Kamis, 04 Agustus 2011

Hindarkan Rumah Dari Ancaman Geopati (BAGIAN 2)

DIKATAKAN pula, radiestet perlu mengosongkan diri, tanpa praduga, siap menerima pengaruh radiasi. Barulah dalam keadaan ini ia berkonsentrasi pada objek penelitiannya. Pengalaman sangat membantu dalam menginterpretasikan efek radiestestis. Kalau kurang berpengalaman, dengan sangat gampang ia dapat memberikan interpretasi yang salah.

Yang menarik, radiestet yang cukup peka dan berpengalaman dapat menemukan medan geopatis dari jarak jauh, misalnya melalui denah rumah, peta, dsb. Ada unsur telepati disini. Namun ini pun perlu pengalaman.


Radiestesi berasal dari kata radius, yang berarti sinar, dan aesthesis, kepekaan. Jadi hal kepekaan terhadap radiasi. Sampai sekarang orang belum sepakat apa dan bagaimana kepekaan itu harus dijelaskan. Ada yang mengatakan, orang yang punya kepekaan itu disebut paranormal. Orang lain lagi berpendapat, seorang radiestet punya indera keenam. Namun intepretasi yang paling masuk akal adalah orang itu sangat peka terhadap perubahan medan magnetis atau sinar dari bumi. Bagian yang sangat peka adalah sistem sarafnya, yang sanggup menerima perubahan yang terkecil sekalipun.

Rangsangan yang diterima saraf pusat (otak), menyebabkan kontraksi otot minimal berbentuk getaran. Getaran otot ini mengakibatkan alat bergerak. Meski jarang ditemukan, ada radiestet yang sangat peka sampai dapat menentukan adanya perubahan pada medan tanpa alat.



Diolok-olok sebagai mistis

Kita tahu banyak sekali tentang susunan dan proses-proses kimiawi pada organisme hidup. Langkah demi langkah dijelaskan, juga proses-proses fisikalnya. Namun kita kurang sekali tahu tentang proses-proses lain di dalamnya. Padahal dewasa ini makin ramai dibahas masalah medan biologis pada organisme hidup.



Mula-mula hanya para radiestet yang berbicara tentang adanya suatu gaya khusus dalam organisme hidup, sehingga mereka diolok-olok oleh para ahli biologi karena itu berbau mistis. Orang pertama yang meneliti hal ini adalah Gurvich, seorang sitolog dan fisiolog Rusia. Seperti lazimnya dalam penemuan baru, ia mendapatinya secara kebetulan. Gurvich memperhatikan, proses pembelahan sel dimulai pada satu sel yang kemudian menjadi stimulator bagi sel-sel lainnya.

Jadi, di antara sel-sel ada pertukaran informasi. Gurvich berusaha mengetahui bagaimana komunikasi ini. Akhirnya, dalam penelitian terhadap sel-sel yang tidak mungkin berkontak secara kimiawi nyata bahwa komunikasi ini terjadi secara fisikal: setiap sel membentuk medannya sendiri, yang potensialnya naik selama proses pembelahan, sehingga sanggup mempengaruhi sel-sel yang berdekatan tetapi tidak berkontak langsung. Maka Gurvich menetapkan, sifat gaya itu mirip gaya megnetis.



Percobaan Gurvich dilanjutkan oleh orang Amerika. Dalam serangkaian percobaan nyata bahwa jika embrio ditempatkan dalam medan magnetis yang cukup kuat, maka pertumbuhannya terganggu. Yang terganggu ialah organogenesisnya. Penelitian selanjutnya akhirnya membawa para ahli kepada keyakinan, setiap organisme hidup, seperti setiap benda lainnya, memiliki medan biologis yang mengatur dan mengkoordinasi segala proses dalam organisme hidup. Dewasa ini masih dicari apa yang melahirkan medan biologis ini. Diduga kuat, proses-proses kimiawi, khususnya yang terjadi protein, menyebabkan magnetisme biologis ini. Dengan dasar ini kiranya jelas bagaimana pengaruh medan geopatis terhadap organisme hidup: oleh medan geopatis.

Kalau pengaruhnya tidak kuat atau sebentar saja, gangguan itu rupanya kurang berarti. Sebaliknya, bila pengaruhnya berlangsung lama dan sistematis, apalagi kalau medan ini agak kuat, gangguan itu begitu besar sehingga organisme bereaksi sama seperti terhadap penyakit lainnya.



Gejala-gejalanya

Apa gejala-gejalanya bahwa kita tinggal dalam pengaruh medan geopatis? Sejak dulu kala kita mengenal, ada rumah yang baik, ada rumah yang jelek. Ada rumah yang penghuninya merasa enak, dapat bekerja dan beristirahat dengan baik, badan tetap segar. Ada rumah yang penghuninya merasa tidak enak, selalu payah, tidur tidak membawa kesegaran karena bangun dengan badan linu.



