Senin, 10 Oktober 2011

Kulit Sehat Cerminan Tubuh Anda (BAGIAN 1)

Selain unsur dari dalam seperti stres, hormonal, dan radikal bebas, sinar ultraviolet, asap polusi, atau debu itu contoh unsur luar yang mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk timbulnya penuaan dini. Namun, banyak orang belum merawat kulit secara maksimal, kecuali kalau sudah mengalami luka atau rusak. Padahal merawat seluruh tubuh itu tidak rumit, meski ada kiat-kiatnya agar tak cepat menua.


KULIT sehat sebenarnya cerminan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit.

Bisa demikian karena kulit mengusung banyak fungsi penting lain di luar sebagai indera perasa dan selubung tubuh dari ancaman kondisi alam sekitar. Ia membantu mengatur suhu tubuh, juga melindungi dari virus dan bakteri, dan tak kalah penting menjalankan fungsi sekresi serta pengeluaran cairan.


Pada fungsi sekresi, kulit mengeluarkan semacam minyak yang dinamai sebum guna mempertahankan kelembapan dan kehalusan kulit. Sedangkan pengeluaran cairan berupa keringat yang terutama terdiri atas air untuk mengatur suhu tubuh agar tetap dalam batas normal.

Kompleksitasnya sering kali kurang kita sadari. Tahukah Anda 1 cm2 kulit rata-rata berisi 1 m pembuluh darah, 100 kelenjar keringat, 3.000 sel sensor di ujung serabut saraf, 4 m saraf, 25 instrumen perasa, 200 ujung saraf perasa sakit, 2 instrumen perasa dingin, 12 perasa panas, 10 rambut, dan 15 kelenjar minyak?


Karena itu merawat kulit menjadi penting, dan kalau perlu sekali-kali memanjakannya dengan perawatan khusus.



Ultraviolet biang perusak


Sebagai selubuh tubuh, kulit merupakan tameng utama menghadapi ancaman kondisi luar tubuh; sinar ultraviolet matahari salah satunya. 

Sinar ultraviolet ini memang sering dituding jadi faktor utama penuaan dini alias premature aging. Sinar ini, terutama UV B yang daya penetrasinya kuat diletakkan dalam urutan nomor satu dalam daftar penyebab. Tak heran kulit yang menua secara dini banyak dijumpai pada bagian tubuh yang terbuka, seperti wajah, lengan, dan kaki.

 
Wujud penuaan dini bisa berupa warna kulit yang lebih hitam, berkeriput, kusam, bahkan adanya bercak-bercak coklat kehitaman yang disebut melasma; kadang dinamakan chloasma. Bila tidak segera ditangani, bercak-bercak hitam yang umumnya terjadi pada wanita itu bisa makin meluas.


"Terik matahari yang mengandung ultraviolet itu memang buruk bagi kulit. Bertahun-tahun sebelum akibat paparan sinar itu terlihat dengan mata telanjang, kulit sebenarnya sudah rusak. Bila dibiopsi untuk melihat kerusakannya, orang pasti segera melakukan berbagai cara menghindari sengatan matahari," papar David Biro, ahli kulit dari New York.


David Biro betul sebab saat penuaan dini terjadi, kulit akan mengalami perubahan sehingga orang yang berumur 30-an nampak 20 tahun lebih tua. Bahkan rangsangan sinar ultraviolet yang terus-menerus bisa membuat kulit rusak atau malah terkena kanker kulit.


Kerusakan kulit yang sering di alami mereka yang berusia di atas 30 tahun - meski bisa pula terjadi pada yang lebih muda - juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal lain seperti tingkat polusi alam sekitar, yang bisa berupa berbagai asap dengan kandungan karbon, tumpukan debu dan kotoran lain di kulit.


Selain dari luar, kondisi internal tubuh turut berpengaruh terhadap kesehatan kulit, seperti faktor hormonal, faktor keturunan, stres dan radikal bebas.


"Setiap kali bernapas dengan menghirup oksigen pasti terjadi oksidasi yang menghasilkan sisa-sisa oksidasi yang disebut oksidan. Oksidan inilah yang membentuk radikal bebas yang, karena tidak lagi punya tempat untuk menempel di tubuh, lalu berkeliaran ke mana-mana, menabrak sel-sel lain. Akibatnya, sel-sel yang ditabrak cepat rusak," tutur Edwin Juanda, dermatolog yang banyak didatangi pasien untuk mempercantik diri.


