Minggu, 02 Oktober 2011

Hati - Hati Dengan AC (Air Conditioner)

Sebetulnya yang bisa menjadi sumber bahaya bukan hanya AC mobil. AC ruangan perlu perhatian. Namun, AC mobil bisa langsung membawa maut seperti yang pernah terjadi beberapa kali, juga di Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar AC aman, baik di rumah maupun di mobil.


DAPAT dibayangkan rasanya bila kita berada di dalam mobil pada pukul 12.00 ditengah-tengah kemacetan jalan di kota Jakarta, tentu badan merasa amat gerah dan bisa mandi keringat. Tetapi kalau mobil itu ber-AC, si pengemudi akan merasa lebih nyaman. Begitu pula dengan penggunaan AC di dalam rumah akan memberi kesejukan pada penghuni rumah itu.


Namun, para ahli mulai mensinyalir adanya bahaya di balik pemakaian AC ini. Bahaya dapat timbul dari alat AC itu sendiri maupun ruangan ber-AC yang biasanya tertutup rapat.


Sarang berbagai jamur dan bakteri 


Asosiasi para Spesialis Paru-Paru Amerika (American Lung Association) mengingatkan masyarakat tentang kemungkinan bahaya penggunaan AC. Mereka menghubungkannya dengan isu indoor air pollution yang menarik perhatian para ahli kesehatan lingkungan. Salah satu bentuk indoor air polution yang paling potensial berbahaya adalah asap rokok yang bisa mengganggu kesehatan bukan perokok tetapi seruang dengan perokok yang sedang mengembuskan asapnya.


Menurut para ahli paru-paru itu AS itu, AC memang dapat mendinginkan ruangan dan menyeimbangkan tingkat kelembapan. Tetapi penelitian mereka menunjukkan bahwa kadar bahan pencemar udara di dalam ruangan ber-AC beberapa kali lebih tinggi daripada yang diluar. Bahan-bahan pencemar udara ini meliputi nitrogen oksida (NO2) dan karbon monoksida (CO). Bahan-bahan yang tidak kasat mata dan seringkali tidak berbau ini dapat mengakibatkan mata teriritasi, rasa mual, badan lemah, bersin-bersin dan sakit kepala. Alat AC juga dapat menjadi sarang berbagai jenis jamur dan bakteri yang nanti disemprotkan keseluruh ruangan. Berbagai jenis jamur dan bakteri di udara ruangan itu dapat menimbulkan berbagai keluhan pernapasan seperti batuk, sesak napas, selalu merasa berdahak di saluran pernapasan dll.


Namun, dengan adanya masalah itu bukan berarti kita tidak bisa menggunakan AC. Alat ini tetap dapat dipakai dengan aman tanpa menimbulkan gangguan kesehatan. Berbagai masalah tsb. terjadi karena alat AC, terutama yang dipasang di rumah pribadi, jarang sekali dirawat secara berkala. Kita biasa menghidupkan AC itu setiap hari tanpa pernah membongkar dan membersihkannya. Kita baru membersihkan AC bila anginnya kurang terasa.


Perawatan berkala adalah kunci utama penggunaan AC dengan aman. Filter AC  harus diperiksa secara rutin, dan diganti bila sudah terlalu kotor. Mesin AC perlu selalu dibersihkan juga.


Mengingat ada berbagai merek AC dipasaran, buku petunjuk penggunaan AC perlu dipelajari terlebih dulu untuk mengetahui cara perawatannya. Selain itu perlu pula diperhatikan sumber-sumber pencemar lain di dalam rumah. Kompor gas, alat pemanas, asap rokok dll. dapat menjadi sumber pencemar seperti nitrogen oksida dan karbon monoksida yang kemudian akan berputar di dalam ruangan ber-AC.


Hati-hati kebocoran!


Selain di dalam ruangan gedung, AC di mobil juga menyimpan bahaya yang bahkan dapat berakibat fatal. Beberapa laporan dari luar negeri menunjukkan terjadinya kematian di mobil yang berhenti dengan AC menyala terus. Hasil autopsi menunjukkan bahwa mereka terkena gas CO, yang merupakan sisa pembakaran mesin mobil, dalam dosis yang cukup tinggi. Keracunan gas CO terjadi bila ada kebocoran antara ruang mesin mobil dan ruang penumpang, sementara ruang penumpang itu tertutup rapat karena sedang menggunakan AC. Menurut para ahli, bahaya keracunan karbon monoksida ini lebih sedikit terjadi pada kendaraan yang sedang berjalan daripada yang berhenti, karena pada kendaraan yang berjalan produksi gas CO diembuskan oleh angin keluar ruang.

Berikut ini beberapa petunjuk praktis cara berkendaraan dengan aman dan nyaman oleh embusan AC. Matikan mesin dan AC mobil bila Anda berhenti dalam waktu yang cukup lama. Bila Anda berhenti cukup lama dan mesin tetap dinyalakan, sebaiknya AC dimatikan dan jendela dibuka lebar. Periksalah secara berkala kemungkinan gas bocor dari ruang mesin ke ruang penumpang. Kebocoran itu dapat terjadi di dinding pemisah antara ruang mesin dengan ruang penumpang, atau pada bagian lantai mobil tempat saluran pembuangan gas ke knalpot. Segera perbaiki dan tambal lubang dinding kalau terjadi kebocoran semacam itu.

Rasa pusing, mual dan penglihatan kabur merupakan gejala keracunan karbon monoksida. Jadi bila Anda tiba-tiba merasa pusing, ketika sedang berkendaraan, segeralah membuka jendela lebar-lebar agar ada sirkulasi udara yang lebih baik.

Source: Majalah Intisari, No.332 - Maret 1991

0 comments:

Posting Komentar

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...