Ada orang yang sangat peka, ada yang praktis tidak merasa apa-apa, tetapi itu tidak berarti ia tidak terpengaruh. Orang yang peka, misalnya merasa dingin di tulang punggung meskipun hari itu panas atau saat tidur memakai selimut, sewaktu bangun badan rasanya capek, seringkali dengan kepala pening, tanpa semangat, dsb. Lama-kelamaan tulang punggung mulai sakit atau tidak enak, tangan mulai gemetar, muncul gemetar, muncul gejala rematik, dsb.

Pada kebanyakan orang yang tidur di atas medan ini tetapi kurang peka, gejala-gejalanya: (1) Badan tidak enak, linu (2) Tidur tidak tenang, seolah tidak menemukan tempat dan capek sewaktu bangun (3) Menderita rematik atau kejang (4) Kepala Pening (5) Sering dan gampang jatuh sakit (6) Menderita distoni yang vegetatif (kemunduran kekuatan fisik - Red.). (7) Gangguan kardiovaskuler (8) Gangguan metabolisme. (9) Tak dapat berkonsentrasi. (10) Menderita impotensi atau kemandulan, dsb. Stadium terakhir adalah kanker, terutama kalau orang sangat lama tinggal di bawah pengaruh medan geopatis. Yang paling berbahaya, persilangan dua atau lebih medan ini.


Binatang umumnya lebih peka terhadap medan geopatis. Ada yang tidak dapat menahannya, macam anjing, domba, sapi dan kuda. Ada juga yang sangat menyukainya, umpamanya kucing, lebah, semut, rayap, ular. Semut, misalnya, selalu membuat sarangnya diatas persilangan medan ini. Sampai kini belum bisa dijelaskan kenapa begitu. 


Begitu pun tetumbuhan. Ada yang sangat menyukai medan ini, khususnya aliran air. Ada yang sangat menderita diatasnya sampai akhirnya mati. Kalau melihat pohon yang tumbuhnya sangat miring, dan batangnya seolah-olah berputar atau kulitnya penuh pusaran. Anda dapat berkesimpulan pohon itu tumbuh di atas medan geopatis.


Benda-benda mati pun di pengaruhi medan ini. Dapat Anda perhatikan, ada tempat di rumah yang selalu basah misalnya dinding rumah, atau perabot dari kayu cepat lapuk. Gejala ini dapat menjadi petunjuk, benda itu terletak di atas medan geopatis. Diketahui, logam lama-kelamaan mengalami Ermudungser-scheinungen, gejala pelapukan logam. Gejala menjelaskan banyak kecelakaan pesawat terbang. Dibawah pengaruh medan geopatis, proses pelapukan ini dipercepat. Pengaruhnya dianggap sanggup mengubah struktur logam.


Usir dengan kompensor

Agar tidak menderita akibat medan geopatis, yang terpenting menghindari pengaruhnya. Hendaknya jangan membangun rumah tanpa memeriksa dulu apakah ada gejala geopatis. Denah rumah sebaiknya dibuat sesuai petunjuk radiestet. Kalau rumah sudah dibangun, perabotan perlu diatur sehingga setidaknya tempat tidur dan tempat kerja tidak terletak di atas medan geopatis. Jika tidak mungkin lagi mengatur perabotan secara lain, karena rumah terlalu kecil atau medan geopatis terlalu banyak sehingga tak mungkin dihindari, maka dapat dilakukan isolasi atau kompensasi.



Sebagai isolator sering dianjurkan berbagai foli (lembaran bahan tipis - Red.) dari plastik, logam mulia (emas, perak, tembaga), dll. yang ditaruh di bawah tempat orang tinggal. Namun pengaruh benda ini sangat kecil dan agak terbatas waktu kerjanya. Jauh lebih baik menghapuskan medan geopatis. Para radiestet menyebutnya kompensasi. Telah disusun macam-macam kompensator. Salah satu yang paling lazim dipergunakan adalah dinamo, kawat logam mulia yang diatur secara tertentu, dsb.


Namun menurut pengalaman banyak radiestet, cara kerja kompensator juga kurang memuaskan. Dari segala kompensator, yang saya alami, yang terbaik buatan perusahaan Ae. Ott-Piacenza di Kempten, Allgau, Jerman. Alat ini memang agak mahal (DM 185 atau kurang lebih Rp.300.000,- belum termasuk ongkos kirim) tetapi aman dan pengaruhnya dalam waktu tak terbatas. Kompensator jenis ini dibuat dalam berbagai ukuran - dari yang sebesar setengah batu bata sampai yang dapat dikalungkan di leher. Sayangnya, bahan aktif dalam alat ini merupakan rahasia keluarga si produsen.


Bahan yang dipakai untuk rumah juga berpengaruh. Yang paling sehat atau aman adalah kayu, kemudian batu-bata. Besi beton termasuk kurang baik karena menyalurkan pengaruh medan geopatis, khususnya kalau seluruh rumah dibangun dari besi beton. Yang terjelek, rumah modern dari aluminium dan kaca. Aluminium merupakan logam yang mempengaruhi manusia dengan cara yang tidak baik. Sebaliknya, emas, perak, dan tembaga terhitung logam yang baik.


Source :  Majalah Intisari, no.394 - Mei 1996

0 comments:

Posting Komentar

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...