Radikal bebas yang bersifat reaktif tersebut dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat.


Ganti kulit tiap 28 hari


Secara garis besar, lapisan kulit paling luar adalah kulit ari (stratum corneum) yang tipis seperti kulit bawang. Dibawahnya adalah berbagai organ yang sudah disebut tadi. Lebih dalam lagi ialah jaringan lemak yang tebal. Lapisan berikutnya yaitu otot (daging) dan tulang, yang bukan lagi bagian dari kulit.

Sesuai proses alam, sebetulnya setiap 28 hari sekali sel-sel kulit akan beregenarasi atau meremajakan diri. Sel kulit yang semula berbentuk bulat akan naik ke permukaan kulit dan berubah bentuk menjadi gepeng, sebelum akhirnya mati dan menjadi bagian dari lapisan kulit ari.


Pada kondisi kulit yang menua, yang terjadi sebaliknya. "Lapisan kulit luar yang mengandung sel-sel kulit hidup, juga lapisan tempat berbagai pembuluh dan kelenjar menipis. Sedangkan lapisan kulit ari justru menebal, karena sel-sel kulit pada mati atau dakinya terus bertumpuk," ujar Edwin Juanda.


Edwin juga meluruskan pandangan bahwa pengelupasan lapisan kulit mati tidak terjadi secara otomatis, dan kalaupun mengelupas akan berlangsung dalam waktu lama. Itu pula sebabnya, pengelupasan kulit perlu dilakukan secara khusus, karena perawatan membersihkan kulit sehari-hari saja tidak mampu mengangkat kulit mati.


Namun, menurut Erwin, bukan berarti tidak ada harapan bagi penderita penuaan dini mendapatkan kembali kulit sehat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
  
Misalnya, bercak yang sangat kecil (freckless) dapat dihilangkan dengan mengupasnya pakai alat yang sangat halus. "Untuk bercak yang lebar lebih tepat digunakan krim pemutih yang dioleskan di malam hari," ujarnya. Kandungan vitamin B3 derivative akan membantu menghambat proses pigmentasi kulit. Tapi ia mengingatkan, penggunaan krim pemutih harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter kulit. Penggunaan yang berlebihan, apalagi dalam jangka waktu lama, justru membuat kulit bertambah hitam.


Namun bila cara tersebut belum mampu mengatasi masalah, "Mau tak mau digunakan laser penghancur pigmen seperti laser Ruby. Tetapi ini hanya untuk kasus-kasus yang parah, karena hasilnya bervariasi untuk setiap individu. Dokter pun akan melakukan tes lebih dahulu untuk mencari dosis yang sesuai," tutur dokter lulusan FKUI tersebut.


Dibandingkan dengan bercak kehitaman, kerutan diwajah lebih sulit dihilangkan sama sekali. Meski beberapa cara dapat menguranginya dengan hasil yang nyata. Salah satunya dengan melakukan chemical peeling. Dalam hal ini kulit wajah diolesi cairan khusus yang membuat kulit ari mengelupas. Setelah sembuh - dengan makan waktu cukup lama - kerutan-kerutan menjadi hilang.


Cara lain dengan tindakan operasi face lift; yang ini memang perlu biaya besar dan harus dilakukan oleh dokter ahli. Kemungkinan lain ialah menggunakan krim asam vitamin A yang diperkenalkan oleh Prof. Kligman dari AS. Dengan mengoleskan krim asam vitamin A seperti Retin-A atau Vitacid, atau Melavita pada wajah setiap malam, dalam beberapa bulan kulit wajah akan menjadi lebih kencang dan keriput pun berkurang.


Namun krim asam vitamin A punya efek sampingan, membuat kulit jadi agak merah dan pedih pada beberapa hari pertama digunakan. Selain itu, krim ini pun belum tentu cocok untuk setiap orang.


Bersambung - Kulit Sehat Cerminan Tubuh Anda (BAGIAN 2)

0 comments:

Posting Komentar

GET UPDATE VIA EMAIL
Jika Anda Menyukai Artikel di Blog Ini, Silahkan Berlangganan via RSS. Isi Alamat Email Anda di Bawah Ini:

MAJALAH BOBO 1980-an

Tambahkan Kami di Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...