berasal? Mengapa itu bisa terjadi? Adakah relevansi jatuhnya benda-benda tersebut dengan peristiwa sesudahnya?

SEORANG wanita setengah baya yang menyaksikan jatuhnya ratusan kacang dari langit St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, dianggap sebagai nenek genit yang over acting ketika ia melapor kepada kantor urusan cuaca setempat, September 1945.

"Apakah tanda-tanda kiamat didahului dengan jatuhnya kacang dari langit?" ungkapnya.


Bagi para ahli cuaca atau bahkan orang awam yang terbiasa menghirup alam rasional, peristiwa tadi hanya dianggap sebagai halusinasi wajar yang kadang menyergap kaum manula. Namun bagi orang yang cukup bijak menganut paham bahwa segala sesuatu "mungkin saja terjadi", peristiwa itu menyiratkan keterbatasan daya nalar manusia itu sendiri. Bukankah teori bumi bulat yang pada mulanya dianggap sebagai bualan pada akhirnya menemukan kebenaran? 
Kelompok orang bijak inilah yang tidak begitu saja menutup telinga rapat-rapat ketika mendengar berita mengenai ikan, belut, atau katak yang jatuh dari langit di suatu tempat tertentu.

Ada baiknya bila sejenak kita simak beberapa kejadian aneh, seperti terlukiskan di bawah ini :

Hujan Katak di Jepang
Ny. Edith Turner, seorang warga Kota Stuart, Florida, AS, sore itu sedang minum kopi di dapur, ketika tiba-tiba mendengar suara keras menghantam atap rumahnya.

"Kedengarannya seperti langit yang tiba-tiba runtuh," jelas Turner. Lalu ia memastikan sendiri bahwa benda asing yang menghantam atap rumahnya pastilah sebuah benda berat. Benar, ketika di periksa ia menemukan beberapa bongkahan es masing-masing seberat 25 kg.


Laporan tentang "bom es" walaupun sering terjadi tak pernah dikupas media massa secara mendalam. Soalnya, memang dianggap kejadian lumrah yang dapat terjadi setiap saat. Namun kasus yang menimpa rumah Turner ini menjadi isu menarik. Selain bukti autentik yang disodorkan, beberapa ahli juga turut mengamati bongkahan es yang ternyata agak lain dengan es biasa.


"Baunya amat menyengat seperti mengandung bahan kimia tertentu dengan warna bisa biru atau kehijau-hijauan," tutur salah seorang pakar. Namun pada kejadian "bom es" lainnya, gumpalan es segar itu kadang berisi semacam kotoran manusia. Lalu muncullah teori seperti ini; es yang mengandung kotoran manusia itu berasal dari toilet pesawat terbang. Ada kebocoran pada bagian toilet sehingga es segar ini pun jatuh ke bumi ketika pesawat tergesek udara panas.


Toh, teori ini tidak imun dari sanggahan. Soalnya, setiap pesawat memiliki alat  pencair es untuk mengatasi persoalan seperti ini. Namun seiring dengan itu, persoalannya terus berkembang. Kalau gumpalan es itu hanya sebesar kepala bayi atau lebih kecil bisa dibilang wajar, tapi bisa sampai mendekati setengah kuintal?


Teori baru pun bermunculan. Salah satunya menjelaskan bahwa gumpalan es itu sebenarnya merupakan  "batuan meteorit" selain batu yang sebenarnya. Namun teori ini pun masih banyak ditentang. Alasannya, ketika gumpalan es tersebut memasuki lapisan atmosfer, pasti sudah mencair sebelum menyentuh bumi. Ketika seorang pria di Kazan, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (dulu Uni Sovyet, Red.) menyimpan bongkahan es yang hampir menimpanya, teori pertama muncul kembali.


Setelah melalui penelitian yang melelahkan, para ahli memastikan bahwa bongkahan es tersebut tak lain dari apa yang mereka sebut "meteorit gas beku". Pernyataan ini didukung teori berbau ilmiah, yang mengatakan, jutawan tahun lalu samudera yang ada sekarang ini sebenarnya berasal dari "komet es" yang menghantam bumi terus-menerus. Jadi bongkahan es yang menimpa bumi tersebut sebenarnya sisa-sisa dari komet es tadi.


Kejadian serupa menimpa Helen Goddard, penduduk Lake Worth, Florida, AS, September 1978. Pada suatu malam, bongkahan-bongkahan es berbentuk kubus sebesar 1,5 inci mengguyur atap rumahnya. Kejadian yang berulang kali itu anehnya tidak menimpa rumah-rumah di sekitarnya. Jelas ini bukan cuma permainan iseng orang kerjaan yang melemparkan bongkahan es. Karena di samping letak rumahnya yang jauh dari jalan, bongkahan es yang memenuhi kebun itu jumlahnya terlalu banyak.


Ada lumpur nakal


Peristiwa tragis lainnya menimpa tiga orang lainnya menimpa tiga orang nelayan dari Kepulauan Pasifik di gugusan Kiribati. Pada tahun 1986 mereka terapung-apung di laut yang ganas selama 119 hari setelah mesin perahu mereka mati. Mereka bertahan hidup dengan menangkap ikan hiu untuk makanan. Ketika akhirnya berhasil diselamatkan mereka bercerita, suatu malam sebuah benda tiba-tiba jatuh menimpa perahu. Seekor ikan aneh berwarna kehitam-kehitaman dan biasa hidup di kedalaman 200 m jatuh dari langit. Lalu bagaimana ikan aneh ini bisa begitu saja terlempar ke langit dan jatuh tepat di atas perahu nelayan malang ini? Apakah ini hanya kebetulan semata??


"Barangkali Tuhan tak ingin melihat kami makan ikan hiu setiap hari," ujar mereka serius.


Peristiwa yang tak kalah aneh terjadi di Minneapolis, Minnesota, 2 Juli 1901. Berbagai koran lokal ramai menurunkan berita tentang jatuhnya ratusan katak bernyawa dari langit ketika hujan besar mengguyur kota itu. Saat hujan reda, orang menemukan berbagai jenis katak kecil-kecil terserak di beberapa tempat yang jarang dilalui orang.


"Adakah orang iseng yang menaruh katak-katak ini ketika hujan lebat sedang tercurah? Mungkinkah puluhan jenis katak dengan berbagai ukuran telah bersatu sedemikian rukun dalam sebuah reuni antarkatak?" demikian tulis beberapa koran.


Banyak saksi mata melihat apa yang mereka sebut "awan-awan aneh" yang menjatuhkan berbagai jenis benda. Louis Castoreno yang sedang bekerja di kebun rumahnya di Fort Worth, Texas, Mei 1985, menjadi saksi adanya hujan ikan. Uniknya, hujan aneh ini terjadi setelah adanya bakal badai dan angin topan dahsyat di tempat yang sama. "Benar-benar amat menakutkan," ungkapnya dalam suatu wawancara.


"Bisa Anda bayangkan, ketika suatu saat ikan berjatuhan dari langit dan Anda hanya seorang diri di sana," tambahnya.


Sebanyak 34 ekor dari sekian ratus ikan yang berhasil dikumpulkan, berukuran panjang 5 cm. Hewan air ini ternyata biasa hidup di Sungai Trinity, 1 mil jauhnya dari rumahnya.


"Awan aneh" ini juga pernah terlihat di langit Chilatchee, Alabama, April 1956. Seorang saksi mata dikagetkan oleh sebentuk awan hitam yang berada tepat di atas kepalanya untuk kemudian menumpahkan hujan lokal di area seluas kurang lebih 70 m2. Selama seperempat jam hujan mengguyur, tiga jenis ikan berbeda ikut jatuh. "Mereka masih hidup dan meliuk-liuk di tanah basah berair," kata salah seorang saksi mata. Ketika hujan reda, "awan aneh" itu pun turut lenyap pula.


Tak hanya itu, hujan nakal pun pernah terjadi di South Burnaby, Kanada, Februari 1986. Selama tiga hari berturut-turut lumpur dan kotoran jatuh dari langit menimpa sebuah gedung SD. Lumpur itu mengotori bangunan dan mobil-mobil yang diparkir di halaman. "Baunya mirip kotoran hewan atau bau pupuk kandang yang sengak," aku salah seorang guru di situ.


Potongan jari beraksi


Daging rendang yang tersaji di meja makan, sudah tentu jadi santapan nikmat. Namun apa komentar orang, bila suatu hari mendapatkan gumpalan daging jatuh dari langit? Barangkali, Anda segera berkhayal, tentu ini ulah iseng koki pesawat terbang yang tidak bisa memanfaatkan waktu luang. Tapi tunggu dulu! Bagaimana bila daging yang jatuh dari angkasa itu disertai juga "hujan darah" seperti yang terjadi di Brasil?


Dilaporkan, 27 Agustus 1968, beberapa gumpal daging dan darah berjatuhan di area seluas 1 km2 selama lima hingga tujuh menit antara daerah Cocpava dan Sao Jose dos Compos, Brasil. Keratan daging berukuran 5 - 20 cm itu berwarna keunguan dan sudah agak berjamur. Yang membuat orang mengernyitkan dahi, adalah turutnya tetesan-tetesan darah yang jatuh dari langit.


Yang jelas, daging misterius itu bukanlah daging segar. Ini dibuktikan dengan warna ungu dan jamur yang sudah melekat. Tapi, adakah daging segar yang jatuh dari langit? Ternyata ada juga. Peristiwanya terjadi di Berlin, Jerman, Maret 1986, saat sekerat daging yang masih berlumuran darah jatuh menimpa atap sebuah mobil yang sedang diparkir. Yang lebih mengagetkan orang, daging segar itu tak lain adalah sepotong jari manusia!


Sebenarnya masih banyak benda lainnya jatuh dari langit seperti hujan beras di Mandalay, Myanmar, Januari 1952; biji-bijian di Savannah, Georgia, Februari 1958; kacang yang jatuh di Van Nuys, California, 6 Maret 1958. Lalu ada buaya sepanjang 2 m jatuh di dekat rumah Ny. Hiram Winchell di Evansville, Indiana, pada 21 Mei 1911. Sementara ada pula benda bulat berbentuk raksasa berukuran 30 cm berjatuhan di musim panas 1910 di kawasan Westerville, Ohio.


Seluruh peristiwa jatuhnya benda-benda yang telah banyak dikenal ini memang benar-benar terjadi dan bukan merupakan kebohongan belaka. Ada bukti-bukti autentik berupa publikasi pemberitaan pers dan penayangan foto-foto. Kini giliran Anda untuk menjawab "teka-teki" ilmiah ini.


Source: Majalah Intisari, no.373 - Agustus 1994

3 comments:

Unknown mengatakan...

hi...jadi ngeri .
mudah-mudahan nggak terjadi di indonesia

WINA PRIVATE COURSE mengatakan...

Kalau ada hujan duit juga akan lebih ngeri ya?

WINA PRIVATE COURSE mengatakan...

Bang Alkindy saya sudah koreksi artikel Ekstrak Cacing Tanah Turunkan Demam http://herusupanji.blogspot.com/2011/11/cacing.html, ada bagian yang saya sunting dari :http://www.djadoelpost.com/2011/09/penyebab-munculnya-penyakit-tifus.html....
Maaf baru konfirmasi soal ini, saat itu memang saya sakit dan terburu-buru. Terimakasih....dan salam hormat selalu.

Posting Komentar

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...